Seorang Wanita Asal Amerika Mengalami Kelumpuhan Setelah Berenang di Sebuah Pesta

Kehidupan seorang wanita New York berubah selamanya setelah ia menyelam ke dalam kolam renang yang dangkal dan berakhir dengan lumpuh.

Penulis: Magang Tribunjabar | Editor: Hermawan Aksan
nypost.com
Dana Barrett (31) menghabiskan lebih dari satu tahun di rumah sakit karena tidak bisa lagi bergerak atau bernapas secara mandiri. Kecelakaan tersebut terjadi pada 29 Juni 2019. 

TRIBUNJABAR.ID - Kehidupan seorang wanita New York berubah selamanya setelah ia menyelam ke dalam kolam renang yang dangkal dan berakhir dengan lumpuh.

Kecelakaan tersebut terjadi pada  29 Juni 2019, saat ia tidak menyadari insident tersebut.

Dana Barrett (31) menghabiskan lebih dari satu tahun di rumah sakit karena tidak bisa lagi bergerak atau bernapas secara mandiri.

Kecelakaan aneh tersebut terjadi saat Barrett menghadiri pesta biliar di rumah pacarnya, Seamus Cantwell, 31 tahun, di Long Island.

Setelah memenangkan satu putaran golf mini, ia memutuskan untuk merayakannya dengan menyelam ke dalam kolam renang.

Tetapi Barret salah menilai kedalaman kolam dan kepalanya terbentur sehingga lehernya patah.

Barrett mengatakan bahwa "Kolam renang itu dangkal di satu sisi dan dalam di sisi lainnya, saya berlari dan menyelam ke bagian yang dalam tapi tidak cukup jauh." 

"Saat kepala saya terbentur, saya benar-benar mendengar leher saya retak."

"Saya melayang kembali ke permukaan dan saya tidak bisa bergerak, tetapi bisa mendengar orang-orang di sekitar saya."

Teman wanita malang itu awalnya mengira dia hanya "bermain-main".

Namun, kemudian wanita itu pingsan karena kekurangan oksigen karena dia tidak bisa bernapas sendiri karena lumpuh dari leher ke bawah, 

Pacar Barrett berusaha memberikan CPR di depan para tamu pesta tapi tidak berhasil. 

Wanita yang membatu itu terbangun dua hari kemudian di Rumah Sakit Universitas Stony Brook, tempat dia dirawat.

Setelah itu, ia diintubasi dan mengalami koma yang diinduksi secara medis untuk menyelamatkan nyawanya.

"Saya pikir saya mengalami mimpi buruk pada awalnya, saya merasa seperti ditekan dengan sangat keras," jelas Barrett. 

"Saya mencoba mengangkat kepala saya dan saya merasa seperti ditarik kembali ke bawah." tambahnya.

Saat itulah ia mengetahui kenyataan pahit: kecelakaan itu telah membuatnya lumpuh. 

Hal ini menjadi pukulan telak bagi Barrett yang aktif, yang melakukan senam sejak kecil, dan bermain bola voli, bola basket, dan lacrosse selama di sekolah menengah.

Secercah harapan muncul pada tahun 2020 ketika Barrett dirujuk ke panti nirlaba untuk orang-orang yang mengalami cedera trauma. 

Meskipun dibantu oleh perawat, dia memiliki lebih banyak kebebasan daripada sebelumnya.

Barrett tidak lagi bergantung pada ventilator untuk bernapas, melainkan menggunakan slang trakea dan alat bantu pernapasan yang menstimulasi diafragma, yang secara efektif memaksa tubuhnya untuk bernapas.

Yang terbaik dari semuanya, Barrett mengatakan bahwa dia akhirnya bisa bertemu keluarga dan teman-temannya lagi dan itu membuatnya merasa seperti memiliki kehidupan kembali. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved