Kebakaran Hebat di Sumedang

Miris! Damkar di Sumedang ke Lokasi Kebakaran Pakai Sepeda Motor, Padamkan Api Secara Manual

Kabar miris kembali datang dari pihak Pemadam Kebakaran (Damkar) di Kabupaten Sumedang.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Giri
Istimewa
Petugas pemadam kebakaran UPT Damkar Tanjungsari harus rela ke lokasi kebakaran dengan sepeda motor saat terjadi kebakaran di Cimarias, Pamulihan, Sumedang, Selasa (9/1/2024) dini hari 

Laporan Kontributor TribunJabar.id, Kiki Andriana 

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Kabar miris kembali datang dari pihak Pemadam Kebakaran (Damkar) di Kabupaten Sumedang.

Petugas UPT Damkar Tanjungsari harus rela ke lokasi kebakaran dengan sepeda motor. 

Itu terjadi saat ada peristiwa kebakaran di Cimarias, Pamulihan, Selasa (9/1/2024) dini hari.

Api melalap habis kandang yang menampung ayam belasan ribu ekor.

Akibat kebakaran itu, kerugian mencapai Rp 700 juta.

Mendapat laporan itu, lima petugas UPT Damkar Sumedang harus bergegas ke lokasi. Namun, tidak ada mobil damkar. 

Mobil pemadam masih dalam kondisi mogok.

Kebakaran hebat melanda kandang ayam di Dusun Ciakar Bedeng RT02/02, Desa Cimarias, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Selasa (9/1/2024) dini hari. 
Kebakaran hebat melanda kandang ayam di Dusun Ciakar Bedeng RT 02/02, Desa Cimarias, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Selasa (9/1/2024) dini hari.  (Istimewa)

Namun, mobil tidak mogok saat menuju lokasi kebakaran, melainkan sudah terjadi sejak lama.

Mobil damkar milik UPT Damkar Tanjungsari masih dalam kondisi mogok setelah terguling lalu masuk jurang dengan kedalaman lima meter di kawasan Cigendel yang terjadi pada Minggu (15/10/2023). 

"Mobilnya masih mogok, mobil milik UPT Sumedang Kota pun masih mogok. Kami ke lokasi dengan mengendarai sepeda motor, dan tanpa alat pemadam," kata Danton UPT Damkar Tanjungsari, Daniel Bakti, kepada TribunJabar.id, Selasa. 

Baca juga: BREAKING NEWS, Kebakaran Hebat di Pamulihan Sumedang, Ayam Belasan Ribu Ekor Terpanggang

Daniel mengatakan, kebakaran hebat di Cimarias sulit dikendalikan lantaran selain tidak ada mobil damkar, pemadam secara manual pun sulit lantaran bangunan tersebut terlanjur hangus.

"Manual pun sulit. Bara api hingga kini masih belum padam," ucapnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved