Anak SMP Dihabisi Teman di Garut

''Mengerikan, Ini Kejadian Luar Biasa'' Anggota DPRD Jabar Soroti Kasus Bocah Habisi Teman di Garut

Penyebab kematian korban yang juga masih dibawah umur itu merupakan kejadian yang tidak bisa diterima oleh nalar.

Istimewa/ Dok - Polsek Cibiuk
Anggota TNI-Polri saat hendak mengevakuasi bocah korban perampasan nyawa yang ditemukan di Sungai Cimanuk kawasan Kecamatan Cibiuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (3/11/2023). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Kematian seorang bocah SMP bernama Agum Gumelar (13) setelah dihabisi oleh temannya sendiri direspon oleh anggota DPRD Jawa Barat.

Enjang Tedi Anggota Komisi V DPRD Jabar mengatakan keprihatinannya terkait peristiwa tersebut.

Ia menyebut, peristiwa yang banyak menyayat hati masyarakat itu bisa disebutkan sebagai kejadian luar biasa.

"Saya speechless membaca berita dan dengar kejadian kejahatan pembunuhan yang dilakukan anak di bawah umur ini," ujarnya kepada Tribunjabar.id, Selasa (7/11/2023).

Baca juga: Warning bagi Para Orang Tua, KPAID Dampingi Bocah yang Habisi Temannya di Garut

Ia menuturkan, penyebab kematian korban yang juga masih dibawah umur itu merupakan kejadian yang tidak bisa diterima oleh nalar.

Apalagi menurutnya, korban meninggal disebabkan oleh masalah sepele, lantaran pelaku sakit hati lalu dendam setelah bagian kepalanya tersasar smash bola voli.

"Prihatin, miris, ini mengerikan, ini kejadian luar biasa, peristiwa pembunuhan dilakukan anak di bawah umur yang penyebabnya sakit hati dan dendam karena hal sepele," ungkapnya.

Enjang mendesak aparat penegak hukum, Pemerintah Kabupaten Garut, dan dinas terkait melakukan pendalaman terkait motif yang lebih mendalam dari kejadian itu.

Terkait pelaku, Enjang meminta dilakukan observasi dan bimbingan konseling dengan menggali informasi lebih dalam.

"Ini harus digali, apa penyebab anak di bawah umur bisa melakukan dengan tingkat kebrutalan dan perilaku sadis terhadap temannya sendiri," ungkapnya.

"Hal ini harus dilakukan sebagai bahan evaluasi dan edukasi bagi anak-anak lainnya termasuk para orang tua," lanjutnya.

Baca juga: Nyawa Anak SMP Dihabisi Teman di Garut, Tim Perlindungan Anak di Tingkat Desa Diminta Lakukan Ini

Ia juga meminta para orang tua agar turut serta aktif dalam mengambil pelajaran penting dari peristiwa tragis tersebut.

Salah satunya, ucap Enjang, dengan menjadikan bahan evaluasi terhadap pola asuh kepada anak yang mereka lakukan selama ini, termasuk mengontrol segala sesuatu yang anak dapatkan dari dunia luar.

"Karena asupan pendidikan kepada anak dari luar seringkali tidak dapat dikontrol dan dapat jadi variabel pengaruh yang lebih kuat," tandasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved