Motor Listrik Basmi Polusi Suara, Udara dan Jaga Kestabilan Dompet Pak Guru

Pria yang berprofesi sebagai guru swasta di salah satu sekolah di Kota Bandung, sudah hampir tiga bulan memilih motor listrik sebagai transportasi

Daniel Andreand Damanik
Ilustrasi sepeda motor listrik di Kota Bandung. 

TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG - "Pakai motor listrik yang pasti jadi gaya hidup baru yang hemat, membantu mengurangi polusi udara polusi suara, pengeluaran berkurang, istri bahagia, istri dan janin tentu ikut sehat," kata Apriandi M Sinaga kepada Tribun Jabar.

Pria yang berprofesi sebagai guru swasta di salah satu sekolah di Kota Bandung, sudah hampir tiga bulan memilih motor listrik sebagai transportasi sehari-harinya.

Sehari-hari, guru mata pelajaran olahraga ini harus melewati Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi , hingga Kota Bandung.

Mengajar di Kota Bandung, dan berdomisili di Kabupaten Bandung Barat. 

Sesekali ia harus bersilaturahmi di rumah saudara yang tinggal di Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung.

Hampir seluruh kawasan Bandung Raya harus dilaluinya menggunakan motor listrik.

"Meskipun masih pengguna baru, tapi hematnya udah terasa sekali. Sewaktu pakai motor yang menggunakan bensin, dalam seminggu harus mengeluarkan uang senilai Rp 75 ribu untuk beli Bahan Bakar Minyak (BBM), sekarang, setelah pakai motor listrik biaya pengisian baterai kira-kira Rp 8 sampai 10 ribuan seminggu. Jauh sekali perbandingannya. Itu masih dari pengeluaran BBM, kalau pakai motor listrik enggak perlu lagi memikirkan biaya service apalagi ganti oli," katanya.

Jarak tempuh rata-rata yang dilalui Apriandi kira-kira 20 kilometer (pulang-pergi). 

"Kalau berbicara pengeluaran perbulan, sekarang ini lebih stabil dan berkurang. Istri semakin senang karena bisa lebih mengirit pengeluaran BBM, bisa dialihkan untuk persiapan kelahiran anak kami," katanya.

Berkaitan dengan polusi, Apriandi mengatakan saat ini Ia dan istri menantikan kehadiran sang buah hati.

Saat menggunakan motor berbahan bakar minyak, setiap pagi harus memanaskan motor dan menimbulkan suara dan polusi udara dari proses pembakaran.

Ia bercerita, kontur  jalan menuju rumahnya cukup terjal. Awalnya sempat ragu untuk kekuatan dari tenaga listrik di dalam motor listrik, tapi setelah tiga bulan pemakaian, motor listrik tersebut dinilai tangguh.

"Kalau mau mengisi daya, bisa dilakukan di rumah, tinggal tarik kabel, dari nol persen baterai sampai penuh 100 persen hanya cukup 5 sampai 6 jam. Daya listrik di rumah hanya 1.300 Watt dan cukup, hemat, bisa mencapai jarak tempuh 100 km,"katanya.

Sepeda motor listrik yang dimiliki Apriandi bertype Yadea E8spro.

Kahadiran motor listrik baginya sangat menguntungkan. Motor listrik adalah gaya hidup baru yang banyak memberikan keuntungan  dalam hidupnya. Berpengaruh pada kesejahteraan dari sisi finansial maupun investasi untuk kesehatan.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved