Pemberdayaan Perempuan untuk Produktif dan Mandiri Melalui Sentra Pendampingan BTPN Syariah

BTPN Syariah menjadikan berkumpul sebagai wadah utama dalam memberdayakan jutaan perempuan dengan berbagai program pelatihan dan pendampingan

Editor: Siti Fatimah
istimewa
Pertemuan rutin nasabah yang tergabung dalam Sentra Kebon Jambu di Desa Pulosari, Kecamatan Pengalengan, Kabupaten Bandung. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pandemi Covid 19 menghantam berbagai sektor perekonomian tak terkecuali pelaku usaha kecil dan petani di daerah pedesaan.

Di Desa Pulosari, Kecamatan Pengalengan, Kabupaten Bandung, cukup banyak warga yang sempat terpuruk usahanya akibat Covid-19, mulai dari petani, pedagang, hingga warga yang bergelut di sektor wisata yang ada di sekitar Pengalengan.

Namun mereka bangkit kembali untuk menata perekonomian.

Sejumlah warga mendapat bantuan pembiayaan tanpa anggunan dari Bank BPTN Syariah.

"Saat Covid-19 usaha pertanian juga kena imbasnya. Panen menurun, pembeli juga sepi. Tapi Alhamdulilah, saya dan suami tetap bertahan, apalagi saya ikut perkumpulam Sentra Kebon Jambu, dari perkumpulan ini saya mendapat pembiayaan yang membantu untuk melanjutkan usaha," kata Rosita (52), warga Desa Pulosari, Kecamatan Pengalengan, Kabupatan Bandung ditemui disela pertemuan rutin Sentra Kebon Jambu belum lama ini.

Baca juga: Perluas Pendanaan Portofolio Hijau, Komitmen Bank BTPN dalam Realisasi Inisiatif Berkelanjutan

Perempuan yang bekerja sebagai petani cabai, kopi, dan kol ini mengaku sangat terbantu dengan adanya program pembiayaan tanpa anggunan atau jaminan tersebut.

Menurutnya, saat masuk untuk menjadi anggota sentra sangat mudah.

Ia cukup menunjukkan KTP dan kartu keluarga sebagai syarat administrasi.

"Syarat lainnya juga mudah, saya hanya wajib datang ke acara pertemuan rutin dua minggu sekali. Pada pertemuan ini selain mendapatkan motivasi untuk tetap semangat berusaha, sebagai anggota saya menyetor cicilan sesuai besaran pinjaman. Ada juga uang kas, tapi uang kas ini juga untuk kepentingan sesama anggota," kata Rosita.

Angga Sentra Kebon Jambu lainnya, Lia Yuliana (39) juga merasakan manfaat besar setelah bergabung di sentar.

Ia yang sehari-hari berjualan cilok di lokasi wisata arum jeram di Pengalengan ini mendapatkan pembiayaan dari BTPN Syariah setelah bergabung di sentra.

"Syaratnya mudah dan proses pengembaliannya juga tidak membebankan. Alhamduliah, saya terbantu dan bisa terus jualan cilok, apalagi setelah pandemi, wisata arum jeram mulai ramai dan usaha saya terus berjalan sampai sekarang," katanya.

Sentra Kebon Jambu menjadi salah satu sentra yang  berprestasi di Jawa Barat.

Sentra ini  sudah berdiri sejak 2013 dengan jumlah anggota sebanyak 18 orang yang semunya adalah pertempuan yakni ibu rumah tangga tapi juga sekaligus pelaku usaha mikro seperti petani, pedagang, dan penyedia jasa persewaan perahu serta peralatan rafting.

Keterlibatan para nasabah di sentra-sentar termasuk di Sentra Kebon Jambu tak terlepas dari peran para  Community Officer.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved