Puluhan Warga Kuningan Keracunan Jamur Paling Mematikan di Dunia, 1 Orang Tewas, 9 Masih di RS

Galerina marginata adalah salah satu jenis jamur beracun paling mematikan di dunia.

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Ravianto
istimewa
Petugas dari Polres Kuningan melakukan penyelidikan di makam korban meninggal dunia yang meninggal dunia diduga akibat keracunan jamur liar. 

TRIBUNJABAR.ID, KUNINGAN - Puluhan warga Desa Tugumulya, Kecamatan Darma keracunan jamur yang dipetik dari hutan.

Dari puluhan korban itu, satu di antaranya meninggal dunia.

Puluhan korban itu kini sudah mendapat penanganan dan dirawat di rumah sakit.

"Untuk hasil laboratorium sampel jamur yang dilakukan oleh pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan itu sudah keluar."

"Ternyata di dalam jamur tersebut mengandung racun,” ungkap Kasat Reskrim Polres Kuningan AKP I Putu Ika Prabawa kepada wartawan, Senin (27/11/2023).

AKP I Putu Ika Prabawa mengatakan, sampel jamur yang diambil dari kebun yang menempel di batang pohon dan memiliki ciri-ciri berwarna coklat mencolok, ternyata mengeluarkan aroma tidak sedap alias bau dan mudah hancur,  apabila diraba serta memiliki bintik mencolok di sekitar tudungnya.

"Dari ciri-cirinya dan hasil identifikasi bahwa jamur yang dikonsumsi termasuk jamur autumn Scullcap dengan nama latin Galerina Marginata," katanya.

Galerina marginata adalah salah satu jenis jamur beracun paling mematikan di dunia.

Di Indonesia, Galerina marginata dikenal dengan nama jamur rampak kidang atau jamur kidang.

Jamur ini mengandung senyawa amatoksin yang dapat menimbulkan halusinasi, sakit kepala, serta gangguan otot dan irama jantung bagi orang yang mengonsumsinya

Kronologi Warga Desa di Kuningan Meninggal

Camat Darma, Rangga menjelaskan bahwa korban meninggal akibat mengkonsumsi jamur liar merupakan warga Dusun Tugu, Desa Tugu Mulya, Kecamatan Darma, Kuningan.

Mengenai kejadian kematian menimpa salah seorang warga Desa Tugumulya, awalnya muncul kabar sebanyak 10 orang diduga mengalami keracunan jamur hutan yang mengakibatkan 1 orang meninggal dunia.

"Kronologisnya, pada hari Senin tanggal 20 September 2023 sekira jam 16.00 WIB, Mang Hadiman pergi ke perkebunan sekitar untuk mencari kelapa dan sepulang mencari kelapa menemukan jamur, hingga dibawa ke tempat pengambilan kelapa lagi, dan sambil bawa kelapa  jamur tersebut dibawa keliling sambil jualan," kata Camat Rangga.

Saat menjajakan hasil bumi seperti kelapa termasuk jamur, kata Camat ada saudara Kusnadi menanyakan itu jamur apa.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved