Asgas RI, Dorong Pertanian, Peternakan, hingga Perikanan Indonesia lewat Formula Cairan Organik
Asgar RI telah berkeliling Indonesia membantu para petani, peternak, dan masyarakat umum dalam menghasilkan produk pertanian, peternakan, dan perikana
Penulis: Deanza Falevi | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi
TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Pegiat budaya yang juga menjadi Pembina Agen Spesial Garuda Sakti (Asgas) RI, Ramlan Samsuri, memiliki misi mengembalikan kejayaan Indonesia sebagai negara agraris dan poros maritim dunia.
"Untuk itu, yang utama adalah menyejahterakan para petani dan nelayan," kata pria yang akrab disapa Kakang Prabu kepada Tribunjabar.id, Kamis (4/1/2024).
Ia menyebutkan, tak sekadar wacana melainkan sudah mulai terlaksana.
"Hal ini untuk mendukung misi saya mengembalikan kejayaan Indonesia sebagai negara agraris dan maritim," ujarnya.
Baca juga: Petani di Kabupaten Bandung Curhat kepada Cak Imin, Pupuk Langka dan Mahal Katanya
Menurutnya, Asgas RI telah berkeliling Indonesia membantu para petani, peternak, dan masyarakat umum dalam menghasilkan produk pertanian, peternakan, maupun perikanan yang berlimpah.
"Melalui Asgas RI kami membantu para petani dan peternak dengan memperkenalkan cairan formula organik Mikroba PA 63 PJ RS dan Migun Garuda 018. Cairan organik ini mampu menekan biaya produksi sekaligus memberikan hasil yang berlimpah saat panen," ucap Kakang Prabu.
Adapun beberapa daerah yang telah merasakan manfaat cairan organik tersebut di antaranya di Bima, Nusa Tenggara Barat.
Para petani di sana merasakan benar manfaat cairan organik Mikroba PA 63 PJ RS dan Migun Garuda 018.
"Teranyar, kami juga membantu para petani tambak di Pakisjaya Karawang. Bahkan, penggunaan cairan organik sebagai pakan ikan bandeng menuai panen yang sangat berlimpah," kata Kakang Prabu.
Sehingga, kata Kakang Prabu, untuk mengembangkan kejayaan Indonesia sebagai negara agraris dan maritim sebenarnya cukup mudah, yakni sejahterakan petani dan nelayannya.
"Bantu mereka melalui berbagai inovasi. Bagaimana memanfaatkan lahan yang ada tapi bisa menghasilkan panen yang luar biasa. Dengan begitu, ketahanan maupun swasembada pangan bisa tercapai," ujarnya.
Kakang Prabu juga berharap pemimpin Indonesia mendatang dapat meniti langkah menuju nusantara sebagai mercusuar dunia. Yang dapat menata lahan nusantara melalui program land reform berbasis alas dasar tanah yang sah.
"Yakni, yang berdasar kepada hukum positif nasional dan internasional menuju keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ucapnya.
Selain itu, ia juga juga memiliki misi terhadap tradisi dan kearifan lokal harus selalu dijaga.
Baca juga: Petani Cirebon Keluhkan Kondisi Cuaca yang Tak Menentu dan Sulitnya Mendapatkan Pupuk
"Kami juga harus memperjuangkan secara hukum, memperjuangkan ke dalam sistem. Kita harus memperjuangkan anggarannya, hampir semua pegiat budaya mengeluarkan dana dari kantong sendiri," ucapnya.
"Guru-guru, karena cinta kepada budaya, rela berkorban seperti itu. Tapi sampai kapan? Pemerintah memberikan dana hibah, tetapi sangat minim," harapnya.
Dia berharap dapat memperjuangkan seni dan budaya saat duduk di parlemen, sehingga warisan tradisi tidak hilang oleh zaman.
DKP Jabar Akan Lapor Dedi Mulyadi soal Keramba Jaring Apung di Pangandaran |
![]() |
---|
3 Kampus Besar di Jawa Barat Masuk Daftar Riset dengan Integritas Diragukan di Indonesia |
![]() |
---|
Teror Anjing Liar Serang Ternak Domba di Pangandaran, Peternak Diminta Perkuat Kandang |
![]() |
---|
DAFTAR Komoditas Pertanian AS yang Rutin Dibeli Indonesia, AS Wajibkan Indonesia Beli Rp 73 Triliun |
![]() |
---|
Beras Oplosan Bikin Warga Sukabumi Khawatir Berdampak pada Kesehatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.