Mengenal Penyakit Psoriasis
Pernahkah Anda mengalami kondisi ketika sel-sel kulit menumpuk dan menghasilkan bercak kemerahan bersisik putih tebal yang gatal?
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pernahkah Anda mengalami kondisi ketika sel-sel kulit menumpuk dan menghasilkan bercak kemerahan bersisik putih tebal yang gatal?
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dari Santosa Hospital Bandung Kopo (SHBK), dr.Gabriela Reginata, Sp.DVE mengatakan, gejala tersebut disebut psoriasis.
"Psoriasis adalah penyakit peradangan kulit yang kronik residif, ditandai dengan bercak kemerahan yang di atasnya terdapat skuama kasar, tebal, berlapis-lapis, berwarna putih seperti mika transparan," ujarnya, saat dihubungi Tribunjabar.id melalui WhatsApp, Jumat (20/10).
"Psoriasis dapat timbul pada semua usia, terutama dewasa muda 15-30 tahun," imbuhnya.

dr.Gabriela menuturkan, psoriasis merupakan penyakit kronis dengan predisposisi genetik yang kuat, dapat dicetuskan berbagai faktor lingkungan, seperti trauma, infeksi, dan obat.
"Faktor risiko psoriasis yaitu obesitas, kebiasaan merokok, infeksi, dan obat," tuturnya.
Biasanya, keluhan berupa bercak-bercak merah bersisik tebal mengenai bagian tubuh seperti kulit kepala, siku, lutut, tangan, kaki, batang tubuh, dan kuku yang dapat disertai rasa gatal.
"Dapat pula dijumpai keluhan berupa nyeri sendi, bercak merah disertai nanah, atau bercak merah bersisik seluruh tubuh," katanya.
Berdasarkan tipenya, psoriasis dibagi menjadi psoriasis plak (psoriasis vulgaris, bentuk tersering/klasik), psoriasis gutata (bercak berukuran lebih kecil, muncul mendadak, biasanya setelah infeksi saluran napas atas).
Tipe lainnya yaitu psoriasis pustulosa (disertai nanah), psoriasis inversa (mengenai lipatan tubuh), psoriasis eritroderma (kemerahan yang luas dengan kulit bersisik, mengenai hampir 100 persen luas permukaan tubuh).
"Pantangan bagi penderita psoriasis di antaranya menghindari stres, konsumsi alkohol berlebih, dan merokok. Pasien sebaiknya mencegah agar dirinya tidak terinfeksi saluran napas, juga mencegah agar tidak terjadi cedera kulit, misalnya karena gigitan serangga, tergores, atau tergaruk karena dapat menimbulkan keluhan berupa bercak merah baru," jelasnya.
Kendati demikian, pengobatan psoriasis dapat ditempuh dengan tujuan mengurangi keparahan dan luas kelainan kulit.
"Pengobatan dapat mencegah komplikasi dan mencegah kekambuhan, sehingga penyakit tidak mengganggu aktivitas sehari-hari," ujarnya.
Lebih lanjut, pengobatan terpenting dari psoriasis adalah fase non-akut, yaitu pemberian pelembap untuk menghaluskan kulit bagian atas.
"Pemberian obat oles berupa krim atau salep bertujuan untuk meredakan gatal dan peradangan, mengurangi gejala kulit bersisik, dan menghambat pembentukan sel kulit baru, seperti kortikosteroid, analog vitamin D, keratolitik, dan retinoid topikal," ucapnya.
"Bila tidak memberikan respons terhadap terapi lokal, maka dapat diberikan terapi cahaya maupun obat yang diminum atau disuntikkan," paparnya.
"Apabila diobati dengan tepat, psoriasis dapat dikendalikan, gejala dapat dihilangkan sementara," katanya.
Meski penyakit ini tidak membahayakan jiwa, tetapi psoriasia dapat memengaruhi atau mengganggu pekerjaan, kehidupan pribadi, dan kesejahteraan pasien.
"Bila tidak diobati dengan benar, penyakit dapat menyebabkan komplikasi yang bisa membahayakan jiwa pasien," tutur dr.Gabriela.
Ia menambahkan, tidak ada hal yang dapat mencegah timbulnya psoriasis. Namun, yang bisa ditempuh ialah mencegah kekambuhan dan keparahan penyakitnya.
dr.Gabriela menghimbau agar segera berkonsultasi dengan dokter Spesialis Kulit dan Kelamin ketika mengalami tanda dan gejala di atas karena pengobatan dini dapat mengurangi tingkat keparahan, mencegah kekambu-han, serta komplikasi penyakit.
Sebagai informasi, jadwal praktek dr.Gabriela di Poli Spesialis Kulit dan Kelamin Santosa Hospital Bandung Kopo (SHBK) yaitu pada hari Kamis dan Jumat, pukul 15.00-19.00. (TribunJabar/Nappisah)

Era Digital dan Tekanan Sosial, Bagaimana Peran Orang Tua Mendampingi Remaja |
![]() |
---|
Era Digital dan Tekanan Sosial, Bagaimana Peran Orang Tua Mendampingi Remaja? |
![]() |
---|
Santosa Hospital Bandung Central Edukasi Publik Lewat Seminar Jantung |
![]() |
---|
ASI Eksklusif 6 Bulan, Investasi Kesehatan dan Kecerdasan Anak Sejak Dini |
![]() |
---|
Nyeri Sendi Tak Selalu Biasa: Kapan Harus ke Dokter Reumatologi? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.