Ini Faktor Penyebab Kelahiran Prematur dan Cara Mencegahnya

Kelahiran prematur dapat terjadi secara tak terencana, seperti dalam kasus ketuban pecah dini atau infeksi rahim selama kehamilan.

Editor: Siti Fatimah
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi bayi lahir prematur 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Setiap ibu hamil pasti menginginkan kelahiran bayi yang normal dan sehat serta lahir sesuai dengan usia kandungan pada umumnya. Namun saat ini tak sedikit bayi lahir prematur yang dipicu sejumlah faktor.

Dikutip dari laman resmi Kemenkes, kelahiran prematur, kejadian di mana persalinan terjadi sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu dan dapat membawa dampak serius pada kesehatan bayi.

Yuk pahami lebih lanjut mengenai faktor penyebab, gejala, diagnosis, pengobatan, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil.

Baca juga: AWAS Menyusui dengan Cara Tak Benar Bisa Pengaruhi Berat Badan Bayi, Ini Cara Menyusui yang Benar

Kelahiran prematur dapat terjadi secara tak terencana, seperti dalam kasus ketuban pecah dini atau infeksi rahim selama kehamilan.

Namun, dalam beberapa kasus, persalinan prematur dapat direncanakan, terutama dalam kasus preeklampsia.

Minggu-minggu terakhir kehamilan menjadi krusial bagi pertumbuhan janin, dan bayi yang lahir prematur memerlukan perawatan khusus di rumah sakit.

Penyebab Kelahiran Prematur

Meskipun penyebab pasti kelahiran prematur belum sepenuhnya diketahui, beberapa faktor dapat meningkatkan risiko, seperti riwayat kelahiran prematur sebelumnya, kehamilan dengan bayi kembar, atau adanya kelainan pada rahim atau plasenta.

Faktor-faktor ini perlu diwaspadai untuk mengurangi risiko persalinan prematur.

Cegah Kelahiran Bayi Prematur

Mempertahankan berat badan ideal dan asupan gizi yang baik sebelum dan selama hamil dapat mengurangi risiko kelahiran prematur.

Pada ibu hamil dengan resiko tinggi, langkah-langkah pencegahan seperti pemberian hormon progesteron atau pemasangan cerclage serviks dapat dipertimbangkan.

Kelahiran prematur dapat menyebabkan komplikasi jangka pendek maupun jangka panjang, seperti gangguan pernapasan, komplikasi jantung, atau masalah kesehatan jangka panjang seperti kerusakan otak atau gangguan penglihatan.

Dengan penanganan dan perawatan yang tepat, bayi prematur memiliki peluang hidup yang baik.

Penting untuk mendapatkan perawatan medis berkualitas dan mengikuti tindakan pencegahan yang dianjurkan guna mengurangi risiko kelahiran prematur

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved