Anak SMP Dihabisi Teman di Garut

Sadisnya Anak SMP di Garut Ini Habisi Kawannya, Tak Ada Pertengkaran, Langsung Srett

Ternyata, Agum Gumelar tewas dibunuh kawannya sendiri yang bahkan masih satu sekolah.

Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Ravianto
Istimewa/ Dok - Polsek Cibiuk
Anggota TNI-Polri saat hendak mengevakuasi bocah korban perampasan nyawa yang ditemukan di Sungai Cimanuk kawasan Kecamatan Cibiuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (3/11/2023). 

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Kasus penemuan mayat di Sungai Cimanuk, 3 November 2023 silam akhirnya terungkap menjadi kasus pembunuhan.

Identitas mayat itu ternyata Agum Gumelar, anak SMP asal Garut yang baru berusia 13 tahun.

Agum Gumelar diketahui dilaporkan hilang oleh keluarganya.

Jajaran kepolisian Polres Garut, Polda Jabar menggelar ekspose kasus perampasan nyawa seorang bocah di Garut yang tewas dianiaya oleh temannya sendiri, Senin (6/11/2023).
Jajaran kepolisian Polres Garut, Polda Jabar menggelar ekspose kasus perampasan nyawa seorang bocah di Garut yang tewas dianiaya oleh temannya sendiri, Senin (6/11/2023). (Tribun Jabar/ Sidqi Al Ghifari)

Agum Gumelar ditemukan meninggal dunia di Sungai Cimanuk pada Jumat, 3 November 2023, setelah sepekan hilang sejak Senin, 30 Oktober 2023. .

Saat diautopsi, terungkap jika bocah 13 tahun itu tewas karena luka sayatan di leher.

Polisi langsung bergerak dan mendapatkan informasi kalau Agum Gumelar pamit main voli bersama temannya.

Baca juga: Siswa SMP Garut Habisi Kawannya Gara-gara Kena Headshot 3 Kali saat Main Voli, Sempat Hilang Sepekan

Dia diketahui sempat singgah di sebuah warung tapi tak pernah sampai ke rumah.

Ternyata, Agum Gumelar tewas dibunuh kawannya sendiri yang bahkan masih satu sekolah.

Kasat Reskrim Polres Garut, Polda Jabar, AKP Ari Rinaldo mengatakan, bocah SMP tersebut sebelumnya sempat bermain voli bersama tersangka.

"Ada rentetan (peristiwa) tadi mulai dari main voli yang bolanya mengenai muka anak yang berhadapan dengan hukum sebanyak tiga kali," ujarnya kepada awak media di Mapolres Garut, Senin (6/11/2023).

Ia menuturkan, akibat kejadian tersebut tersangka merasa sakit hati kemudian menaruh dendam kepada korban.

Setelah bermain voli, mereka kemudian menyimpan bola voli ke rumah, setelah itu korban kemudian berenang di Sungai Cimanuk bersama tersangka.

"Terus anak ini membawa cutter dan menemani mandi bareng," ungkapnya.

Setelah berenang, korban kemudian menepi ke pinggir sungai sembari memegangi batu.

Di saat korban beristirahat, tersangka diketahui melancarkan aksinya dengan langsung menyayatkan cutter ke leher dan tangan korban.

AKP Ari menuturkan, tidak ada pertengkaran di antara korban dan tersangka dalam kejadian tersebut.

"Cuma tidak terima saja, pas mandi ada kesempatan maka dilaksanakanlah," ucapnya.

Ia menuturkan, korban dan tersangka saat itu diketahui tidak berenang berdua, di tempat lain ada satu orang temannya yang menemani mereka berdua.

Dari hasil pemeriksaan, temannya itu tidak mengetahui kejadian mengenaskan tersebut.

"Temannya itu tidak mengetahui tentang kejadiannya seperti apa," ungkap Ari.

Setelah peristiwa itu, tersangka dan satu orang temannya kemudian pulang ke rumah masing-masing.

Setelah beberapa waktu, pihak keluarga korban sempat melaporkan anaknya hilang, setelah sepakan bocah SMP tersebut ditemukan sudah tidak bernyawa di Sungai Cimanuk.

"Ada hal-hal yang tidak bisa kita ungkapkan, ini masih dalam proses penyidikan," ucap Ari.(*)

(Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved