Banjir di Kabupaten Bandung
Atasi Banjir Dayeuhkolot Bandung Diusulkan Bangun Polder Baru, Kolam Retensi Cieunteung Tak Mampu
Dikatakan Ace, solusi sementara dapat dilakukan normalisasi tanggul Cigede yang jebol.
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Tubagus Ace Hasan Syadzily mengusulkan pembuatan Polder-Polder air baru, untuk mengatasi banjir tahunan yang merendam Kabupaten Bandung.
Keberadaan Polder air, kata dia, diharapkan dapat mengurangi dampak banjir saat debit air sangat tinggi.
Sebab, kata Ace, kolam retensi di Cieunteung, Andir yang diresmikan Presiden Jokowi, harusnya bisa menangani 70 persen debit air, faktanya belum mampu menyerap air yang tinggi.
"Sabtu saya keliling, ternyata infrastruktur untuk penanganan banjir belum tuntas. Polder-Polder air yang telah dibangun belum mampu menampung saat debit air tinggi," ujar Ace, Senin (15/1/2024).
Dikatakan Ace, solusi sementara dapat dilakukan normalisasi tanggul Cigede yang jebol.
Sedangkan untuk penanganan jangka panjang, ujar Ace, harus segera susun desain untuk membangun Polder-Polder air baru atau embung, termasuk yang paling penting mengaktivasi kembali program Kodam III Siliwangi, Citarum Harum, normalisasi DAS Citarum.

"Penanganan bencana banjir Kabupaten Bandung tidak bisa ditangani secara parsial, harus komprehensif. Dari hulu, aliran sungai, hingga mendasain agar genangan air tidak terlalu lama," katanya.
Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Erwin Djatniko mengatakan, Kodam III Siliwangi hadir untuk membantu mengatasi kesulitan yang dialami masyarakat. Sebab, TNI berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
"Salah satunya penanggulangan bencana. Diminta atau tidak diminta, prajurit Kodam Siliwangi akan hadir membantu rakyat. Kami siapkan dapur lapangan untuk menyediakan 510 bungkus makanan bagi pengungsi," ujar Erwin.
Ribuan Rumah Terendam Banjir
Ribuan rumah di lima kecamatan yang ada di Kabupaten Bandung terendam banjir, setelahnya Kota dan Kabupaten Bandung , diguyur hujan deras, Kamis (11/1/2024) sore hingga malam hari.
Banjir paling parah terjadi di Dayeuhkolot, bahkan di Kampung Lamajang Peuntas Desa Citeureup, terjadi banjir bandang akibat Tanggul Sungai Cigede yang bermuara ke Sungai Citarum Jebol.
Di Kampung tersebut warga tak sempat menyelamatkan barang berharganya, bahkan warga yang terjebak harus dievakusi Tim Sar Gabungan.
Sebab kondisi banjir tinggi dan arus air sangat deras, selain itu dipersulit dengan banyaknya sampah.
Hingga Jumat (12/1/2024) ribuan rumah di Dayeuhkolot masih terendam banjir, begitu juga di Kampung Lamajang Peuntas, meski kini sudah berangsur surut.
Berangsur surutnya banjir di Kampung Lamajanh Peuntas karena debit air di Sungai Cigede kini turun, ditambah upaya yang dilakukan petugas dengan memompa air yang merendam permukiman dialirkan ke Sungai Cigede.
Walau demikian banjir masih menggenang, tingginya vareatif, dari informasi yang didapat di titik terdalam ketinggian air sekitar 1 meter. Sedangkan kemarin banjir mencapai 2 meter.
Selain masih terendam banjir di gang-gang permukiman dipenuhi lumpur dan sampah, mulai dari sampah pelastik, kayu, bambu, dan lainnya sisa banjir bandang. Sehingga sulit untuk dilewati.
Tak hanya permukiman warga yang masih terendam, akses jalan dari Bojongsoang menuju Dayeuhkolot juga masih tak bisa dilalui sepeda motor dan mobil kecil. Ketinggian air di jalan tersebut mencapai sekitar 40 centimeter.
Selain itu jalan dari Muhammad Toha Dayeuhkolot juga masih terendam banjir, dan belum bisa dilalui sepeda motor hingga mobil kecil. Ketinggian air sekitar 40 centimeter.
Tak hanya itu jalan dari Dayeuhkolot ke Baleendah pun tepatnya di dekat Pasar Dayeuhkolot masih terendam banjir, hingga belum bisa dilalui sepeda motor.
PJ Gubernur Jabar Bey Machmudin, mengungkapkan, melihat penanggulangan banjir, pertama ini karena jebolnya tanggul.
"Solusi jebolnya ini akan menggunakan geobag sementara, kemudianair banjirnya akan disedot dengan mobil khusus dari BBWS, " kata Bey, saat meninjau lokasi banjir.
Bey mengatakan, korban Banjir, sudah diungsikan ke SMPN 1 Dayeuhkolot.
"Kami juga menyiapkan dapur umum, air bersih, " kata dia.
Selain yang telah diusikan, masih terdapat warga yang memilih bertahan di rumahnya yang memiliki lantai dua.
Bey Mengatakan, Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo, mengumumkan kepada warga yang kini masih bertahan di rumahnha, jika ingin dievakuasi bisa hubungi ke nomor telepon 110.
"Jadi kami semua intinya keselamatan warga adalah utama, sesuai dengan perkiraan BMKG bahwa cuaca masih akan terus hujan lebat dalam beberapa minggu ke depan. Jadi hari ini pun belum tahu seperti apa, tapi kami minta agar masyarakat hati-hati dan waspada, " ucapnya.
Begitu juga Bupati Bandung Dadang Supriatna mengugkapkan, penanganan mengenai masyarakat Kampung Lamajang Peuntas (korban banjir bandang akibat tanggul jebol) sudah diungsikan ke SMPN 1 Dayeuhkolot.
"Kami komunikasikan dengan BBWS tentang penanganan tanggul ini. Soalnya ini kan kewenangannya BBWS, kita akan dorong supaya segera diperbaiki, " ujar Dadang, saat meninjau lokasi banjir.
Dadang mengatakan, pasca kejadian hari ini melakukan assement, pihaknya akan bantu rumah-rumah korban yang terdampak banjir.
Yang paling penting, kata Dadang, pasca jebol ini harus ditanggulangi, diperbaiki, apakah dibantu dengan pompa atau bagaimana.
"Insyaallah saya tugaskan pak kalak untuk segera merealisasikan, " ujar dia.
Dadang mengatakan, kini yang terdampak banjir bukan hanya Dayeuhkolot, tapi ada 5 kecamatan.
"Yang terdampak banjir kurang lebih ada lima kecamatan, bukan hanya dayeuhkolot, ada Baleendah, Bojongsoang, Majalaya, dan Cicalengka, " katanya.
Mudah-mudahan kata Dadang, cuaca hujan ini tidak terus menerus.
"Insyaallah kami, pemda akan hadir, terus melakukan bantuan dan perbaikan, " ucapnya. (*)
(nazmi abdurrahman/tribun jabar)
Tinjau Banjir di Bandung, Pj Gubernur Jabar Singgung Sampah Menumpuk: Sungai Jadi Tempat Pembuangan |
![]() |
---|
Dahsyatnya Banjir Bandang Bandung, Rumah sampai Bergetar, Tembok Roboh, Uang Rp 150 Juta Ikut Hanyut |
![]() |
---|
Rumah yang Rusak Berat Akibat Banjir Bandang Kampung Lamajang Peuntas Akan Diberi Bantuan Rp 60 Juta |
![]() |
---|
3 Tahun Terakhir, Jabar Daerah Paling Sering Kena Bencana di Indonesia, Bandung Urutan 2 se-Jabar |
![]() |
---|
Kabupaten Bandung Darurat Bencana setelah Puluhan Ribu Rumah Terendam Banjir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.