Pilpres 2024

ISI Amanat Ciganjur yang Dibacakan saat Haul ke-14 Gus Dur, Ditujukan ke Capres-Cawapres dan Caleg

Terpisah, Anggota Bawaslu Lolly Suhenty menyebut 'Amanat Ciganjur' ini merupakan seruan moral yang merupakan keinginan bersama dalam Pemilu 2024.

Editor: Ravianto
Abdi Ryanda Shakti/Tribunnews
Suasana kegiatan peringatan Haul Presiden RI keempat, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur di kediamannya di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (16/12/2023). (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti). 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Peringatan Haul ke-14 Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur melahirkan tuntutan untuk capres, cawapres hingga caleg yang mengikuti kontestasi Pemilu 2024.

Diketahui, kegiatan Haul tersebut digelar di kediaman Gus Dur di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan pada Sabtu (16/12/2023) malam.

'Amanat Ciganjur' ini disampaikan ke KPU, Bawaslu hingga DKPP yang diharapkan bisa disebarkan ke para peserta pesta demokrasi tersebut.

"Karena penting banget hari ini, urgent situasinya kayaknya nggak tau nih beneran demokrasi atau enggak," kata Putri Gus Dur, Inayah Wahid di lokasi.

Adapun pembacaan dilakukan oleh Istri Gus Dur, Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, eks Menag K.H. Lukman Hakim Saifuddin, Filsuf Dr. Karlina Rohima Supelli, Tokoh Agama Katolik Romo Benny Susetyo, dan Tokoh Agama Kristen Pendeta Gomar Gultom. 

Terpisah, Anggota Bawaslu Lolly Suhenty menyebut 'Amanat Ciganjur' ini merupakan seruan moral yang merupakan keinginan bersama dalam Pemilu 2024.

Amanat ini dilihatnya sebagai sebuah peringatan bagi penyelenggara pemilu, bahwa masyarakat sekarang kritis dan memperhatikan setiap kinerja Bawaslu. 

"Karena mata publik yang lihat banyak. Sehingga dalam konteks ini, tentu saja ini warning bagi penyelenggara pemilu. Kami engga boleh main-main karena akan ada masyarakat yang melihat kerja kami, bahkan bisa jadi melaporkan kami ke DKPP," tuturnya. 

Berikut isi dari Amanat Ciganjur

Bismillahirrahmanirrahim 

Bahwa kekuasaan politik pada hakikatnya adalah sarana manifestasi kemaslahatan, dalam wujud kesejahteraan dan tegaknya harkat-martabat umat manusia. Untuk dapat mewujudkan tujuan tersebut, kekuasaan perlu diawasi dan dibatasi agar tidak terjebak dalam otoritarianisme yang justru dapat menghancurkan tujuan baik dari kekuasaan itu sendiri. Demokrasi adalah ikhtiar untuk menjaga agar kekuasaan dapat terkendali dan terkelola dengan baik.

Pemilu menjadi penting sebagai wujud pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam demokrasi. Agar Pemilu dapat benar-benar menjadi sarana mewujudkan kemaslahatan tersebut, maka dengan senantiasa memohon petunjuk dan perlindungan Tuhan yang Maha Kuasa, kami menyampaikan pesan dan amanat kepada penyelenggara, pengawas, peserta dan semua warga bangsa yang memiliki hak pilih dalam Pemilu 2024,sebagai berikut: 

1. Pemilu 2024 harus menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sebagai perwujudan dari nilai Ketuhanan, dijalankan dengan penghormatan penuh terhadap Hak Asasi Manusia, dan menjadi sarana yang adil untuk memperjuangkan harkat dan martabat manusia Indonesia tanpa kecuali.

2. Pemilu 2024 harus diarahkan bagi terbentuknya pemerintahan dan pengelolaan negara yang mengutamakan kesejahteraan rakyat, kemakmuran dan kemaslahatan bersama, tidak mementingkan kelompok tertentu, tidak meninggalkan dan meminggirkan satu pun elemen bangsa. 

3. Pemilu 2024 harus dijalankan secara berkeadaban dengan komitmen penyelenggaraan yang damai, jujur, adil, dan bermartabat. Peserta, penyelenggara, dan pengawas Pemilu, juga semua pihak dan segenap rakyat agar benar-benar mencegah tindak kekerasan dan praktik kecurangan. Aparatur dan alat negara, termasuk aparat keamanan, aparat pertahanan, dan aparat penegak hukum harus terjaga netralitasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved