Kemenkes Laporkan Ada 6 Kasus Mycoplasma Pneumoniae pada Anak di Indonesia, Rumah & Sekolah Dicek

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu. 

Editor: Ravianto
(skynews/HO)
Seorang ibu sedang menggendong anaknya antre di sebuah rumah sakit di Hangzhou, China yang sedang mengalami peningkatan penyakit pneumonia misterius yang menyerang banyak anak-anak. Kementerian Kesehatan laporkan ada 6 kasus Mycoplasma Pneumoniae pada anak di Indonesia.  

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Kementerian Kesehatan laporkan ada 6 kasus Mycoplasma Pneumoniae pada anak di Indonesia. 

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu

"Setelah kami konfirmasi memang saat ini ada 6 kasus mycoplasma yang pernah dirawat di rumah sakit. Kenapa pernah, karena ada yang sudah lama," ungkap Maxi pada konferensi pers virtual, Rabu (6/11/2023). 

Dari 6 pasien, 5 ada di RS Medistra dan satu pasien berasa RS JWCC Prapanca, Jakarta Selatan. 

"Dua pasien di RS Medistra dirawat 15 Oktober dan 25 Oktober, yang lainnya rawat jalan (setelah direkomendasikan RS)," sambungnya. 

Enam pasien tersebut menunjukkan gejala Pneumonia pada umumnya. 

Seperti diawali panas, batuk, flu dan sesak napas. Saat ini pasien dilaporkan telah sembuh. 

"Kami dapatkan laporan rumah sakit yang menangani mereka semua sudah sembuh. Gejala awalnya sama pneuomnia pada umumnya, rata-rata diawali panas dan batuk, flu, sakit kepala dan sesak ringan," jelas Maxi. 

Untuk usia pasien paling muda adalah 3 tahun, dan umur paling besar 12 tahun. 

Semua pasien pun menunjukkan gejala yang hampir semua sama. 

"Dan hasil pemeriksaan laboratorium memang di RS Medistra sendiri memang positif bakteri Mycoplasma," kata Maxi.

Meski 6 anak sudah dinyatakan sembuh dan pulang, Kemenkes tetap melakukan penyelidikan epidemiologi.

Rumah dan sekolahnya akan dicek.

Penyelidikan akan dilakukan di sekolah hingga rumah. Kemenkes akan kejar sehingga bisa melakukan intervensi.

"Karena penularan droplet, gampang sekali menular," sambung Maxi. 

Lebih lanjut Maxi pun mengimbau pihak fasilitas layanan kesehatan untuk meningkatkan kewaspadaan.  

Pada masyarakat, Kemenkes ajak untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. 

Sering mencuci tangan pakai sabun dan menggunakan masker terutama saat sakit. (*)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved