Jalan Arteri Sumedang di Jatinangor Gelap karena PJU Mati, Sering Terjadi Kecelakaan Renggut Nyawa

Kecelakaan lalu lintas kerap terjadi di ruas jalan raya nasional Tanjungsari-Jatinangor yang konturnya menurun dan berkelok.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Giri
Tribun Jabar/ Kiki Andriana
Truk fuso bernomor polisi E 9857 AC nyungsep di pinggir jalan raya Sumedang-Bandung, Senin (8/1/2024). 

Laporan Kontributor TribunJabar.id, Kiki Andriana

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Kecelakaan lalu lintas kerap terjadi di ruas jalan raya nasional Tanjungsari-Jatinangor yang konturnya menurun dan berkelok.

Tak jarang ada kelokan tajam di jalan menurun itu.

Kecelakaan yang terjadi tak selalu besar. Namun, beberapa kali juga merenggut korban nyawa.

Seperti kemarin, Senin (8/1/2024).

Truk fuso bermuatan batu bara nyungsep di pinggir jalan raya tersebut. Tepatnya di Kampung Margamulya, Desa Hegarmanah, Kecamatan Jatinangor.

Truk nyungsep setelah menggilas seorang pengemudi sepeda motor yang terjatuh karena bergesekan dengan pemotor lain.

Pemuda asal Tanjungsari, pengemudi sepeda motor Supra X itu dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian.

Baca juga: KRONOLOGI Kecelakaan Maut Tronton Lindas Pemotor di Sumedag, Korban Terlempar dan Terseret 5 Meter

Warga di Margamulya mengatakan, di ruas jalan itu memang sering terjadi kecelakaan lalu lintas. Dalam sepekan, bisa dipastikan ada kecelakaan lalu lintas antara satu hingga tiga peristiwa.

"Sering kecelakaan, korbannya ada meninggal ada pula luka cacat permanen," kata Ade Kusnara (60), warga Kampung Margamulya, Jatinangor kepada TribunJabar.id, Selasa (9/1/2024).

Dia mengatakan, di area tersebut banyak pepohonan.

Sehingga kondisi jalan cenderung lebih gelap.

Baca juga: Kecelakaan Maut di Sumedang, Truk Pengangkut Batu Bara Nyungsep setelah Lindas Pemotor Hingga Tewas

Namun yang paling membuat khawatir adalah kondisi jalan yang tanpa lampu penerangan jalan umum (PJU). Di malam hari, jalan hanya menyediakan kegelapan.

"Disebut kurang, ya penerangan kurang, gelap pisan. Banyak pepohonan, tikungan tajam, banyak yang jatuh."

"Setiap minggu ada saja, siang malam yang korban." katanya.

Dia meminta PJU yang sudah berbulan-bulan mati diperhatikan kembali pemerintah.

"Pohon-pohon di pinggir jalan yang dirasa terlalu rapat, ditebang saja kalau bisa," katanya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved