Wasini, TKW Indramayu yang Kirim Video Minta Tolong Sudah Diketahui Posisinya, 16 Tahun Tak Digaji

Wasini pun mengutarakan keinginannya untuk pulang ke tanah air lewat rekaman video berdurasi 59 detik.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Ravianto
handhika rahman/tribun jabar
Wasini, TKW warga Desa Beduyut, Kecamatan Bangodua, Indramayu saat minta tolong dipulangkan, Jumat (27/10/2023). 

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Keberadaan Wasini (51) akhirnya diketahui usai hilang kontak selama 16 tahun di Arab Saudi.

Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKW Indramayu, tepatnya warga Desa Beduyut, Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu itu kini meminta tolong agar bisa dipulangkan.

Apalagi saat ini kondisinya sedang sakit, oleh dokter TKW tersebut didiagnosa menderita penyakit paru-paru dan liver.

Wasini pun mengutarakan keinginannya untuk pulang ke tanah air lewat rekaman video berdurasi 59 detik.

Dalam rekaman itu, Wasini seolah tampak merekam sembari sembunyi-sembunyi dan dengan suara pelan menggunakan earphone atau headset.

Ia seperti khawatir tindakannya minta tolong untuk pulang diketahui sang majikan.

"Nama saya Wasini, TKW dari Arab Saudi. Pak Jokowi dan Ibu Nina tolong saya," ujar dia dalam rekaman video yang diterima Tribuncirebon.com, Jumat (27/10/2023).

Wasini mengaku sangat ingin bisa pulang. Namun, ia tak berani kepada majikannya.

Bahkan, gajinya selama 16 tahun bekerja tak pernah dikasih.

Karena kondisi tersebut, pihak keluarga dalam hal ini melapor ke Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu.

Ketua SBMI Indramayu, Akhmad Jaenuri mengatakan, berdasarkan informasi dari keluarga, diketahui Wasini awal berangkat ke Arab Saudi pada tahun 2007 lalu.

Sejak saat itu, tidak ada kabar lagi dari TKW tersebut. 

Pihak majikan diketahui tidak memperbolehkan Wasini untuk berkomunikasi dengan keluarganya.

Di sisi lain, setiap Wasini meminta ingin pulang, majikannya hanya menjanjikan dan tidak pernah memberikan izin. 

Hingga akhirnya, Wasini mengeluh sakit-sakitan pada April 2023, ia menderita penyakit paru-paru dan liver.

Sejak April 2023 itu, Wasini diizinkan menghubungi keluarganya di kampung halaman, oleh majikannya Wasini diberikan ponsel. 

Wasini pun lalu mencari kontak keluarga lewat media sosial hingga akhirnya keberadaannya bisa diketahui.

Wasini juga akhirnya merasakan mendapat gaji setelah 16 tahun bekerja tanpa upah, namun gaji yang ia terima hanya setara 1 bulan gaji saja.

"Yang diberikan cuma 1.000 riyal," ujar dia.

Saat ini, Wasini sangat berharap bisa dipulangkan ke tanah air.

SBMI pun akan berupaya untuk memulangkan Wasini termasuk memperjuangkan hak-hak TKW tersebut.

(Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved