Luluhur Kita Pelaut, Rasyid Rajasa: Anak Muda Harus Jaga Lautan
TRIBUNJABAR.ID, Bandung – Nenek moyang bangsa Indonesia adalah pelaut! Inilah fakta sejarah yang harus kita sebarkan ke anak-anak muda, sehingga merek
TRIBUNJABAR.ID, Bandung – Nenek moyang bangsa Indonesia adalah pelaut! Inilah fakta sejarah yang harus kita sebarkan ke anak-anak muda, sehingga mereka memiliki passion untuk menjaga laut dan isinya.
Bukti kehebatan luluhur kita di lautan, misalnya dengan dilestarikannya nama Syekh Jusuf di Cape Town, Afrika Selatan, yang berasal dari Makassar. Tidak mungkin di Abad ke-16 saat itu, beliau mencapai ujung selatan daratan Afrika tanpa mengarungi lautan.
Sebelumnya, Ratu Kalinyamat dari Jepara juga diakui oleh para sejarawan Eropa sebagai orang yang berjaya di lautan. Saat itu bangsa Portugis menghadapi perlawanan hebat dari Kalinyamat, dengan kapal besarnya yang mencengangkan. Dengan teknologi kapal yang sudah maju, kita menunjukkan bahwa Nusantara kala itu cukup disegani di lautan.
Sayangnya minat generasi muda saat ini terhadap lautan menurun. Mereka cenderung melihat daratan sebagai masa depan. Padahal itu tidak relate dengan fakta sejarah di atas. Di luar fakta historis, dari sisi kesehatan, laut menyediakan sumber pangan dan perikanan terbesar.
Tercatat, laut menghasilkan 50 persen oksigen bagi organisme di darat dari fitoplankton, penyerap karbondioksida dan sumber air baku air minum. Potensi perikanan di laut Indonesia sebanyak 12,54 juta ton per tahun, memiliki 8500 spesies ikan, 555 spesies rumput laut dan 950 biota terumbu karang. Ini adalah hal yang sangat menakjubkan.
Untuk menyelamatkan laut di masa depan, diperlukan adanya cinta dari anak-anak muda terhadap lautan. Karena dengan cinta, maka akan ada upaya untuk menjaga dan melestarikannya. Untuk anak-anak muda harus tergerak beraktivitas di lautan, menganggap laut sebagai wahana bermain, sehingga nantinya mereka terbiasa dengan kehidupan laun.
Salah satu anak muda yang cukup lama menjalani hobi yang dekat dengan laut adalah M Rasyid Rajasa. Pengusaha muda yang kini juga sebagai politisi itu sejak 2011 telah menekuni diving, sebagai upaya menemukan keindahan di dasar lautan.
Dari kecintaan itu, ia tergerak untuk melakukan aksi nyata penyelamatan biota laut melalui hobinya diving. Seperti apa kehidupan di bawah laut, dan mengapa kita perlu menjaganya? Berikut wawancana Redaksi dengan Rasyid di bilangan Lengkong, Bandung, 22/11/2013;
Mulai kapan Anda menekuni diving?
Saya mulai belajar olahraga diving tahun 2011, ketika itu umur 21 tahun, saat saya masih kuliah di London. Biasanya saat luburan summer, saya pulang ke Indonesia. Nah ketika pulang liburan itu, saya manfaatkan sekalian belajar diving, sampaimendapatkan license diving dengan pelatih yang pro.
Apa saja tahapannya hingga mendapatkan lisensi diving?
Awalnya turun di kolam dulu, lalu ke lautan dangkal, dan selanjutnya di laut yang dalam. Ya… sekitar tiga sampai empat bulan, jika kita dianggap capable dan lulus, baru mendapatkan lisensi.
Mengapa suka diving, hanya hobi atau ada misi khusus?
Indonesia sebagai archipelago country memiliki biota laut terindah di dunia. Coba deh cek di National Geographic atau media-media travel lainnya, pasti pemandangan laut kita masuk ke top five dunia. Atas dasar itu, sebagai anak muda, sudah seharusnya kita ikut berperan, menjaga laut kita agar terjaga.
Mungkin hal yang saya lakukan hanya titik kecil, namun jika kita semua melakukan hal yang sama, akan menjadi gerakan luar biasa. Kedua, sebagai pemilik laut yang maha luas, masak kita sebagai anak Indonesia tidak menikmati apa yang Tuhan ciptakan untuk kita. Dari situ saya berkeinginan untuk mengetahui lebih dalam tentang kehidupan bawah air, hingga akhirnya menerjuni diving.
| SOSOK Amin Rasyid, Wisudawan Penyandang Tunanetra Unisba yang Hafidz 30 Juz, Lulus Sangat Memuaskan |
|
|---|
| Kasus Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Disorot Menteri Era Gus Dur, Pertanyakan Hasil yang Diungkap Polisi |
|
|---|
| Kisah Inspiratif Anak Kuli Asal Bengkulu Masuk Kedokteran UI, Ayah Pernah Dicibir Mimpinya Mustahil |
|
|---|
| Dulu Dicibir Tak Mungkin Masuk UI, Iqbal Anak Kuli Bangunan Kini Lolos Kedokteran, Tangis Ortu Pecah |
|
|---|
| Sambut Hari Pelaut Sedunia 2025, Pelaku Industri Maritim Dukung Indonesia Jadi Poros Maritim Dunia |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Luluhur-Kita-Pelaut-Rasyid-Rajasa-Anak-Muda-Harus-Jaga-Lautan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.