Jemaah Umrah Garut Tertipu

Ini Tampang Penipu Umrah di Garut, Korbannya Cuma sampai Jakarta, Uangnya Dipakai Main ke Singapura

Kasat Reskrim Polres Garut AKP Ari Rinaldo mengatakan, total  kerugian 22 korban tersebut lebih dari Rp.400 juta.

|
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/ Sidqi Al Ghifari
Tampang D (40), pelaku penipuan puluhan calon jemaah umrah di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Ia dihadirkan dalam gelar perkara di Mapolres Garut, Polda Jabar, Kamis (7/12/2023). 

Harapan dan pengorbanan mereka untuk bisa beribadah di hadapan Ka'bah berakhir tragis.

Salah satu korban, Ede Sukmana mengatakan, diantara puluhan korban bahkan ada yang harus menjual tanah hingga harus meminjam uang untuk bisa berangkat ke tanah suci.

"Ada dua orang yang sampai harus menjual tanah, perhiasan, ada yang sampai pinjam uang ke saudara. Itu yang membuat sedih, sungguh tidak tega," ujarnya saat dihubungi Tribunjabar.id, Selasa (6/11/2023) malam.

Ia menuturkan,  puluhan korban saat ini dalam kondisi trauma, mereka tidak menyangka jerih payah selama ini untuk bisa ke tanah suci harus dibayar tragedi menyakitkan.

Ede menyebut, satu demi satu korban jatuh pingsan  saat mereka kembali ke Garut setelah terkatung-katung menunggu keberangkatan di salah satu hotel di Jakarta.

"Saya menyaksikan langsung kekecewaan yang dialami jemaah," ungkapnya.

Saat ini, seorang oknum yang menipu puluhan calon jemaah umroh tersebut diketahui sudah berada di Polres Garut.

Ede menuturkan, pelaku saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian.

"Waktu di Jakarta gelagatnya seperti mau kabur, tapi kami paksa ikut ke Garut, setelah sampai langsung saya bawa ke Polres Garut," ucapnya.

Ia menuturkan, tersangka bernama Dani kelahiran Malangbong, Kabupaten Garut, yang saat ini berdomisili di Cileunyi, Bandung.

Bulan Juni 2023  tersangka diketahui mulai menawarkan promo umroh hingga 50 persen khusus untuk guru ngaji.

Seiring berjalannya waktu tersangka akhirnya bisa membujuk calon jemaah lain untuk ikut melaksanakan umroh.

"Tiga guru ngaji daftar, kalo jemaah yang lain ada yang normal. Ada yang bayar sampai 30 juta, kami awalnya tidak curiga, sempat dua kali manasik juga," ungkapnya.

Ede menyebut, tersangka menjanjikan pemberangkatan pada tanggal 18 November 2023, tapi diundur ke tanggal 22 di bulan yang sama.

Setelah itu, tersangka kemudian menjemput 22 calon jemaah umroh tersebut  pada tanggal 21 November, mereka berangkat menggunakan bus.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved