Fakta Penganiayaan Oleh Oknum TNI di Boyolali, LPSK: Tak Ada Hubungan dengan Kampanye Ganjar-Mahfud

LPSK memastikan penganiayaan yang dilakukan oknum anggota TNI di Boyolali tak ada hubungannya dengan kampanye Ganjar-Mahfud.

Editor: Giri
TribunSolo.com / X @YRadianto
Tangkapan layar video viral penganiayaan yang dilakukan oknum anggota TNI di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (30/12/2023). 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) memastikan penganiayaan yang dilakukan oknum anggota TNI di Boyolali, Jawa Tengah, tak ada tak ada hubungannya dengan kampanye pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD.  

"Peristiwa ini, dalam temuan kami, tidak ada hubungannya dengan kampanye salah satu paslon. Bahwa para korban adalah pendukung salah satu paslon, iya, tetapi yang menjadi stimulusnya adalah penggunaan knalpot tidak standar," kata Wakil Ketua LPSK, Edwin Partogi, dalam jumpa pers, Rabu (10/1/2024).

LPSK telah mengidentifikasi tujuh korban, yaitu berinisial DIF, YW, PAR, SA, ADI, LUF, dan JIP.

Para korban diduga dianiaya dalam waktu berbeda.

"Mereka menjadi korban ketika mereka sedang berjalan perorangan, bukan konvoi, bukan rombongan. Kemudian, knalpot ini yang memancing peristiwa penganiayaan itu terjadi," ujar Edwin.

Edwin menambahkan, ketujuh korban tidak menuntut restitusi. Restitusi adalah uang ganti kerugian yang diberikan kepada korban atau keluarganya oleh pelaku tindak pidana.

"Itu dari pihak kuasa hukumnya. Kalaupun korban mau ajukan, ya tidak masalah. Itu hak korban, restitusi dari pelaku, tapi sejauh ini belum ada," jelas Edwin.

Baca juga: Rombongan PDIP Dianiaya Oknum TNI di Boyolali, Berawal dari Knalpot Brong, Korban Geber-geber Gas

Edwin dan timnya sudah melakukan investigasi ke lokasi penganiayaan dan bertemu tujuh korban untuk mendalami perkara ini.

Sejauh ini, ada enam oknum prajurit TNI yang ditetapkan sebagai tersangka, yaitu Prada Y, Prada P, Prada A, Prada J, Prada F, dan Prada M.

Korban berinisial JIP belakangan diketahui adalah anak Ketua DPRD Boyolali.

"Korban inisial JIP ini mahasiswa, ayahnya adalah pengurus partai di PDI-P Boyolali. Bapaknya itu adalah Ketua DPRD Boyolali," ujar Edwin.

Saat kejadian, JIP ditelepon oleh ayahnya untuk memantau situasi di sekitar lokasi penganiayaan.

"Ketika dia ambil gambar di situ, tentara langsung menghampirinya dan menganiaya JIP. Kemudian, oknum terduga pelaku membawanya masuk ke dalam markas," tutur Edwin.

JIP mengalami luka di hidung dan memar pada wajah setelah dianiaya pelaku.

Baca juga: RESMI, Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia di Piala Asia 2023, Dua Persib Bandung Aman

LPSK berharap kasus penganiayaan yang dilakukan oknum TNI bisa diproses secara transparan dan berkeadilan.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved