Di Subang Ada Organisasi LGBT Anggotanya 3 Ribu Orang, Dinkes Sebut Sumbang 33 Persen Kasus HIV/AIDS

Sumbangan terbesar kasus HIV/AIDS di Subang yang dulunya banyak di lokalisasi protitusi terselubung, kini didominasi oleh para pencinta LGBT.

|
Penulis: Ahya Nurdin | Editor: Ravianto
Tribunjabar.id / Ahya Nurdin
Pemeriksaan HIV/AIDS Gratis bagi warga Subang, Diacara Hari AIDS Sedunia tingkat Kabupaten Subang, Senin (4/12/2023). Foto : Tribunjabar.id / Ahya Nurdin 

Lebih lanjut,Encep mengatakan hingga tahun ini jumlah kasus HIV/AIDS di Subang terus meningkat dari tahun ke tahun

"Jumlah kasus secara kumulatif dari tahun 1999 s.d Juni 2023 sebanyak 3020 kasus, dengan angka kasus HIV sebanyak 2058 dan angka kasus AIDS sebanyak 962 kasus," katanya

"Data kasus terbaru dari bulan Januari sampai Juni 2023 sebanyak 151 kasus dengan angka kasus HIV sebanyak 143 dan kasus AIDS sebanyak 8 kasus," imbuhnya

Sementara untuk penyebaran HIV/AIDS tertinggi ada diwilayah Kecamatan  Subang

"Penyebaran HIV/AIDS terbanyak ada di Kecamatan Subang, dikarenakan ODHA lebih banyak mengakses layanan kesehatan di kecamatan Subang yang mengakibatkan angka kasus tertinggi berdasarkan hasil catatan kami," tuturnya  

Selain itu, faktor paling dominan penyebaran Kasus HIV/AIDS di Subang adalah akibat perilaku seks bebas

"Perilaku seks bebas dan menyimpang seperti LGBT saat ini banyak terjadi di Subang, sehingga penyebaran HIV/AIDS semakin tinggi," tandasnya

Sementara untuk penyebaran HIV/AIDS di kawasan lokalisasi, untuk saat ini sudah menurun dratis, namun penyebaran HIV/AIDS meningkat di kos-kosan

"Sebaran HIV AIDS di lokalisasi menurun, dikarenakan transaksi seksnya beralihnya melalui kos kosan dan  aplikasi / medsos dengan istilah Open BO,"ucapnya

Encep, menambahkan, guna menekan angka penyebaran HIV/AIDS di Subang, Komisi Perlindungan AIDS Subang sudah melakukan berbagai upaya

"Upaya yang sudah dilakukan oleh Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Subang sebagai Lembaga Koordinasi dalam Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV AIDS salah satunya melalui kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada pelajar, perusahaan, trucker, pekerja proyek, tokoh agama, kader KB,  populasi kunci dan masyarakat umum," ungkapnya

Selain itu, KPA juga menginisiasi pembentukan Warga Peduli AIDS ( WPA ) tingkat kecamatan dan desa/kelurahan, serta melakukan kemitraan lintas sektor melalui program pentahelix dengan melibatkan pemerintah, perusahaan, akademisi, komunitas dan media.(*)

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Subang, Ahya Nurdin

 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved