Anak SMP Dihabisi Teman di Garut
''Warning bagi Para Orang Tua,'' KPAID Dampingi Bocah yang Habisi Temannya di Garut
Perlu ada assessment pendampingan menyeluruh tidak hanya bagi orang tua korban, tapi juga untuk orang tua terduga pelaku
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya merespon adanya kasus anak SMP menghabisi nyawa temannya sendiri di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Ketua KPAID Tasikmalaya, Ato Rinanto menyebut, pihaknya tengah mendampingi anak yang jadi pelaku dalam kasus tersebut.
"Kita melakukan pendampingan kepada ananda terduga pelaku. Jadi kita ikut prihatin dengan hal ini bisa terjadi, ini adalah warning bagi para orang tua," ujar Ato saat dihubungi Tribunjabar.id, Selasa (7/11/2023).
Baca juga: Nyawa Anak SMP Dihabisi Teman di Garut, Tim Perlindungan Anak di Tingkat Desa Diminta Lakukan Ini
Ia menuturkan, kasus tersebut di luar logika bagi orang dewasa, bagaimana seorang anak bisa sampai berani melakukan perbuatan demikian.
Peristiwa tersebut, menurut Ato, harus jadi perhatian bagi para orang tua anak dalam melakukan pengawasan yang ketat terhadap anak-anaknya.
Ia juga mendesak semua pihak terkait untuk melakukan assesmen yang melibatkan para ahli, hal ini dimaksudkan untuk mencari tahu motif, selain dari motif yang diketahui dari hasil penyelidikan kepolisian.
"Kami khawatir ini ada variabel-variabel yang lain yang mengakibatkan anak ini melakukan itu," ucap Ato.
"Jadi artinya bahwa sebetulnya main voli itu mungkin hanya sebagai akumulasi saja, nah ini kan butuh didalami," lanjutnya.
Ato menjelaskan, hasil dari pendalaman itu nantinya akan menjadi bahan evaluasi yang bisa disampaikan kepada para orang tua, sehingga kejadian tersebut tidak terulang kembali di masa yang akan datang.
Ia juga menyebut, perlu ada assessment pendampingan menyeluruh tidak hanya bagi orang tua korban, tapi juga untuk orang tua terduga pelaku.
Pihaknya juga berharap anak yang menjadi terduga pelaku tersebut tidak menjadi korban bullying selanjutnya.
"Ya kita sama sama menjaga, karena ini (mereka) bertetangga, berteman, jangan sampai kemudian terjadi hal hal yang tidak diingkan yang berdampak pada buruknya perkembangan anak yanh berasa di lingkungan itu," tandas Ato.
Baca juga: Sadisnya Anak SMP di Garut Ini Habisi Kawannya, Tak Ada Pertengkaran, Langsung Srett
kronologi Kejadian
Peristiwa tragis dialami oleh Agum Gumelar bocah SMP asal Garut berusia 13 tahun, ia tewas di tangan temannya sendiri usai bermain voli bersama.
Korban sebelumnya dinyatakan hilang oleh keluarganya, kemudian ditemukan sudah tidak bernyawa di Sungai Cimanuk, kawasan Kecamatan Cibiuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Jumat 3 November 2023.
Setelah diselidiki pihak kepolisian, penyebab kematian korban akhirnya diketahui, korban mengalami luka sayat di bagian leher dan tangan.
Pelakunya merupakan temannya sendiri yang bahkan satu sekolah dengan korban.
Kasat Reskrim Polres Garut, Polda Jabar, AKP Ari Rinaldo mengatakan, bocah SMP tersebut sebelumnya sempat bermain voli bersama tersangka.
"Ada rentetan (peristiwa) tadi mulai dari main voli yang bolanya mengenai muka anak yang berhadapan dengan hukum sebanyak tiga kali," ujarnya kepada awak media di Mapolres Garut, Senin (6/11/2023).
Ia menuturkan, akibat kejadian tersebut tersangka merasa sakit hati kemudian menaruh dendam kepada korban.
Baca juga: Tangannya Memegang, Satu lagi Menghunus, Detik-detik Bocah Habisi Teman di Garut gara-gara Voli
Setelah bermain voli, mereka kemudian menyimpan bola voli ke rumah, setelah itu korban kemudian berenang di Sungai Cimanuk bersama tersangka.
"Terus anak ini membawa cutter dan menemani mandi bareng," ungkapnya.
Setelah berenang, korban kemudian menepi ke pinggir sungai sembari memegangi batu.
Di saat korban beristirahat, tersangka diketahui melancarkan aksinya dengan langsung menyayatkan cutter ke leher dan tangan korban.
AKP Ari menuturkan, tidak ada pertengkaran diantara korban dan tersangka dalam kejadian tersebut.
"Cuma tidak terima saja, pas mandi ada kesempatan maka dilaksanakan lah," ucapnya.
Ia menuturkan, korban dan tersangka saat itu diketahui tidak berenang berdua, di tempat lain ada satu orang temannya yang menemani mereka berdua.
Dari hasil pemeriksaan, temannya itu tidak mengetahui kejadian mengenaskan tersebut.
"Temannya itu tidak mengetahui tentang kejadiannya seperti apa," ungkap Ari.
Setelah peristiwa itu, tersangka dan satu orang temannya kemudian pulang ke rumah masing-masing.
Setelah beberapa waktu, pihak keluarga korban sempat melaporkan anaknya hilang, setelah sepakan bocah SMP tersebut ditemukan sudah tidak bernyawa di Sungai Cimanuk.
Baca juga: Bocah SMP yang Dihabisi Teman di Garut Sempat Hanyut, Ditolong Pelaku,lalu Dibunuh di Pinggir Sungai
"Ada hal-hal yang tidak bisa kita ungkapkan, ini masih dalam proses penyidikan," ucap Ari.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID)
Kabupaten Tasikmalaya
menghabisi nyawa
anak SMP
Kabupaten Garut
Ato Rinanto
'Seperti Psikopat' Anak SMP di Garut yang Habisi Kawannya Pintar Sembunyikan Perbuatannya |
![]() |
---|
''Harus Didalami'' Anggota DPRD Jabar Menangis saat Kunjungi Rumah Anak SMP Garut yang Dibunuh Teman |
![]() |
---|
Tangis Orang Tua Siswa SMP di Garut yang Dihabisi Temannya, Minta Pelaku Dihukum Setimpal |
![]() |
---|
''Ini di Luar Batas Kewajaran'' Bupati Garut Minta Maaf Ada Kasus Bocah SMP Dihabisi Teman |
![]() |
---|
''Mengerikan, Ini Kejadian Luar Biasa'' Anggota DPRD Jabar Soroti Kasus Bocah Habisi Teman di Garut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.