SDN Tamanggung Tasik yang Rusak Masuk Anggaran 2024, Kadisdik: Bantuan Pemprov 2023 hanya untuk SMP
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin mengingatkan para kepala daerah di tingkat kabupaten dan kota, untuk lebih serius memperhatikan bidang pendidikan
Penulis: Aldi M Perdana | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana
TRIBUNJABAR.ID, KABUPATEN TASIKMALAYA - Sempat ramai jadi perbincangan terkait kondisi memperihatinkan di SDN Tamanggung yang berlokasi di Kampung Magelang, Desa Toblongan, Kecamatan Bojongasih, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Bahkan, Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin mengingatkan para kepala daerah di tingkat kabupaten dan kota, untuk lebih serius memperhatikan bidang pendidikan.
“Harus jadi prioritas. Jangan sampai, bidang pendidikan tidak terperhatikan,” ucapnya pada Kamis (11/1/2024) lalu.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kabupaten Tasikmalaya, Dadan Wardana mengatakan, selama 3 tahun terakhir, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya telah menggelontorkan anggaran untuk pembangunan ruang kelas baru, rehabilitasi ruang kelas, dan pemenuhan kebutuhan mebeler sekolah yang rusak.
“Termasuk juga pemenuhan ruang kelas baru dan mebeler di SDN Tamanggung ini, yang sebetulnya sudah masuk untuk di Tahun Anggaran 2024,” papar Dadan pada Minggu (14/1/2024).
Baca juga: DPRD dan Pemkab Tasikmalaya Respons Kondisi Memperihatinkan SDN Tamanggung, Tahun ini Diprioritaskan
Meski pada 2022 lalu Kabupaten Tasikmalaya tidak mendapatkan sama sekali alokasi anggaran dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, namun pihaknya diketahui terus menyicil untuk memperbaiki kerusakan ruang kelas maupun memenuhi kekurangan ruang kelas baru beserta mebelernya setiap tahun.
“Bantuan Pemprov Jawa Barat pada tahun 2022 tidak ada. Lalu, untuk tahun anggaran 2023, Kabupaten Tasikmalaya hanya mendapatkan anggaran sebesar Rp 3 miliar untuk pembangunan ruang kelas baru jenjang SMP, sedangkan untuk jenjang SD sama sekali tidak ada,” ujar Dadan.
“Sementara bantuan dari Pemprov Jawa Barat untuk tahun anggaran 2024 ini, sampai sekarang kami masih menunggu informasinya. Padahal, jumlah SD Negeri di Kabupaten Tasikmalaya ini sebanyak 1.059 sekolah. Itupun masih banyak sekolah yang kondisi bangunannya rusak serta mebeler yang tidak layak pakai. Memang perlu diprioritaskan,” lanjutnya senada dengan Bey Machmudin.
Kendati demikian, tambah Dadan, Pemkab Tasikmalaya dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tasikmalaya telah menganggarkan sebesar Rp 11,9 miliar dari Dana Alokasi Umum (DAU) untuk pengadaan perlengkapan sekolah, termasuk pengadaan mebeler jenjang SD Negeri.
“Tentu itu semua atas perhatian Bupati dan pihak DPRD Kabupaten Tasikmalaya, karena kami juga menganggarkan rehabilitasi ruang kelas sebesar Rp 26,8 miliar yang bersumber dari DAU dan Dana Alokasi Khusus (DAK), ditambah pembangunan ruang kelas baru sebesar Rp 1,04 miliar yang bersumber dari DAK,” ujar Dadan.
“Oleh karena itu, kami sangat berharap adanya bantuan yang bisa diarahkan kepada hal yang lebih mendesak untuk mendukung keberlangsungan proses belajar-mengajar di Kabupaten Tasikmalaya ini, terutama untuk pembangunan ruang kelas baru, rehabilitasi tuang kelas, juga pengadaan mebeler,” katanya. (*)
Baca juga: Murid Belajar Lesehan di SDN Tamanggung, Tasikmalaya, Tak Punya Kursi, Genting Bocor, Pintu Jebol
Viral Surat Terbuka Siswa SMAN 26 Terancam DO dari Sekolah Usai Ditangkap Demo, Sudindik Klarifikasi |
![]() |
---|
Bupati dan Wali Kota Tasikmalaya Sepakat Tak Ada Kunjungan ke LN, Fokus Perbaiki Infrastruktur |
![]() |
---|
Wali Kota Bandung Ajak Pihak Swasta Ciptakan Sekolah Nyaman, 'Saling Berbagi Peran' |
![]() |
---|
Kemenkum Jabar Bersama DPRD Kabupaten Tasikmalaya Harmonisasikan Raperda Tentang Sistem Kesehatan |
![]() |
---|
Miris, Plafon Kelas SDN Padangsari Cianjur Hampir Ambruk, Puluhan Murid Terpaksa Belajar di Lapangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.