Luluhur Kita Pelaut, Rasyid Rajasa: Anak Muda Harus Jaga Lautan
TRIBUNJABAR.ID, Bandung – Nenek moyang bangsa Indonesia adalah pelaut! Inilah fakta sejarah yang harus kita sebarkan ke anak-anak muda, sehingga merek
Apa saja yang ada di bawah samudera dan yang menarik Anda?
Banyak sekali, misalnya melihat ikan-ikan yang tidak pernah kita lihat sebelumnya. Juga aneka biota laut lainnya, termasuk ikan-ikan besar seukuran manusia. Semua lengkap di laut Nusantara.
Bagaimana tantangannya diving di tempat yang berbeda?
Masing-masing daerah memiliki keunikan dan tantangannya sendiri. Misalnya di laut Flores, arus bawah lautnya cenderung deras, namun biota lautnya luar biasa indah. Sementara di Raja Ampat, Papua, sebagian arusnya mild, sebagian kuat, itu juga membutuhkan adaptasi, terutama latihan. Dari pengalaman diving di sejumlah daerah, saya kira laut di Raja Ampat dan Pulau Komodo adalah yang terbaik.
Anda juga pernah menginisiasi penyelamatan terumbu karang, bisa dijelaskan?
Ya saya pada 2014 bersama dengan teman-teman sesama pecinta diving, membuat gerakan untuk menanam terumbu karang di Kepulauan Seribu. Kebetulan di kawasan tersebut, sebagian terumbu karang rusak akibat bom ikan dan faktor lainnya. Nah kita menginisiasi penanaman terumbu karang disana. Dari situ kita sebarkan misi tersebut melalui social media, untuk menggugah teman-teman milenial, yuk bersama jaga laut kita.
Kapan terakhir terjun ke laut untuk Diving?
Sebelum pandemi, saya dan teman-teman rutin melakukan diving, minimal setahun dua kali. Setelah itu pandemi, kita tidak bisa kemana-mana, sampai 2022. Pasca 2022 saya melakukan diving di Bali, mungkin dengan situasi yang semakin normal ini, kita akan melakukannya lebih sering.
Pesan apa yang Anda ingin sampaikan ke anak muda agar mau peduli laut?
Pertama, lautan adalah sumber makanan kita, mulai dari ikan, udang, rumput laut, dan sebagainya, semua hidup di laut. Oleh karenanya, kita harus menjaga laut agar selalu bersih dan tidak dirusak oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab. Kita juga harus memastikan laut tetap bersih, karena kita tidak ingin makanan kita tercemar. Kedua, dengan diving kita bisa menikmati keindahan laut Indonesia. Dengan menikmati dan cinta, akan timbul rasa untuk menjaganya. Lebih dari itu, jika laut kita terjaga, akan mendatangkan devisa bagi negara—menjadi destinasi wisata kelas dunia.***
| SOSOK Amin Rasyid, Wisudawan Penyandang Tunanetra Unisba yang Hafidz 30 Juz, Lulus Sangat Memuaskan |
|
|---|
| Kasus Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Disorot Menteri Era Gus Dur, Pertanyakan Hasil yang Diungkap Polisi |
|
|---|
| Kisah Inspiratif Anak Kuli Asal Bengkulu Masuk Kedokteran UI, Ayah Pernah Dicibir Mimpinya Mustahil |
|
|---|
| Dulu Dicibir Tak Mungkin Masuk UI, Iqbal Anak Kuli Bangunan Kini Lolos Kedokteran, Tangis Ortu Pecah |
|
|---|
| Sambut Hari Pelaut Sedunia 2025, Pelaku Industri Maritim Dukung Indonesia Jadi Poros Maritim Dunia |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Luluhur-Kita-Pelaut-Rasyid-Rajasa-Anak-Muda-Harus-Jaga-Lautan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.