"Harus Keroyokan" Kata Ema Untuk Tangani Rentenir, Ada 14.506 Warga Bandung Minta Advokasi ke Satgas
Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna menegaskan, dalam menyelesaikan masalah jeratan rentenir harus dilakukan secara bersama alias keroyokan
Penulis: Tiah SM | Editor: Darajat Arianto
Laporan Wartawan TribunJabar.id Tiah SM
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kegiatan rentenir disinyalir sering memakan korban harta.
Bahkan ada yang kehilangan nyawa karena tak kuasa menanggung lilitan utang kian membengkak.
Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna menegaskan, dalam menyelesaikan masalah jeratan rentenir harus dilakukan secara bersama.
"Harus keroyokan menangani masalah rentenir. Rentenir identiknya dengan persoalan keuangan. Tapi setelah itu, masyarakat harus berdaya. Maka dari itu butuh banyak stakeholder terkait," ujar Ema saat meresmikan Kampung Bersih Rentenir (KBR) di RW 11 Kelurahan Pasanggrahan, Kecamatan Ujungberung, Jumat ( 8/12_2023).
Menurut Ema, rentenir itu ibarat senja. Awalnya begitu menggoda seperti diberikan cahaya kehidupan. Seiring dengan waktu, senja itu menjadi redup dan gelap.
"Dari pinjam Rp 3 juta, jadi hilang tempat tinggal karena harus bayar utang yang sudah berbunga sampai Rp 500 juta. Bunganya menjerat hingga mematikan kehidupan orang. Ada kasus karena terjerat rentenir sampai mengakhiri hidup lebih cepat," ujarnya.
Baca juga: Ibu Muda di Sukabumi Habisi Rentenir saat Ditagih Utang, Jasad Digulung Kasur lalu Dibuang ke Sungai
Ema mengatakan, menangani rentenir tidak bisa cukup dengan Satuan Tugas (Satgas).
Ia menjelaskan, Satgas Anti Rentenir idealnya ada di tiap kecamatan.
Lebih baik lagi jika bisa hadir di kelurahan dengan kolaborasi dari berbagai lini.
"Ada akademisi, lembaga keuangan yang backup, media yang terus mencerahkan. Kuncinya masyarakat harus berdaya, kalau tidak, maka akan kembali lagi ke bank emok (rentenir)," ujarnya..
Ia berharap, acara peresmian KBR ini tak hanya dalam konteks seremonial.
Ema tak ingin mendengar, sebulan kemudian ternyata masyarakat terjerat rentenir lagi.
"Harus diberikan pelatihan yang baik. Contoh di Kelurahan Sukagalih dan Sukabungah Kecamatan Sukajadi telah berdaya secara ekonomi. Mereka jadi memiliki keterampilan untuk membuat makanan olahan seperti bakso dan nugget," paparnya.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM (Diskop UKM), Atet Dedi Handiman menuturkan, tercatat sekitar 14.506 warga Kota Bandung mengajukan advokasi ke Satgas Anti Rentenir.
Sekda Kota Bandung
Ema Sumarna
rentenir
Bank Emok
satgas anti rentenir
Kampung Bersih Rentenir (KBR)
Ujungberung
Sukagalih
pinjaman online
Gubernur Dedi Mulyadi Soroti Bank Emok di Jawa Barat: Bunga Tinggi, Tak Bayar Pajak, Bisa Dipidana |
![]() |
---|
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Murka: Banyak Rentenir Berkedok Koperasi, Minta Polisi untuk Tutup Saja |
![]() |
---|
Kasus Korupsi Bandung Smart City, 4 Anggota DPRD Kota Bandung Turut Divonis Penjara |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Ema Sumarna Divonis 5,5 Tahun, Dinyatakan Bersalah dalam Kasus Bandung Smart City |
![]() |
---|
Solusi Tepat untuk Keluar dari Jeratan Pinjaman Online dengan Program Ringan dari Bisalunas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.