Inovasi Digital, Jakarta dan Sumedang, Berbeda Kemasan Namun Sejalan

Pemerintah Kabupaten Sumedang menjalin pembicaraan kolaboratif dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan mengunjungi Jakarta Smart City

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Siti Fatimah
istimewa
Pemerintah Kabupaten Sumedang menjalin pembicaraan kolaboratif dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan mengunjungi Jakarta Smart City, Senin (27/11/2023) 

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG -  Pemerintah Kabupaten Sumedang menjalin pembicaraan kolaboratif dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan mengunjungi Jakarta Smart City, Senin (27/11/2023) 

Fokus pembicaraan adalah pengembangan smart city melalui platform digital. 

Jakarta Kini (JAKI), platform digital milik DKI Jakarta, diakui sebagai salah satu yang terbaik di dunia, dan Pemda Sumedang banyak mengambil pelajaran berharga dalam mengelola kota dalam perspektif Sustainable Smart City, kota pintar berkelanjutan.

Penjabat Bupati Sumedang, Herman Suryatman, yang hadir bersama asisten dan beberapa Kepala OPD, menyatakan bahwa meskipun Jakarta dan Sumedang memiliki platform digital dengan kesamaan produk, perbedaan yang paling mencolok terletak pada kemasannya saja.

"Kami melakukan komparasi antara Jakarta dan Sumedang, tidak terlalu jauh. Yang terlihat secara signifikan berbeda adalah kemasannya," kata Herman.

Menurutnya, selain perbedaan kemasan di berbagai platform, tantangan bagi Pemda Sumedang adalah tingkat literasi warga yang masih tertinggal.

"Ada waktu yang cukup leluasa untuk meningkatkan literasi warga, dimulai dari literasi ASN,"

"Kolaborasi dengan Jakarta juga akan terus dikembangkan," katanya.

Kepala UP Jakarta Smart City, Yudistira Nugraha, mengapresiasi inovasi yang dilakukan oleh Pemda Kabupaten Sumedang

"Sumedang luar biasa. Ada beberapa inovasi yang kami anggap lebih dari apa yang kami lakukan di Jakarta Smart City. Namun memang perlu kemasan yang lebih menarik," ujarnya.

Meskipun Sumedang bersifat lokal, Yudis menekankan perlunya berpikir global dan fokus pada kebutuhan masyarakat.

"Berbagai inisiatif dari Sumedang sudah cukup fokus pada kebutuhan masyarakat. Sudah beralih dari pendekatan berpusat pada pemerintah ke berpusat pada pengguna, seperti layanan notifikasi langsung dari pemda saat bayi lahir," tambahnya.

Yudis menilai layanan tersebut sebagai pendekatan humanis, di mana pemerintah hadir saat masyarakat membutuhkan.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved