Suara Merdu Reki Faturahman, Disabilitas Netra yang Buat Bangga SLB Negeri-B Sumedang
Siswa kelas 4 Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri B Sumedang punya suara merdu yang dapat memanjakan telinga semua pendengarnya.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Kontributor TribunJabar.id, Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Banyak hal yang membuat bangga, yang sebelumnya tidak disangka-sangka akan muncul dari keterbatasan. Seperti bakat menyanyi Reki Faturahman (10).
Siswa kelas 4 Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri B Sumedang punya suara merdu yang dapat memanjakan telinga semua pendengarnya. Reki hafal banyak lirik lagu mulai dari yang bernuanansa pop, dangdut, koplo, hingga pop Sunda.
Dia menghafal banyak lirik itu hanya dengan memaksimalkan pendengarannya, sebab dia tak bisa melihat lirik itu dan membacanya. Dia disabilitas netra sejak lahir.
"Banyak ya, ada banyak lagu yang dihafal. Tadi saja nyanyi 'Langlayangan, 'Ibu', terus saya hafal juga 'Ojo Dibandingke'," kata Reki seusai menyanyi pada acara peluncuran aplikasi Sibiku, aplikasi untuk mempelajari bahasa isyarat oleh Telkom University (Tel-U) di SLBN 1 Sumedang, di Desa Licin Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Senin (11/12/2023).
Baca juga: Penyandang Disabilitas Pemohon SIM D di Polres Indramayu Dapat Pendampingan Penuh
Reki adalah adik Reka. Dua kembar ini merupakan anak pasangan Teti Maryani (39) dan Rony Komara (40), warga Lingkungan Babakan Hurip, Kelurahan Kota Kaler, Sumedang Utara, Sumedang.
Keduanya lahir prematur saat usia kandungan sang ibu baru 7 bulan. Reka kondisinya normal dan kini bersekolah formal di SD. Tetapi Reki menunjukkan tanda disabilitas netra sejak kecil.
Dengan dukungan keluarga termasuk suaminya, sang ibu bisa bersabar dan membesarkan kedua anaknya dengan pendidikan yang berorientasi kompetensi dan pengembangan bakat.
"Saya belajar menyanyi dari Pak Dede (guru seni di SLBN-B Sumedang)," katanya.
Reki mendengar kabar berita Putri Ariani, disabilitas netra yang meraih juara ke-4 dalam ajang pencarian bakat America's Got Talent. Namun, baginya, menyanyi bukan tujuan utama dalam belajar.
"Menyanyi saat ini hanya hobi. Saya sendiri bercita-cita menjadi guru bahasa Inggris," kata Reki yang didampingi ibunya.
Teti, sang ibu mengatakan, bakat menyanyi Reki baru muncul ketika anaknya itu duduk di kelas 2. Sebelumnya, Reki masih malu-malu. Namun, kini dia sudah semakin terbiasa tampil di muka umum.
Pada peluncuruan "Sibiku". Reki bernyanyi dengan mengenakan baju seragam serba putih. Tak lupa, kacamata hitam dia kenakan. Dia bernyanyi diiringi musik yang alat-alatnya dimainkan oleh teman dan gurunya yang sama-sama disabilitas.
Di antaranya ada Eki Hidayat yang memainkan gendang, Reki Faturrohman vokal, dan Dede Tresnawan, guru, yang memainkan keyboard.
"Saya dukung terus. Termasuk ikut berbagai perlombaan, di antaranya FLS2N (Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional)," kata Teti.
Baca juga: Keren! Anak-anak Penyandang Disabilitas di Indramayu Gelar Fashion Show Hingga Menari Topeng Massal
Kisah Lody Korua dan Sejarah Paralayang: Pemilik Pertama Parasut Paralayang di Indonesia |
![]() |
---|
Balita di Sumedang Selamat dari Maut, Temukan Ular Kobra Sepanjang 4 Meter di Atas Kasur |
![]() |
---|
Gara-gara Cuaca, 120 Pilot Paralayang Batal Terbang di Bukit Batu Dua Sumedang Hari Ini |
![]() |
---|
2 Pilot Paralayang Nyasar Disambut Sorak Suporter Bola: Mendarat di Stadion Ahmad Yani Sumedang |
![]() |
---|
Ratusan "Ronggeng Sadunya" Unjuk Kebolehan saat Pembukaan West Java Paragliding di Sumedang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.