Hari Sumpah Pemuda

15 Puisi Sumpah Pemuda Penuh Makna Sambut Hari Sumpah Pemuda 2023, Cocok Dibagikan di Media Sosial

Berikut kumpulan puisi tentang Sumpah Pemuda yang penuh makna cocok dibagikan di momen peringatan Hari Sumpah Pemuda 2023

Editor: Hilda Rubiah
https://diskominfo.kaltimprov.go.id/berikut-sejarah-singkat-sumpah-pemuda/
Ilustrasi - 15 Puisi Sumpah Pemuda Penuh Makna Sambut Hari Sumpah Pemuda 2023, Cocok Dibagikan di Media Sosial 

6. Kabar Pemuda Hari Ini

Oleh Ozy V. Alandika

Apa kabar pemuda hari ini?

Jangan bilang mereka sibuk dalam kamar
Terkakak-kikik melihat layar
Lupa dengan ikrar

Terbahak-bahak mengaku paling benar

Apa kabar pemuda hari ini?
Jangan katakan mereka sibuk berangan berhektar-hektar
Duduk diam berjam-jam enggan menggelepar

Berguling berselimut berlingkar-lingkar

Bersembunyi dari surya yang bersinar

Pemuda macam apa itu!

Jangan akui bahwa itu adalah engkau

Berteriak tiga bait Sumpah Pemuda sudah berserak garau

Harapan negeri dikira gurau
Enggan kau hirau

Cita-cita sendiri pun penuh dengan jikalau

Apa kabar pemuda hari ini?
Semestinya semangat juang mengangkasa

Semangat tumpah darah bergelora

Semangat kebangsaan merekat di jiwa

Semestinya pengabdian terbit tulus untuk bangsa

Aku berharap kabar pemuda hari ini baik-baik saja

Pemuda mau berkarya

Bukan hanya bermodal ikrar, sumpah dan seuntai kata
Lalu mengaku Indonesia telah jaya

Baca juga: 50 LINK Twibbon Hari Sumpah Pemuda 2023 dan Contoh Captionnya, Bagikan Pada 28 Oktober di Medsos

7. Dia yang Muda dan Berkarya

Oleh Ozy V. Alandika

Cobalah ceritakan kepadaku bagaimana kisah Sumpah Pemuda

Kau mungkin masih ingat, hapal, dan mau berkata

Bukan sekadar ikrar yang ingin kudengar dalam sapa

Tapi juga abdi tulusmu yang berbaju akhlak mulia

Cobalah ceritakan kepadaku siapa yang berkarsa dalam kisah Sumpah Pemuda
Pasti jawabanmu adalah dia yang muda dan berkarya
Pasti bukan dia yang lain yang sedikit-sedikit putus asa

Dan pasti bukan pula mereka yang enggan peduli dengan kisah dunia

Sumpah Pemuda ingin kita jadi bagian dari mereka
Mereka yang muda dan berkarya
Tak peduli berapa umur dan seperti apa wujud rupa
Kita adalah Bhinneka Tunggal Ika

Perbedaan menjadi anugerah penuh makna

Mengajak kita bersatu

Bertumpah darah yang satu

Berbangsa yang satu

Berbahasa persatuan

Dan tidak meninggalkan bahasa Ibu

Bangkit dan banggakanlah negeriku Indonesia tercinta

Banggakan dengan aksi

Banggakan dengan karya
Banggakan dengan abdi dan kesungguhan atas cinta

Karena kita sudah bosan mendengar kata-kata mutiara

8. Pemuda Pemersatu Bangsa

Dua puluh delapan Oktober
Tahun dua puluh delapan
Ruang sidang itu riuh
 
Dengan tangan terkepal
Disertai semangat membara di dalam dada
Terucaplah mantra sakti
Sumpah Pemuda!
 
Di tanganmu, wahai pemuda
Kau kobarkan persatuan
Untuk bersama-sama
Berdiri di bawah nama besar
Indonesia
 
Kini, tugas generasi muda masa kini
Untuk menjaga persatuan yang dibangun
Para pemuda kala itu
 
Bersatulah pemuda
Dari Sabang sampai Merauke
Dari ujung Banda Aceh
Sampai tanah Papua
 
Bersatulah generasi harapan bangsa
Bersatulah di bawah kibaran
Sang Saka Dwi Warna!

9. Pemuda Kebanggaan Negeri

Oleh Ozy V. Alandika

Negeriku hari ini sedang berselimut duka
Para penduduk sudah lama tak bercerita
Sibuk bercermin mengkhawatirkan muka
Tentang hari ini; apakah dapat gaji atau malah air mata
 
Pandemi menerangkan banyak kisah
Menjadikan mimpi kita hilang arah
Saban hari hanya bertanya tentang apakah
Bingung atas musibah; ini ujian atau anugerah
 
Lalu kepada siapa aku boleh menitip cita?
Tiada pilihan lain kecuali pemuda
Mereka pandai berorasi
Pantang patah arang mengembangkan diri
 
Jadilah engkau bagian dari pemuda
Jadi kebanggaan negeri
Pemuda yang enggan ingkar janji
Membanggakan umat dengan karya
 
Jadilah kita pemuda kebanggaan negeri
Berani berbuat, tanggung jawab tak dipungkiri
Berani berharap, mau bangun dari mimpi
Berani membela, entah di kala ramai atau sepi

Baca juga: 40 Ucapan Selamat Hari Sumpah Pemuda 2023, Bagikan Pada 28 Oktober, Cocok untuk Caption Medsos

10. Pemuda Terbaik

Oleh Ozy V. Alandika

Pemuda terbaik mungkin dirimu
Yang enggan menebar harap-harap semu
Bukan seperti mereka yang kulihat waktu itu
Yang katanya berjanji tapi enggan ditepati walau sudah sewindu
 
Pemuda terbaik, mungkin saat ini masih dirimu
Yang peduli dengan diri sendiri
Sayang keluarga dan negeri
Mau berkorban dan siap sedia saban waktu
 
Menjadi pemuda terbaik adalah pilihanmu
Sumpah Pemuda adalah bekal perjuangan
Tak ada alasan cinta tanah air untuk jemu
Karena tiada alasan bosan untuk menggapai angan
 
Jadilah pemuda terbaik yang berkebajikan
Bertumpah darah yang satu
Berbangsa yang satu
Menjunjung tinggi bahasa persatuan

11. Saat Seorang Pemuda Bersumpah

Darah bergejolak saat terhina
Gemetar tubuhnya saat melihat ketidak setujuan
Gemeretak giginya berpadu dengan nafsu
Kepal tangannya sekuat batu
Robohkan segala ketidaknyamanan!!!
 
Itulah yang terbersit dalam dadanya
Sekali lagi berbuat semena-mena
Pemuda tak kuasa menahan amarahnya
 
Selain majuuuu dan terus majuuuuu
Pantang bagi pemuda kembali munduuur
Karena Pemuda adalah jiwaku dan jiwamu
Semangat Sumpah Pemuda 28 Oktober

12 Pemuda Harapan Bangsa

Hatiku bergetar ketika kudengar
Bait-bait Sumpah Pemuda terbacakan
Begitu tulus dan penuh semangat membara
 
Para Pemuda berjuang untuk Tanah Air Indonesia
Mereka tak gentar dengan senjata tajam dan tembakan yang menghadang
 
Mereka kuatkan tekad
Bulatkan semangat untuk Bangsa dan Negara
 
28 Oktober 1928

Semangat Pemuda terus membara
Untuk menyatukan Tanah Air Indonesia
Untuk menyatukan Bahasa Indonesia
Untuk menyatukan Bangsa Indonesia
 
Pemuda harapan bangsa
Tonggak perjuangan kini berada di tangan kita
Singsingkan lengan baju kita
Lanjutkan perjuangan para pemuda
Untuk terus mempertahankan kemerdekaan
Memajukan bangsa dan menjaga nama baik Indonesia di mata dunia

Baca juga: Isi Teks Sumpah Pemuda Terdiri dari Tiga Butir Ikrar Lengkap dengan Penjelasan Maknanya

13. Sumpah Abadi ketika Pemuda Bersumpah

Ketika pemuda bersumpah
Sumpah yang bukan hanya untuk dirinya
Melainkan Tanah Airnya
 
Ketika pemudi bertekad
Tekad yang bukan hanya untuk kaumnya
Melainkan segenap bangsanya
 
Gegar gunung dan lembah
Gemetar lautan dan pantai
Bergetar jantung dan berdesir darah
 
Ketika pemuda dan pemudi
Menyeberang keberagaman
Ketidaksamaan demi bersama bekerja
Abadi bersumpah untuk Indonesia

14. Bersatu, Bangkit, dan Tumbuh

Oleh Ozy V. Alandika

Entah mengapa sayap-sayap itu mengepak malas. Hidup tak lagi bebas. Sedikit keluar, wabah bersiap siaga menindas.

Beruntai harap yang kemarin didulang sekarang tandus dan kering kerontang. Laksana bulu yang mati, kata-kata bahagiamu luntang-lantung mengambang ke seberang.

Engkau tampak bertambah renta, padahal berkulit mulus. Masih sering posting status. Joget-jogetmu masih membius.

Apakah engkau yang disebut pemuda?

Aduhai malu aku melihat tulang-belulang renta. Mereka masih berjiwa muda. Berlomba bangun pagi menyapa fajar sebelum surya. Menyapa tetangga dengan senyum bahagia.

Di saat susah harusnya kita bersatu dan semena. Tapi engkau malah putus asa. Enggan menimba harap yang tenggelam dalam sumur corona.

Kita adalah pemuda yang harus bersatu walau pilu
Kita adalah pemuda yang harus bangkit meskipun sakit
Kita adalah pemuda yang harus tumbuh kendati merasa rimpuh

Semangat tak akan sesedan-sedan itu mati. Mimpi tak akan sesedu-sedu itu pergi. Karena yang hilang tersebab lalai tiada akan pernah kembali.

15. Duhai Penjaga Tanah Air

Oleh Ozy V. Alandika

Tahukah kamu siapa pasukan penjaga tanah air?


Bukan hanya pasukan bersenjata

Bukan presiden

Bukan hanya ulama

Tapi juga kita para pemuda

Sosok penuh semangat dengan darah merah merona

Yang mengalir deras dan berurat nadikan Indonesia

Kitalah pemuda penjaga tanah air

Penerus cita-cita dan harapan bangsa

Entah itu kau yang di hulu

Entah itu aku yang di hilir

Kita disatukan dalam janji teguh di atas naskah Sumpah Pemuda
Berakhlak Pancasila

Berpedoman atas undang-undang 1945

Bertumpah darah satu

Berbangsa satu

Berbahasa persatuan

Berbalut dalam mimpi dan cita-cita Indonesia maju

Duhai penjaga tanah air
Jangan jengah atas sejuknya angin semilir

Jangan pula lalai atas jernihnya air yang mengalir
Negeri ini bukan hanya lautan

Bukan hanya daratan

Bukan pula sekadar kolam susu

Indonesia ada di hari ini, tapi belum tentu di masa depan

Kisahnya akan bergantung pada penjaga tanah air

Seberapa tulus dalam abdi

Seberapa serius dalam bakti

Dan seberapa semangat dalam perjuangan

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved