Merawat Cinta Simbok di Kampung Pakai BRImo, SuperApp Paling Pengertian
BRImo memberikan banyak layanan sesuai kebutuhan masyarakat. Bahan pemesanan tiket kereta api hingga pembayaran BPJS pun ada. Mudik jadi mudah.
Penulis: Kisdiantoro | Editor: Kisdiantoro
TRIBUNJABAR.ID - "Aku harus pulang." Kalimat itu ditulis Mas Anto (42), warga Kota Bandung, Jawa Barat, medio November 2023, di grup WhatApp keluarga.
Dia kemudian membagikan foto tiket Kereta Api Baturaden Ekspres, perjalanan Stasiun Kiaracondong-Purwokerto.
Tiket itu dibeli seketika setelah Simbok, panggilan untuk ibu di daerah Purwokerto, Jawa Tengah, meninggalkan banyak jejak panggilan di telepon genggam Mas Anto.
Tiket kereta api dibeli melalui aplikasi SuperApp BRImo.
Layanan digital untuk nasabah BRI ini menawarkan pemesanan tiket online. Caranya mudah. Tinggal login BRImo, lalu pilih menu Travel. Setelah itu pilih jenis akomodasi. Ada tiga pilihan, Bus & Shuttle, Kereta Api, dan Whoosh.
Mas Anto teringat pertemuan dengan ibunya, Murwati (65) yang sudah lama. Dia harus pulang untuk merawat cinta Simbok yang tak pernah luntur, meski terpisahkan tempat.

Dia ingin membuat hati Simbok tenang, tahu bahwa anak-anak dan cucu yang tinggal di perantauan sehat dan baik-baik saja.
Hari keberangkatan ke kampung pun tiba. Mas Anto akhirnya bisa memeluk Mbok dan membagikan cerita kehidupannya di Kota Bandung, termasuk cucu laki-lakinya yang tahun depan akan masuk sekolah dasar.
Mas Anto adalah pengguna SuperApp BRImo. Dia mendapatkan banyak manfaat dari aplikasi ini. Tak hanya untuk transfer uang dan informasi uang tabungan, layanan pemesanan tiket kereta api untuk menemui ibunya pun tersedia.
Via BRImo, dia membayarkan tagihan BPJS ibunya. Sebelum menginstal BRImo, tiap bulan datang ke bank untuk membayar tagihan BPJS. Lalu mampir ke ATM untuk mengirim uang ke kampung.
Kini untuk kebutuhan paket data agar komunikasi dengan Simbok dan keluarga di kampung tetap terhubung, Mas Anto membelinya via BRImo.
Demikian untuk mengisi token listrik PLN. Rumah gelap hingga pagi karena kehabisan token listrik pun tak terjadi lagi.
"Sewaktu-waktu harus mudik, beli tiketnya mudah, tinggal cari di BRImo," ujar Mas Anto, Kamis (7/12/2023).
Istrinya, Sri Mulyanik, yang reseller produk kecantikan dan pakaian, kini juga menggunakan BRImo.
Transaksi tak harus bertemu. Belanjaan bisa dikirim kurir, pembayarannya via transfer BRImo.
Simbok di kampung sedang belajar menggunakan BRImo. Setidaknya untuk kebutuhkan transfer atau mengecek apakah kiriman uang sudah sampai atau belum, via telepon genggam, tidak harus mencetak rekening koran di bank.
Konsisten Transformasi Digital
Pengguna aplikasi BRImo per akhir Oktober 2023 mencapai 30,4 juta pengguna.
Angka ini meningkat lebih tinggi sejak Desember 2019, yang mencatat sebanyak 2,9 juta pengguna BRImo.
Pesatnya nasabah memanfaatkan superapp ini karena BRI konsisten dalam transformasi digital.
Jika Anda memperhatikan fitur BRImo, ada banyak layanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Mulai layanan dasar dan produk perbankan, BRIVA, topup, pembayaran tagihan, investasi, pembayaran iuran dan donasi, hingga layanan perjalanan.
Bahkan untuk pemesanan tiket Kereta Api Cepat Whoosh pun kini tersedia di BRImo.
Direktur Utama BRI Sunarso menjelaskan, Per Oktober 2023, BRImo membukukan 2,46 miliar kali transaksi atau naik menjadi 73,88 persen year on year (YoY). Kenaikan itu juga diikuti dengan pertumbuhan nominal transaksi senilai Rp3.353 triliun atau naik 60,83% YoY.
“Ini merupakan salah satu hasil transformasi yang dilakukan BRI,” ungkap Sunarso pada Senin (27/11/2023), dikutip dari Kontan.co.id, grup Tribunjabar.id.
BRI, kata dia, akan terus berinovasi pada layanan digital untuk memenuhi kebutuhan pengguna.
Inovasi digital ini, selain berguna bagi masyarakat juga bermafaat bagi perseroan karena dapat mengurangi operational risk dan operational cost.
Investasi dan Aplikasi Khusus
Transformasi digital yang dilakukan oleh BRI, menambah nilai dan peluang bisnis perbankan yang sangat menguntungkan.
Terlebih hari ini, dunia bisnis juga bertranformasi ke digital. Masyarakat pun mulai terbiasa dengan belanja online dan marketplace.
Oleh karenanya, upaya digitalisasi BRI dalam melayani nasabah perlu terus didorong.
Pengamat ekonomi dari Universitas Pasundan, Acuviarta Kartabi menyebut, tranformasi digital telah memangkas banyak biaya baik dari perbankan maupun nasabah.

Transaksi dilakukan melalui telepon pintar, maka seorang nasabah akan menghemat waktu dan biaya untuk datang ke kantor bank. Demikian dengan bank, layanan bisa dilakukan kapan saja tanpa dibatasi jam kantor.
"Transaksi menjadi efisien. Perlu terus didorong (transformasi digital), karena peluang bisnisnya sangat besar. Ada bank yang sehari, transaksi digitalnya mencapai 3 miliar (rupiah)," ujarnya, melalui sambungan telepon, di Kota Bandung, Kamis (7/12/2023).
Pengembangan layanan melalui super app BRImo, menurut Acuviarta, memberi nilai tinggi bagi pengguna (user) atau nasabah.
Transaksi menjadi lebih aman karena nasabah tidak perlu membawa uang cash.
Keuntungan lain, nasabah bisa menghemat waktu dan biaya untuk transaksi keuangan atau layanan lainnya.
"(transaksi digital) Aman, cepat, murah. Karena tidak harus datang, belum macet, biaya transportasi. Keuntungannya banyak," ujarnya.
Dari sekian banyak keuntungan yang didapatkan BRI dan nasabah dari layanan digital, Acuviarta mencatat beberapa hal yang bisa dilakukan BRI agar bisnis perbankan dengan layanan digital semakin baik.
Pertama, BRI dengan klaim sebagai bank pemerintah dengan aset dan nasabah terbesar di Indonesia, perlu berinvestasi lebih banyak di tahun mendatang untuk pembangunan infrastruktur telekomunikasi di daerah.
Nasabah tidak hanya tinggal di perkotaan, tapi banyak juga di daerah, dengan akses internet terbatas.
Keterbatasan pada akses internet ini, juga sejurus dengan tingkat literasi digital layanan perbankan yang terbatas.
"Ada gap antara masyarakat kota dan desa. Kalau di kota, semua pakai Android dan koneksi internet bagus. Kalau di desa, masih banyak daerah blank spot. Maka, BRI perlu berinvestasi di inftrastruktur agar layanan dapat dinikmati semua daerah," ujarnya.
Kedua, dari sisi kebutuhan antara masyarakat kota dan desa juga berbeda. Tentu ini terkait dengan pekerjaan dan aktivitas hariannya.
Maka, untuk memenuhui kebutuhan masyarakat desa, BRI bisa menciptakan aplikasi khusus yang lebih sedehana dibandingkan BRImo.
Di desa, kata Acuviarta, masyarakat lebih banyak menggunakan layanan digital pada kebutuhan menyimpan dan meminjam.
Maka, applikasi digital bisa dibuat khsusus untuk dua layanan itu.
"Di daerah-daerah, banyak masyarakat yang petani, nelayan, aplikasi harus cocok dan dibuat sederhana. Potensi bisnis, tidak bicara hari ini, tapi akan terus tumbuh dan menjadi besar," ujarnya.
Ketiga, literasi digital pemanfaatan teknologi digital layanan perbankan perlu diperluas hingga ke pelosok.
Setelah Mantri, sebutan untuk tenaga pemasar mikro BRI program Agen BRILink diperkuat melalui investasi infrastruktur teknologi, selanjutnya membangun literasi digital kepada masyarakat.
Jika semua bisa terhubung internet, infrastruktur dan literasi digital memadai, maka pergerakan ekonomi akan tumbuh dan menjadi lebih baik.
Mas Anto dan para pengguna BRImo lainnya pun bisa merawat cinta keluarganya. Simbok di kampung akan gembira karena perjumpaan menjadi mudah. (Tribunjabar.id/Kisdiantoro)
Daftar 26 Klub Sepak Bola Amatir yang Akan Bertarung di Liga 4 Piala Bandung Utama 2025 |
![]() |
---|
Marak Keracunan MBG di Jawa Barat, Mendikdasmen: Sebagian Besar Masyarakat Ingin Tetap Dilaksanakan |
![]() |
---|
Setiap RW di Bandung Bisa Dapat Bantuan Rp 200 Juta Dengan Syarat Jadi Kawasan Bebas Sampah |
![]() |
---|
Marak Pengusaha Nakal di Bandung, Pasang Reklame Diam-Diam Tanpa Izin Pemerintah |
![]() |
---|
Humaira Ikuti LKD Fatayat NU Kota Bandung, Perkuat Fondasi dan Kolaborasi Kader Perempuan NU |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.