Anak SMP Dihabisi Teman di Garut

'Seperti Psikopat' Anak SMP di Garut yang Habisi Kawannya Pintar Sembunyikan Perbuatannya

Peristiwa tragis dialami oleh Agum Gumelar bocah SMP asal Garut berusia 13 tahun, ia tewas di tangan temannya sendiri usai bermain voli bersama.

|
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/ Sidqi Al Ghifari
Suasana kediaman orang tua Agum Gumilar (13) di Kampung Cijeler, Desa Leuwigoong, Kecamatan Leuwigoong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (10/11/2023) malam. Korban merupakan bocah SMP yang dihabisi temannya sendiri. Orang tua korban ingin pelaku dihukum setimpal. 

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Pembunuhan sadis dimana seorang anak SMP asal Garut menghabisi nyawa temannya sendiri gara-gara kena smash saat main voli masih menjadi perhatian.

Rumah korban pembunuhan Jumat (10/11/2023) malam sampai dikunjungi anggota Komisi V DPRD Jawa Barat Enjang Tedi.

Dari kunjungan tersebut, terungkap betapa santainya si bocah pembunuh yang baru berusia 12 tahun tersebut.

Korban pembunuhan itu sendiri, Agum Gumelar merupakan kawan sekolahnya yang berusia sebaya.

Mendengar cerita dari orangtua korban, Solihin dan Aisah, Enjang Tedi bahkan sampai menyebut kalau pelaku seperti seorang psikopat.

Betapa tidak, ternyata anak SMP itu beraktivitas seperti biasa dan terkesan tidak terjadi apa-apa usai menghabisi nyawa kawannya itu.

Anggota TNI-Polri saat hendak mengevakuasi bocah korban perampasan nyawa yang ditemukan di Sungai Cimanuk kawasan Kecamatan Cibiuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (3/11/2023).
Anggota TNI-Polri saat hendak mengevakuasi bocah korban perampasan nyawa yang ditemukan di Sungai Cimanuk kawasan Kecamatan Cibiuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (3/11/2023). (Istimewa/ Dok - Polsek Cibiuk)

Apalagi menurutnya, anak yang menjadi pelaku tersebut diketahui pandai menyembunyikan perbuatannya saat diinterogasi keluarga korban.

Bahkan, menurut keterangan kepala desa dan orangtua korban, pelaku sempat beraktivitas seperti biasa setelah kejadian.

"Ya kalo dengar cerita dari orang tua, ini (anak) seperti atau gatau belajar dari siapa. ini seperti psikopat, psikopat anak yang saya tidak tahu ini sebabnya apa," ujar Enjang saat mengunjungi orang tua korban di Kampung Cijeler, Desa Leuwigoong, Kecamatan Leuwigoong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (10/11/2023) malam.

Baca juga: Sadisnya Anak SMP di Garut Ini Habisi Kawannya, Tak Ada Pertengkaran, Langsung Srett

Agum Gumelar memang baru ditemukan seminggu setelah dilaporkan menghilang.

Dia ditemukan dalam keadaan membusuk di Sungai Cimanuk.

Enjang menyebut, perilaku anak yang terlibat dalam hukum hingga menghilangkan nyawa korban harus didalami penuh oleh pemerintah daerah.

Hal tersebut untuk mengetahui penyebab pasti, bagaimana seorang anak di bawah umur bisa dengan nekat menghilangkan nyawa temannya sendiri.

"Ini harus didalami, kan kita masih menduga-duga apakah betul karena sakit hari karena kena smash saat bermain voli," ungkapnya.

Pemda Garut juga menurutnya harus segera melakukan rehabilitasi sosial di lingkungan korban, di sekolah dan di lingkungan anak yang menjadi pelaku.

Hal tersebut untuk memulihkan trauma yang pasti dialami oleh teman-teman korban di kampung halamannya.

"Yang sekitar juga mengalami trauma, trauma sosial juga yg harus mendapat perhatian, ini kan sudah ada Perda tinggal dijalankan," ungkapnya.

Tak Ada Pertengkaran, Langsung Srettt

Peristiwa tragis dialami oleh Agum Gumelar bocah SMP asal Garut berusia 13 tahun, ia tewas di tangan temannya sendiri usai bermain voli bersama.

Korban sebelumnya dinyatakan hilang oleh keluarganya, kemudian ditemukan sudah tidak bernyawa di Sungai Cimanuk, kawasan Kecamatan Cibiuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Jumat 3 November 2023.

Setelah diselidiki pihak kepolisian, penyebab kematian korban akhirnya diketahui, korban mengalami luka sayat di bagian leher dan tangan.

Pelakunya merupakan temannya sendiri yang bahkan satu sekolah dengan korban.

Kasat Reskrim Polres Garut, Polda Jabar, AKP Ari Rinaldo mengatakan, bocah SMP tersebut sebelumnya sempat bermain voli bersama tersangka.

"Ada rentetan (peristiwa) tadi mulai dari main voli yang bolanya mengenai muka anak yang berhadapan dengan hukum sebanyak tiga kali," ujarnya kepada awak media di Mapolres Garut, Senin (6/11/2023).

Ia menuturkan, akibat kejadian tersebut tersangka merasa sakit hati kemudian menaruh dendam kepada korban.

Setelah bermain voli, mereka kemudian menyimpan bola voli ke rumah, setelah itu korban kemudian berenang di Sungai Cimanuk bersama tersangka.

"Terus anak ini membawa cutter dan menemani mandi bareng," ungkapnya.

Setelah berenang, korban kemudian menepi ke pinggir sungai sembari memegangi batu.

Di saat korban beristirahat, tersangka diketahui melancarkan aksinya dengan langsung menyayatkan cutter ke leher dan tangan korban.

AKP Ari menuturkan, tidak ada pertengkaran di antara korban dan tersangka dalam kejadian tersebut.

"Cuma tidak terima saja, pas mandi ada kesempatan maka dilaksanakanlah," ucapnya.

Ia menuturkan, korban dan tersangka saat itu diketahui tidak berenang berdua, di tempat lain ada satu orang temannya yang menemani mereka berdua.

Dari hasil pemeriksaan, temannya itu tidak mengetahui kejadian mengenaskan tersebut.

"Temannya itu tidak mengetahui tentang kejadiannya seperti apa," ungkap Ari.

Setelah peristiwa itu, tersangka dan satu orang temannya kemudian pulang ke rumah masing-masing.

Setelah beberapa waktu, pihak keluarga korban sempat melaporkan anaknya hilang, setelah sepakan bocah SMP tersebut ditemukan sudah tidak bernyawa di Sungai Cimanuk.

"Ada hal-hal yang tidak bisa kita ungkapkan, ini masih dalam proses penyidikan," ucap Ari.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved