Kisah Satori Mantan Kuli Bangunan Jadi Anggota DPR RI, SMP Sudah Jadi Anak Yatim Piatu, Ini Kisahnya
Dengan tekad bulat, Kang Satori berhasil melanjutkan pendidikan tinggi di Sekolah Tinggi Agama Islam Cirebon pada tahun 2007.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Anggota DPR RI, H Satori, dari Dapil Jabar XIII meliputi Kota/Kabupaten Cirebon dan Indramayu, membagikan kisah inspiratifnya sebagai mantan kuli bangunan.
Dalam wawancara eksklusif di rumahnya di Desa Panongan, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon pada Jumat (5/1/2024), Satori menceritakan perjalanan hidupnya.
Dimulai dari masa kecil sebagai anak yatim hingga menjadi anggota parlemen.
Kisah Satori terbentuk saat ibunya, Marfuah, meninggal saat dia berusia 3 bulan.
Terlepas dari kehilangan tersebut, cinta dan kasih sayang dari ayahnya, Abdul Qodir, membentuk dasar kehidupannya bersama dua saudaranya, Saadah dan Oman.
"Saya tumbuh bersama sang Ayah, yang menjadi tumpuan kasih sayang."
"Kehilangan orangtua tunggalnya saat di SMP menjadi cobaan berat," ujar Satori, Jumat (5/1/2024).
Meski menghadapi kesedihan, Kang Satori, sapaan akrabnya, terus mengenang kedua orang tuanya dengan penuh rasa hormat.
"Orang tua saya adalah cahaya. Insha Allah, suatu saat kita bersama," ucapnya sambil menahan tangis.
Berkaca-kaca, Kang Satori mengekspresikan rasa kehilangan yang tak tergantikan.
"Mereka tak pernah meminta balas, semua demi kebahagiaan anak-anaknya," jelas politikus Partai NasDem itu.
Meskipun ditinggal kedua orang tuanya, tekad Satori untuk melanjutkan hidup tetap kuat.
Mulai dari menjadi karyawan harian pabrik dengan upah minim hingga bekerja sebagai kuli bangunan, ia menjalani perjalanan panjang untuk mewujudkan impian dan nasihat orang tuanya.
"Nasihat mereka (orang tua)membuat saya semangat, baik itu bekerja di pabrik, menjadi kuli bangunan, atau mengejar impian di dunia politik," katanya.
Dengan tekad bulat, Kang Satori berhasil melanjutkan pendidikan tinggi di Sekolah Tinggi Agama Islam Cirebon pada tahun 2007.
Ia meraih gelar sarjana pada 2011 dan melanjutkan ke jenjang S2 di Sekolah Tinggi Manajemen Jakarta hingga 2013.
Di masa kecilnya, Kang Satori juga berhasil lulus di berbagai tingkatan pendidikan, seperti di SDN 2 Panongan Palimanan tahun 1977-1983, SMP PGRI Palimanan tahun 1983-1986 dan SMAN 1 Palimanan tahun 1986-1989.
"Melanjutkan pendidikan bukan hanya untuk strata, tapi juga untuk meningkatkan pengetahuan. Impian menjadi anggota dewan terwujud," ujarnya.
Sekarang, suami Hj Rusmini yang kini menjabat sebagai Kepala Desa (Kades) atau Kuwu Desa Panongan hingga 2025 ini telah mencapai puncak karirnya sebagai anggota DPR RI, memberikan inspirasi kepada banyak orang melalui perjalanan hidupnya yang penuh perjuangan.
"Berdirinya saya sekarang sebagai anggota parlemen dan kembali mencalonkan di Pileg 2024-2029 RI, tak lepas dari bekal saya yang memiliki pengalaman organisasi sejak sekolah jadi Ketua OSIS SMP dan SMA dan ikut atau belajar berorganisasi sejak dini," ucap ayah dari Rizki Fadillah dan Sahrul Faizin tersebut.
Tak hanya merintis di dunia pendidikan, Kang Satori juga sebelum menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024, ia lebih dulu menjadi anggota DPRD Kabupaten Cirebon tahun 2009-2014.
Lalu tahun 2014-2019, Kang Satori juga menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi hingga akhirnya akan kembali mencalonkan menjadi anggota DPR RI dari Partai NasDem nomor urut 1.
(*)
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
Satori Terjerat Korupsi Dana CSR BI-OJK, Zaenal Muttaqin Asal Cirebon Berpeluang Gantikan di DPR RI |
![]() |
---|
Baru 2 Bulan jadi TNI, Kematian Prada Lucky Memicu Reaksi Keras dari Anggota DPR Nurul Arifin |
![]() |
---|
Peran Heri Gunawan & Satori di Kasus Korupsi Dana CSR BI-OJK: Modus Penyaluran Lewat Yayasan Fiktif |
![]() |
---|
Kisah Satori, Dulu Tahan Tangis Cerita Sukses dari Kuli Bangunan jadi DPR, Kini Tersangka Korupsi |
![]() |
---|
Jadi Tersangka KPK, Nasib Satori di Ujung Tanduk, Peta Politik Dapil Cirebon-Indramayu Berubah? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.