Truk Pengangkut Tabung Gas Meledak

Besi Pengikat Tabung Gas yang Meledak Ditemukan 700 Meter dari TKP, Tabungnya Masih Dicari

Sekitar 700 meter, tim Puslabfor Mabes Polri menemukan besi pengikat tabung Gas.

Penulis: Dian Herdiansyah | Editor: Ravianto
dian herdiansyah/tribun jabar
Tim Puslabfor Mabes Polri melakukan penyisiran pencarian tabung gas CNG yang hilang saat meledak, Senin (27/11/2023). 

Saksi kejadian ledakan Gas CNG, Tony Kamajaya mengatakan, pada saat kejadian terdapat dua tabung gas meledak

Terkini pun, satu tabung gas belum ditemukan akibat terlempar jauh dan belum diketahui. 

"Jadi kemarin itu dua meledak. Satu tabung lagi belum ditemukan," ucapnya. 

Tony juga melihat sejumlah, tim Puslabfor Mabes Polri melakukan penyisiran pencarian tabung gas yang hilang. 

"Barusan juga kita lihat pihak petugas sedang melakukan pencarian sampai ke arah perbatasan sungai Cikarang, atau sering disebut Karanghilir," tutupnya. 

Ledakan Tabung Gas Sangat Berbahaya

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) kecelekaan ledakan gas di jalan nasional Sukabumi - Bogor, tepatnya di Kampung Lodaya, Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi kategori sangat berbahaya. 

Investigator KNKT Bidang Lalintas, Julfikar mengungkapkan, Truk yang membawa muatan gas, hingga meledak menyebabkan dua orang meningga di jalan Cibadak masuk pada salah satu kategori kecelakaan sangat berbahaya.

Berdasarkan kategori, kecelakaan ledakan gas Compressed natural gas (CNG) sangat berbahaya, KNKT sebagai lembaga independen milik Pemerintah yang melaksanakan investigasi kecelakaan transportasi perlu menyelidiki peristiwa tersebut.

"Artinya PP 62 Tahun 2013 KNKT bertugas melakukan investigasi terhadap kecelakaan yang sangat berbahaya, karena memang tabung CNG yang meledak hingga menyebabkan korban jiwa dan sejumlah korban lainnya luka-luka," ungkap Julfikar, Rabu (29/11/2023) di lokasi kejadian ledakan Gas NCG di Cibadak Sukabumi.

Julfikar menyebutkan, daya ledak tabung CNG atau Compressed Natural Gas bisa mencapai kekuatan 200 Bar.

"Ledakan gas CNG itu, bisa sampai ledakan diatas 200 Bar. Artinya, ini bisa berpotensi merusak di area sekitar radius 50 meter akibat dari ledakan itu," ucapnya. 

Julfikar jelaskan, jenis Gas CNG yang meledak di Cibadak tersebut berbeda dengan Gas Elpiji biasa digunakan memasak oleh warga. Apabila bocor akan ketahuan.

"Gas CNG ini bilamana ada bocor tidak berbau, tidak seperti gas liquide gas LPG. Kalau Gas CNG bocor tidak akan kecium baunya. Aritnya itu ada resiko juga bila terjadi kebocoroan yang bisa mengakibatkan ledakan seperti ini," jelasnya. 

Apabila kejadian serupa terulang kembali, Julfikar meghimbau agar lakukan mitigasi agar tidak terjadinya mengakibatkan korban warga sekitar

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved