Siswa SMA & SMK Hadirkan Karya Kekinian, dari Pemasaran Usaha Hingga Sensor Hujan Berbasis Teknologi
Ratusan siswa Sekolah Menengah Atas dan sederajat dikenalkan dengan rancangan bisnis teknologi di Gelar Aksi Karakter Siswa Indonesia (GALAKSI)
Penulis: Nappisah | Editor: Darajat Arianto
Laporan Wartawan TribunJabar, Nappisah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ratusan siswa Sekolah Menengah Atas dan sederajat dikenalkan dengan rancangan bisnis teknologi di Gelar Aksi Karakter Siswa Indonesia (GALAKSI) di kampus STMIK AMIKBandung, Kamis (16/11/2023).
Kegiatan ini merupakan ajang perlombaan, salah satunya kewirausahaan.
Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bandung, Titin Komariah, mengatakan kegiatan ini merupakan kerjasama menyaring siswa di ajang seleksi daerah.
"Untuk juaranya akan dikirim ke tingkat provinsi Jawa Barat hingga nasional," ujarnya, Kamis (16/11).
Gelaran tahun ini melombakan 4 kategori, yaitu vocal group, tempas sindir (pantun), karya tulis ilmiah dan MTQ.
"Khusus karya tulis kami tidak hanya melombakan karya dalam bentuk teks, namun dikembangkan pada karya nyata yang berkaitan dengan kewirausahaan," kata Titin.
Titin menambahkan, untuk kategori kewirausahaan tersebut setiap peserta nantinya bisa mengajukan karya dalam bentuk proposal bisnis atau desain.
Baca juga: Gelar Ajang INFINITE, WIT.ID dan PLABS.ID Buktikan Keberhasilan Transformasi Teknologi Digital
"Penilaiannya berdasarkan kreativitas ide, strategi pemasaran, hingga sentuhan teknologi yang digunakan," imbuhnya.
Kategori ini secara khusus bertujuan melatih kemampuan peserta dalam membangun bisnis dengan pendekatan teknologi sesuai dengan era kekinian.
"Karena ini pesertanya anak-anak SMA yang semangatnya adalah keberlanjutan, maka dari itu kami dorong anak-anak untuk nantinya tertarik mempelajari teknologi secara lebih jauh, salah satunya seperti di STMIK AMIKBandung ini," jelas Titin.
Salah satu peserta GALAKSI, yaitu perwakilan SMK Negeri 4 Kota Bandung hadir dengan mengusung karya prototype sersor hujan yang bisa dipasang di rumah atau bangunan lainnya.
Alat ini akan menghasilkan suara atau alarm apabila bagian atap tersentuh jatuhan air hujan, sehingga jadi pengingat bagi siapa saja yang ada di dalam bangunan.
"Selama ini ibu-ibu rumah tangga sering ragu apakah yang terjadi hujan atau suara hembusan angin. Dengan sensor hujan ini bisa semakin dipastikan, karena suara hanya akan menyala apabila atap terkena jatuhan air," terang Kania, ketua kelompok yang mengerjakan karya ini.
Bersama dengan Nabil dan Rafi sebagai anggota kelompok, Kania mengaku memang menyukai teknologi setelah di sekolahnya ada mata pelajaran kelistrikan.
Sosok Siswa SMK Bekasi Diduga Jadi Korban Bullying & Kekerasan Teman Kelas, Kepsek Beber Klarifikasi |
![]() |
---|
Viral, Siswa SMK di Bekasi Diduga Jadi Korban Bullying Temannya di Kelas hingga Dirawat di RS |
![]() |
---|
Kini Sedang Marak Rojali dan Rohana, Pengamat Tekankan Pelaku Bisnis Harus Ubah Strategi |
![]() |
---|
Kementerian ESDM Hadirkan Sertifikasi Vokasional Ketenagalistrikan untuk Pelajar dan Mahasiswa Jabar |
![]() |
---|
Telkomsigma Dorong Pemanfaatan AI Percepat Digitalisasi Bisnis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.