Kisah Mistis Batu Rangda Asihan di Balik Keindahan Talaga Biru Cicerem di Kuningan

TRIBUNJABAR.ID, KUNINGAN - Destinasi wisata alam yang populer, Talaga Biru Cicerem di Desa Kaduela, Kuningan, ternyata menyimpan cerita mistis mengenai sebuah situs keramat bernama Batu Rangda Asihan.

Keberadaan petilasan ini sontak menarik perhatian pengunjung di tengah keindahan air biru dan spot foto yang ditawarkan telaga tersebut.

Sejarah Batu Rangda Asihan: Petilasan yang Dianggap "Membuat Lupa Waktu"

Pengelola wisata sekaligus tokoh masyarakat desa setempat, Diding, mengungkapkan bahwa Batu Rangda Asihan merupakan petilasan yang memiliki daya tarik spiritual tersendiri.

Menurut sejarah lisan warga terdahulu di masa pra-kemerdekaan, petilasan ini memiliki efek yang unik.

"Ketika seseorang atau warga desa yang hendak berangkat ke kebun atau ke gunung, lantas berhenti di petilasan (Batu Rangda Asihan), itu mayoritas dibuat nyaman hingga lupa waktu, seolah kena pelet gitu teh," ungkap Diding, Rabu (8/10/2025).

Baca juga: Menu MBG di Kuningan Disorot, Tahu Basi Hingga Muncul Belatung Dalam Makanan yang Disajikan

Diding menambahkan bahwa nilai keramat lain yang masih dijaga dan dilestarikan adalah kandungan air dari mata air yang berada di atas Talaga Biru.

Air ini sering diambil oleh pengunjung tertentu yang datang dengan tujuan khusus.

"Saat ditanya? Jawabannya itu mayoritas buat pengobatan," katanya.

Nilai Ekonomi Wisata Bagi Warga Lokal

Terlepas dari kisah-kisah keramat tersebut, Diding menekankan bahwa pengembangan wisata alam Talaga Biru telah membawa nilai manfaat ekonomi yang besar bagi masyarakat sekitar.

"Dengan pengembangan wisata dan tidak pernah sepi dari kunjungan wisatawan, ini menjadi nilai ekonomis bagi warga dan dapat mensejahterakan serta pemenuhan hajat hidup masyarakat," jelas Diding.

Kawasan wisata Talaga Biru Cicerem sendiri dikenal tidak pernah sepi karena menawarkan banyak fasilitas dan spot foto menarik, termasuk ayunan yang berada tepat di atas perairan telaga, di mana ikan-ikan bergerak lembut, menambah nilai estetis pada hasil foto dan video. (*)

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai