Ikut Pelatihan UMKM Besutan Rasyid Rajasa, Katini: Omzet Meningkat

TRIBUNJABAR.ID, Cimahi – Bu Katini tak kuasa menahan haru dan bangga saat M Rasyid Rajasa, inisiator pelatihan UMKM Cimahi mendatangi rumahnya, di Cib

Istimewa
Ikut Pelatihan UMKM Besutan Rasyid Rajasa, Katini: Omzet Meningkat 

TRIBUNJABAR.ID, Cimahi – Bu Katini tak kuasa menahan haru dan bangga saat M Rasyid Rajasa, inisiator pelatihan UMKM Cimahi mendatangi rumahnya, di Cibeureum, Cimahi, Kamis, 9/11/2023. Rumah Ibu Katini tidak besar, berada di satu gang yang hanya muat satu motor.

Sesekali bila ada pemotor berpapasan, salah satunya harus mengalah. Katini adalah pemenang The Best of Three Pelatihan “UMKM Naik Kelas” yang diadakan oleh Rasyid Rajasa, awal Oktober lalu. Rasyid mengaku, ia tergerak berkolaborasi dengan pelaku usaha mikro, karena dirinya juga menggeluti bisnis yang sama.

“Bukan success story yang saya deliver ke peserta pelatihan saat itu, namun justru cerita kegagalan”, ujarnya. Namun, tambah anak bungsu politisi senior M Hatta Rajasa itu, dari kegagalan-kegagalan tersebut ia berhasil bangkit, sampai akhirnya ia mengelola sejumlah usaha sekarang ini.

2 Ikut Pelatihan UMKM Besutan Rasyid Rajasa, Katini: Omzet Meningkat
Ikut Pelatihan UMKM Besutan Rasyid Rajasa, Katini: Omzet Meningkat

“Bu Katini salah satu peserta terbaik di pelatihan itu. Saya waktu itu menyatakan bahwa pelatihan tidak hanya berhenti di momen tersebut, melainkan akan terus kita lakukan pendampingan, sampai naik kelas”, tambah Rasyid. Komitmen tersebut dipenuhi dalam beberapa hari terakhir, dengan melakukan diskusi dengan tiga peserta terbaik.

Pelatihan UMKM Naik Kelas besutan Rasyid sendiri menghadirkan tiga expert dari bidang digital marketing, logistics dan packaging. Mereka melatih para pelaku UMKM Cimahi agar bisa lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan bisnis yang berubah. Para pelaku UMKM mengaku mendapatkan knowledge baru untuk meningkatkan daya saing produk. Katini misalnya, mengaku omzetnya naik cukup besar setelah mengikuti pelatihan. Hal sepele namun esensial yang ia ubah dari sebelumnya, terkait dengan product branding dan packaging.

“Ada perubahan yang saya alami, terutama desain, bungkus-bungkus makanan. Biasanya kan asal ada, namun setelah pelatihan kemarin, packaging sangatlah penting. Ya saya dibantu anak saya, pelan-pelan mengubah desain. Alhamdulilah hasilnya baik”, ujarnya. Produk utama Katini adalah masakan tradisional, mulai dari Gudeg, sop hingga lemper. “Rasanya enak banget, mirip Gudeg Jogja, cuma ini lebih plus karena tidak terlalu manis”,kata Rasyid setelah mencoba masakan Katini.

Di pendampingan UMKM, Rasyid mengaku mendapatkan data problem pelaku usaha mikro. Salah satunya terkait pembukuan, dimana ia melihat belum banyak UMKM yang secara konsisten melakukan pembukuan secara rutin.

Problem itulah yang ia pecahkan, dengan memberikan “kursus singkat” agar pelaku usaha kecil sadar pentingnya pembukuan. “Kebetulan kuliah saya di London bidang bisnis management, jadi sangat dekat dengan pembukuan dan sekitarnya. Saya tekankan bahwa bisnis besar atau kecil pada dasarnya sama, bila tidak dikelola secara profesional, termasuk melakukan pebukuan rutin, maka kita tidak tahu bisnis kita berkembang atau tidak”, tambahnya.

Rasyid menambahkan, berdasarkan pengalamannya, saat UMKM nya rugi hingga tutup di medio 2016, ia bisa cepat recovery karena mendapat data dari pembukuan. Diantaranya pencacatan pembelian bahan baku yang terlalu banyak, sehingga menjadi barang tidak terpakai dan akhirnya kadaluwarsa. Sebelumya Rasyid juga menyambangi tempat produksi dua pemenang lainnya yaitu Bunda Etih dan The Chiara, untuk berdiskusi terkait problem-poblem seputar usaha.***

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved