Nasib Oknum Paspampres yang Culik dan Aniaya Imam Masykur hingga Tewas, Kini Dituntut Hukuman Mati

Nasib serupa dalami dua oknum prajurit TNI lainnya, Praka Heri Sandi (HS) dan PRaka Jasmowir (J). Keduanya dituntut hal serupa.

Fahmi Ramadhan/tribunnews
Tiga anggota TNI terdakwa kasus pembunuhan Imam Masykur saat datang di Pengadilan Militer II-08 Jakarta, Senin (30/10/2023). (Fahmi Ramadhan) 

Ibu Imam Masykur, Fauziah, menyampaikan bahwa sang anak sempat memintanya untuk mengirimkan sejumlah uang jika ingin putranya selamat.

Hal itu disampaikan Fauziah dalam sidang kasus pembunuhan Imam Masykur dalam persidangan militer II-08 Jakarta.

Fauziah dipanggil sebagai saksi untuk memberikan kesaksian dalam kasus pembunuhan yang menewaskan anaknya, Imam Masykur.

Dalam kesaksiannya, Fauziah mengatakan bahwa Imam Masykur sempat menelepon dirinya dan meminta uang sebesar Rp 50 juta sebelum meninggal dunia.

Baca juga: NGERI, Cuma Mau Bunuh Imam Masykur, Anggota Paspampres Ini Rela Batalkan Liburan Bareng Keluarga

Melansir Tribun Jabar, Fauziah mengatakan, saat Imam Masykur meneleponnya, sang anak sedang diancam oleh terdakwa.

Adapun hal itu ia ungkapkan pada saat Oditur Militer Letkol Chk Upen Jaya Supena bertanya soal apa saja yang Fauziah ketahui terkait peristiwa tersebut.

"Saksi dihubungi dalam rangka apa?" tanya Upen.

"Mak cepat kirim uang saya ditangkap diminta uang Rp 50 juta'," kata Fauziah di ruang sidang.

Fauziah menjelaskan, bahwa pada saat itu Imam tak menjelaskan kenapa anaknya itu meminta uang sebanyak 50 juta.

Dirinya hanya mengatakan saat itu ia merasa kebingungan untuk mencari uang sebanyak yang diminta oleh Imam Masykur.

"Intinya korban meminta uang 50 juta, kenapa?" tanya Oditur.

"Gak ada penjelasan, saya aja ngomong susah, saya bilang darimana kita dapat uang 50 juta uang itu banyak sekali," ujar Fauziah.

Namun saat itu dikatakan Fauziah, anaknya itu meminta agar dirinya segera mengirimkan uang tersebut karena pada saat itu Imam tengah dipukuli terdakwa.

Bahkan Fauziah menceritakan, saat itu Imam Masykur mengaku ingin menyerah karena tidak tahan atas siksaan yang dilakukan tiga oknum TNI itu.

"Mak cepat cari dimana aja, sama saudara ini saya dipukul keras gak tahan lagi mak, cepat cari mak. Itu cakap almarhum," ucapnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved