Viral Guru Husein dan Ridwan Kamil

Curhatan Lengkap Husein Guru Pangandaran yang Viral Bongkar Dugaan Pungli, dari Ridwan Kamil ke PNS

Husein sempat viral karena berniat mengundurkan diri setelah speak up di media sosial mengenai dugaan pungli

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/ Nappisah
Husein Ali Rafsanjani (27) menunjukkan bukti penagihan pungli saat Latsar CPNS. - Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jabar, Sumasna, mengatakan Badan Kepegawaian Nasional juga sempat mengupayakan solusi bagi Husein Ali Rafsanjani. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jabar, Sumasna, mengatakan tidak hanya Ridwan Kamil saat menjabat sebagai Gubernur Jabar terdahulu, Badan Kepegawaian Nasional juga sempat mengupayakan solusi bagi Husein Ali Rafsanjani.

Husein sempat viral karena berniat mengundurkan diri setelah speak up di media sosial mengenai dugaan pungli saat mengikuti Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.

Awalnya pada Mei 2023, Husein sempat mengunggah curhatan mengenai kejadian yang dialaminya saat Pelatihan Dasar ASN itu dan viral di media sosial.

Ridwan Kamil pun bertemu dengan Husein yang saat itu masih menjadi guru SMP di Kabupaten Pangandaran.

Ridwan Kamil mengatakan bahwa dirinya akan mencari solusi terbaik baik pihak yang terlibat.

Ia menuturkan pihaknya juga akan memberikan opsi-opsi bagi kedua belah pihak yakni Husein dan Pemda Kabupaten Pangandaran.

Tangkapan layar jawaban menohok Ridwan Kamil untuk Husein Alirafsanjani yang menyebut jadi bahan konten saat mengadukan jadi korban pungli CPNS. Dalam video tersebut, Husein menyebut ketika dia bertemu Ridwan Kamil, dia merasa hanya dijadikan konten. Ridwan Kamil pun menjawab tuduhan tersebut.
Tangkapan layar jawaban menohok Ridwan Kamil untuk Husein Alirafsanjani yang menyebut jadi bahan konten saat mengadukan jadi korban pungli CPNS. Dalam video tersebut, Husein menyebut ketika dia bertemu Ridwan Kamil, dia merasa hanya dijadikan konten. Ridwan Kamil pun menjawab tuduhan tersebut. (istimewa)

Beberapa bulan berlalu, Husein mengunggah cuplikan wawancaranya bersama sejumlah media ke akun Instagram resminya dan bahkan beredar di media sosial lainnya seperti TikTok.

Dalam video tersebut, Husein menyebut ketika dia bertemu Ridwan Kamil, dia merasa hanya dijadikan konten. 

"Pemprov Jabar waktu itu menganalisis peluang formasi. Tetapi diskusi formasi tidak dilanjutkan karena peraturan Menpan tidak memperkenankan PNS pengangkatan 2019 untuk pindah sebelum masa kerja 10 tahun. Husen pengangkatan 2019, masa kerja baru 4 tahun," kata Sumasna di Bandung, Selasa (5/12/2023).

Baca juga: "Saya Tidak Meminta" Husein Guru Viral Buka Suara soal Solusi yang Pernah Ditawarkan Ridwan Kamil

Ia mengatakan Ridwan Kamil waktu itu memiliki kepentingan besar menyelesaikan masalah Husein karena kasusnya ini beririsan dengan pelayanan publik, dalam hal ini pendidikan di Pangandaran.

"Ternyata bukan hanya Pemprov, BKN dengan Kemenpan juga sama cari solusi. Fasilitasi melalui koordinasi antar lembaga dilakukan, tapi tetap dalam koridor peraturan," katanya.

Sebelumnya, Ridwan Kamil menjawab Husein Ali Rafsanjani yang menuding bahwa upayanya mengungkap dugaan pungli dan dampaknya saat mengikuti Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil hanya dijadikan bahan konten.

"Kang @husein_ar, guru di Pangandaran yg sempat viral itu, membuat statemen di acara kampanye capres bahwa “ia hanya dijadikan bahan konten” oleh saya tanpa solusi," kata Ridwan Kamil melalui postingan akun instagramnya yang kemudian dihapusnya dengan alasan menghindari provokasi, Senin (4/12/2023).

Ia menegaskan Pemerintah Provinsi Jabar sudah berupaya memindahkan Husein ke Bandung, namun ditolak oleh BKN karena ia masih tercatat sebagai ASN Pangandaran dan terikat kontrak hukum.

Bupati Pangandaran juga, katanya, sudah memberi solusi untuk menjadi Husein sebagai asisten pribadi.

Namun hal ini ditolak Husein.

Jika tetap ingin pindah dari Pangandaran, katanya, solusinya mengundurkan diri dari PNS dan bekerja di pendidikan swasta.

Namun Husein memilih melanjukan S2 dan Pemprov Jabar pun membiayai registrasi dan beasiswa tahun pertama di UPI.

"Dan alhamdulillah, di forum kampanye salah satu capres, ia mengatakan “tidak ada solusi yang ia rasakan dan hanya dijadikan bahan konten”. Masya Allah. Pelajaran hikmah kehidupan dan kesabaran. Hatur Nuhun," katanya.

Curhatan Husein

 Sosok guru yang sempat mengungkapkan adanya pungutan liar (Pungli), Husein Ali Rafsanjani kembali menjadi sorotan. 

Bermula dari postigan reels di instagram cuplikan saat ia diwawancarai sejumlah awak media pada pekan lalu. 

Pada wawancara tersebut, Husein memberikan statement alasan ia resign sebagai PNS. Padahal, sebelumnya Husein sempat bertemu dengan Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil

Dalam pernyataannya, ia ingin diberi solusi. Bagi Husein kembali menjadi seorang guru dan menetap di Pangandaran bukan sebuah solusi. 

Dalam video tersebut, Husein menyebut ketika dia dipanggil Ridwan Kamil, dia merasa hanya dijadikan konten.

Sontak unggahan tersebut langsung dikomentari oleh RK, menurutnya sangat disayangkan Husein memberi pernyataan demikian terlebih ia berbicara di acara kampanye politik salah satu pasangan calon presiden. 

Konten yang sempat diunggah menyoroti hal tersebut, oleh keduanya hingga kini sudah ditake down. 

"Terima kasih atas upaya yang sudah Bapak RK lakukan, untuk memindahkan saya, walaupun secara pribadi saya tidak meminta. Melainkan hal tersebut dari awal adalah tawaran dari beliau sebagai upaya agar saya tidak keluar dari PNS," ujar Husein pada Selasa (5/12). 

Husein turut mengutarakan permohonan maafnya, lantaran menolak menjadi asisten bupati Pangandaran

"Karena dari awal cita-cita saya dan passion saya adalah Sebagai tenaga pendidik/guru," ucapnya. 

Husein mengatakan, dari awal sudah mengirimkan surat pengunduran diri ke Pemerintah Kabupaten Pangandaran

"Setelah berita saya Viral, Pa Emil mengundang saya ke Gedung Sate dan menawarkan saya pindah ke Provinsi, untuk mengajar dan meminta saya untuk
mengurungkan niat saya mengundurkan diri dari PNS," kata Husein. 

"Di hari yang sama saat bertemu Pa Emil, saya mendapat panggilan untuk Wawancara di salah satu sekolah swasta di Kota Bandung, dan di moment itu saya memilih untuk bertemu Pak Ridwan Kamil karena saya punya harapan dan kepercayaan besar kepadanya," ujarnya. 

Ia menuturkan, sebelum ia akan bersekolah S2, banyak pihak yang mendorong untuk melanjutkan pendidikan. 

"Salah satunya Pa Gubernur melalui ajudannya. Saya Secara pribadi Sudah mengusahakan mencari beasiswa, tetapi terkendala oleh persyaratan yang harus
melampirkan surat izin belajar dari instansi saya bekerja," imbuhnya. 

"Sedangkan status saya kala itu tidak ada kejelasan sebagai PNS di instansi mana pun, karena di Pemkab Pangandaran nama saya sudah direkomendasikan mutasi ke Provinsi. Jadi tidak diberi surat rekomendasi oleh pemkab, maka dari itu saya meminta surat izin dari Pemprov Jawa Barat, " paparnya. 

Namun, kata Husein, Pemprov Jabar belum ada kejelasan. Ia coba menghubungi Ridwan Kamil dan ajudannya. 

"Karena respon dari ajudan Pak Gubernur RK dan ajudannya terlampau lama, sampai pendaftaran beasiswa ditutup. Jadi saya tidak bisa mendaftar beasiswa, maka dari itu dari pihak Pak Emil menawarkan untuk membayarkan uang kuliah semester satu dan saya ucapkan terima kasih," ujar Husein. 

Disinggung postingan yang sempat ia unggah, Husein mengatakan, ia tidak pernah meminta untuk dipindahkan, karna niat di awal hanya ingin mengundurkan diri dari ASN.

"Tetapi bapa yang meminta saya untuk tetap di ASN dan menawarkan untuk pindah dari pemkab ke Provinsi tetap sebagai pengajar. Apalagi jika saya tau beliau mengupayakan saya pindah ternyata akan melanggar aturan, tentu saya tidak akan menerima tawaran Bapak RK dari awal," ujar Husein. (*) 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved