Penuhi Undangan Diaspora Mengajar, Rasyid Rajasa Semangati Gen-Z yang Ingin Kuliah di Luar Negeri
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG – Sumber daya manusia yang terdidik merupakan salah satu modal untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Saat ini rata-rata angkat
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG – Sumber daya manusia yang terdidik merupakan salah satu modal untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Saat ini rata-rata angkatan kerja Indonesia adalah lulusan SD hingga SMA. Untuk meningkatkan kualitas SDM di tengah bonus demografi sekarang ini, perlu peningkatan kualitas pendidikan anak muda, setidaknya minimal lulusan perguruan tinggi.
Sebagai sebuah ikhtiar membangun kesadaran akan pentingnya pendidikan, Bandung Connext dan Diaspora Mengajar mengadakan diskusi bertajuk “Emang Bisa Kuliah dan Meniti Karier di Luar Negeri?”.
Bertempat di Maze Café, Bandung, Jumat 10 November 2023, diskusi menghadirkan para pembicara peraih beasiswa LPDP, dan juga mantan pengurus Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) dari berbagai negara. Rasyid Rajasa sendiri pada 2010-2011 merupakan Wakil PPI London. Di diskusi tersebut ia memberikan pandangannya terkait rencananya kuliah beberapa tahun lalu, sampai akhirnya memilih terbang ke Inggris.
“Saya awalnya mau kuliah di Australia, yang dekat-dekat aja. Namun saran orang tua, agar saya kuliah yang jauh sekalian. Pasalnya kan di Aussie banyak sekali pelajar Indonesia, jadi potensi untuk memperluas network ke teman-teman dari negara lain, lebih kecil dari misalnya kuliah di Eropa”, ulasnya.
Selanjutnya ia membulatkan tekad untuk berangkat ke London. Sesampainya disana, ia harus hidup mandiri, termasuk mencuci pakaian, naik sepeda ke kampus, makan seadanya, dan sebagainya. Intinya belajar di luar negeri bukan hanya tentang kuliah, melainkan juga bejarah budaya lokal dan survival.
Peserta yang hadir di diskusi itu sekitar 70 pelajar dan mahasiswa terpilih. Sebelumnya mereka mengisi e-form terkait dengan rencana kuliah di negara mana yang akan dituju. Lebih dari 70 persen menjawab terterik untuk belajar di Inggris. Maka tak heran bila dalam diskusi yang berlangsung lebih dari tiga jam tersebut, Rasyid yang memiliki background pendidikan dari Inggris mendapat banyak pertanyaan.
“Kampus saya di University of East London, disana sistem pendidikannya sedikit berbeda dengan di Indonesia. Kita dipacu untuk belajar mandiri, namun untuk mendapatkan bimbingan dosen sangat mudah”, ujar Rasyid.
Menurutnya, kuliah di luar negeri tidak selalu mahal, karena banyak opsi beasiswa yang bisa dipilih. Baik dari negara tujuan, lembaga internasional, maupun dari pemerintah Indonesia. Anak bungsu politisi senior, Hatta Rajasa itu mengaku berkuliah dengan dukungan biaya keluarga, tetapi banyak temannya yang kuliah dengan beasiswa.
“Saya waktu itu apply ke beberapa lembaga beasiswa, namun orang tua saya menyarankan tidak perlu, karena beliau siap mendukung. Namun dari pengalaman itu, saya kira banyak opsi yang bisa dicoba. Teman-teman saya juga sebagian besar kuliah dengan beasiswa, dan sekarang sudah eksis di bidangnya masing-masing”, tambahnya.
Saat ada pertanyaan terkait bagaimana hidup di negara Barat sebagai seorang muslim, apalagi perempuan, Rasyid menegaskan bahwa London adalah kota yang bebas dan sangat menghargai perbedaan. Selama kuliah disana, ia tidak pernah kesulitan untuk menulaikan sholat jumat dan ibadah lainnya. “Sangat mudah, kita tinggal googling dan cari masjid atau tepat solat jumat terdekat. Selebihnya, saya tidak pernah mengalami diskriminasi apapun”, pungkasnya.
| Kisah Kembar Devi-Desi Anak Buruh Tani Lolos Beasiswa S2 ke Australia, Pernah Jadi SPG Demi Kuliah |
|
|---|
| Dulu Tak Bisa Bahasa Inggris, Ahmad Anak Penggembala Kuda Kini Raih Gelar Doktor Filsafat di Amerika |
|
|---|
| SOSOK Amin Rasyid, Wisudawan Penyandang Tunanetra Unisba yang Hafidz 30 Juz, Lulus Sangat Memuaskan |
|
|---|
| Kasus Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Disorot Menteri Era Gus Dur, Pertanyakan Hasil yang Diungkap Polisi |
|
|---|
| Kisah Inspiratif Anak Kuli Asal Bengkulu Masuk Kedokteran UI, Ayah Pernah Dicibir Mimpinya Mustahil |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.