Mengenal Sosok Drg Dicky AM Harun, Kiprahnya Siap Berikan Pemeriksaan Gigi Gratis Kepada Masyarakat

Menurut Dicky, negara yang maju bila bangsanya sehat dan cerdas.

"Jadi, pendidikan dan kesehatan adalah pondasi membangun bangsa. Masyarakat yang cerdas bisa mencari uang sendiri dengan kreativitasnya," katanya.

Namun, ia menilai kesehatan masyarakat masih sangat sulit dan pendidikan masih mahal. "Ini harus kita benahi bersama, kalau saya tidak masuk sistem, hanya akan menonton," tegasnya.

Dicky mengatakan, keluarga mendukung niat baiknya untuk menjadi wakil rakyat.

"Mereka tahu passion saya, karena memang sering berpendapat mengenai politik. Justru tantangan datang dari pasien yang khawatir harus berobat kemana," ujar Dicky.

Bagi Dicky, semakin banyak tantangan yang dihadapi, ia bertekad untuk masuk ke bagian system tatanan negara.

"Saya mengambil kalimat kalau orang-orang baik atau saleh tidak masuk sistem, tatanan akan diduki oleh orang yang tidak berpihak ke masyarakat," tegasnya.

Dicky menuturkan, berangkat dari keterbatasan sebagai anak yang dibesarkan di kampung, lulus menjadi dokter dan bagian dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah kenikmatan yang luat biasa.

"Saya sempat ditawari menjadi direktur dan menolaknya. Saya tinggalkan kenyamanan untuk sekolah lagi ke Bandung mulai dari nol dan mengundurkan diri dari PNS adalah keputusan hidup yang harus saya pilih," ucapnya.

Keputusan untuk menapaki anggota legislatif merupakan tantangan yang tak mudah bagi ia seorang dokter yang mengabdi hingga 27 tahun.

"Banyak sekali yang mempertanyakan eksistensi dan lain sebagainya. Namun, bila tidak dicoba dan dijalani tidak tahu ke depannya seperti apa," kata Dicky.

Tak hanya sebagai dokter, Dicky diamahi menjadi Ketua DPW LDII Jawa Barat.

"Dokter gigi yang pimpinan lembaga agama se-Jawa Barat. Saya memang sebelumnya aktif menjadi wakil ketua DPD LDII se-Kota Bandung. Apapun tugas itu selama melaksanakan tugas dengan baik, tidak ada batasan," katanya.

Ia menuturkan, peran menjadi anggota legislatif yang sedang ia tempuh harus diupayakan.

"Salah satunya, memberikan pencerahan kepada masyarakat bagaimana berpolitik yang baik, rasional. Negara kita tidak akan berubah baik, bila masyarakat tidak mengubah cara pandangnya, jangan gadaikan hak politik dengan harga sembako, amplop yang tidak seberapa," ujar Dicky.