Breaking News

Kereta Api Tabrakan di Cicalengka

Suasana Duka di Rumah Masinis Kereta Tabrakan di Bandung, Orangtua Jualian Dwi Setiono Sudah Nunggu

Suasana duka di kediaman orangtua masinis Kereta Api Commuter Line Bandung Raya, Julian Dwi Setiono di Bandung Barat, korban tabrakan kereta api.

|
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Kisdiantoro
Tribunjabar.id/Hilman Kamaludin
Suasana di kediaman orangtua masinis KA Commuter Line Bandung Raya, Julian Dwi Setiono (28) di Kompleks Bukit Permata, RT 2/22, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jumat (5/1/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Suasana duka menyelimuti kediaman orangtua masinis Kereta Api Commuter Line Bandung Raya, Julian Dwi Setiono (28) di Kompleks Bukit Permata, RT 2/22, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jumat (5/1/2023).

Seperti diketahui, Julian sendiri meninggal dunia setelah kejadian kereta api tabrakan di Cicalengka, Kabupaten Bandung.

Kereta yang dia nahkodai, Kereta Api Commuter Line Bandung Raya bertabrakan dengan Kereta Api Turangga 63A di Jalan Petak Cicalengka-Haurpugur, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung.

Dua buah karangan bunga ucapan bela sungkawa dari berbagai pihak terpajang di depan rumah duka dan sejumlah tetangga silih berganti berdatangan untuk melayat meski jenazah Julian masih berada di RSUD Cicalengka.

Baca juga: Ibu Korban Meninggal Tabrakan Kereta di Cicalengka Tak Henti Menangis: Mamah Jeung Saha?

"Saya mendengar kabar (Julian kecelakaan dalam tabrakan kereta api) tadi pagi di dalam kereta jurusan Sukabumi-Cipatat kebetulan saya mau ke Bandung," ujar Iah Khodijah (48), mertua Julian saat ditemui di rumah duka, Jumat (5/1/2023).

Ia mengatakan, mendapat kabar yang mengejutkan tersebut dari istri Julian atau anak kandungnya, suami, dan teman-temannya, kemudian ia bersama pihak keluarganya yang lain langsung datang ke rumah duka.

"Setelah mendapat kabar itu rasanya lebih dari kaget, bukan kaget lagi, enggak percaya karena sebelumnya habis kumpul-kumpul dan enggak ada firasat apapun," kata Iah.

Selama ini, Julian dan istrinya Santika Pujasari (28) serta anak perempuannya yang baru berusia 3 tahun tinggal di Kompleks Mekarsari Eco Living, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, KBB.

"Biasanya kalau kerjanya shift pagi, Julian berangkat dari rumahnya jam setengah 2 atau jam 2," ucapnya.

Pemberangkatan pada jam tersebut ternyata menjadi yang terakhir bagi Julian karena ia mengalami kecelakaan hingga meninggal dunia dan rencananya akan dimakamkan di TPU sekitar rumah orangtuanya.

"Iya dimakamkan di sini, anak saya (istri Julian), suami saya, dan adik almarhum masih di rumah sakit," kata Iah Khodijah.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved