Soroti Isu Lingkungan, Kemendikbudristek Hadirkan Pertunjukan Eksploratif Berbasis Teknologi Digital
Kemendikbudristek melalui Direktorat Perfilman Musik dan Media kembali mempersembahkan Jack True Dream Service (JTDS) 6.0 Seri Riposte.
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Darajat Arianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Perfilman Musik dan Media kembali mempersembahkan Jack True Dream Service (JTDS) 6.0 Seri Riposte.
Pergelaran ini bukan sekadar hiburan, namun pertunjukan audio visual eksploratif berbasis teknologi digital yang bertujuan menyoroti isu-isu lingkungan hidup.
Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Ahmad Mahendra menyampaikan bahwa pengembangan persiapan pagelaran tersebut tak hanya melibatkan interkasi manusia sebagai aktor utama, melainkan objek-objek visual yang dapat menggambarkan bagaimana kondisi lingkungan hidup saat ini.
“Pertunjukan JTDS 6.0 seri Riposte bernilai penting yang diharapkan kreativitas seni silang media bisa membuka sudut pandang manusia dari berbagai generasi tentang perubahan lingkungan dan bumi serta dampaknya," ujarnya, Minggu (24/12/2023).
Baca juga: Black Box Holiday Multiverse, Pameran yang Hadirkan Rangsangan Visual dan Audio di Braga City Walk
Dia menambahkan, JTDS 6.0 seri Riposte ini lebih menonjolkan pengalaman audio sebagai unsur artistik utama.
Pertunjukan silang media JTDS 6.0 telah lama dipertontonkan sejak 2015 sampai sekarang.
“JTDS 6.0 seri Riposte diharapakan sukses seperti JTDS seri-seri sebelumnya dalam menyuarakan isu-isu lingkungan hidup,” ujarnya.
Sang Sutradara, Deden Jalaludin Bulqini berharap pertunjukan itu dapat meberikan pesan kepada para penonton tentang isu-isu lingkungan hidup.
Katanya, teater JTDS 6.0 dibuatnya sejak 2019 dan mencoba membuat robot sebagai mediasi dengan diri pribadi.
Dari hasil mediasinya itu, terciptalah sosok Jack (robot) yang berasal dari material-material sampah seperti pipa plastik dan limbah-limbah kabel, serta kemudian menjadi gagasan besar tentang masalah lingkungan.
"Jack adalah representasi dari beberapa mesin-mesin gigantis, penghancur tanah, penghancur pohon, dan lain sebagainya," ujarnya.
Baca juga: Expo Sabotage untuk Persiapkan Generasi yang Ramah dan Bijak dalam Pemanfaatan Teknologi Digital
"Jack ini pribadi yang keluar dari mesin-mesin besar tersebut yang kemudian berbicara tentang bagaimana pendahulunya merusak lingkungan," katanya.
"Jadi, ini kilas balik dari apa yang pernah dilakukan Jack, dan bagaimana tanah-tanah, ekosistem kami juga dihancurkan," ucap Deden. (*)
Silakan baca berita Tribunjabar.id lainnya di GoogleNews
Jaksa Limpahkan Kasus Korupsi Duit 'Sampah' di Sukabumi, Siap Disidangkan |
![]() |
---|
Siap-siap Bandung Macet Akhir Pekan Ini 23-24 Agustus 2025, Ada Pagelaran Wayang Gratis di Pendopo |
![]() |
---|
Kota Bandung Sempat dipenuhi 14 Meter Kubik Sampah dan Bau Kotoran Kuda Setelah Kirab Budaya |
![]() |
---|
Cianjur Disanksi KLH akibat Sampah, TPAS Mekarsari Sudah Pakai Sanitary Landfill tapi Terkendala Ini |
![]() |
---|
Bupati Sumedang Hadiri Rakor Penanganan Sampah Bersama Menteri KLHK dan KDM di Cianjur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.