Curhat Petugas Damkar Sumedang Mobil Mogok saat Akan Padamkan Kebakaran, Cuma 3 Mobil yang Sehat

DAMKAR Kabupaten Sumedang kini bahkan pincang sebagian mobil pemadam yang mereka miliki, kini tak bisa dipergunakan.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/ Kiki Andriana
Penampakan mobil damkar milik UPT Tanjungsari yang mogok saat penanganan kebakaran lahan hingga terjun bebas ke jurang di Cigendel, Pamulihan Sumedang, Minggu (15/10/2023) sore. 

Cece mengatakan, para petugas Damkar Sumedang bahkan pernah menerima berbagai bantuan dari petugas Damkar di kabupaten/kota lain seperti dari Kota Bandung. 

"Ya itu dulu, hibah dari Kota Bandung, waktu dulu. Terus juga ada lagi. Saat itu ada demo mobil mogok, di-upload videonya di grup sesama Damkar, pada nyumbang, kebiasaan kalau ada yang kesusahan, disumbang," kata Cece.  

Dia mengatakan, APD saat ini yang jumlahnya 20 potong itu tak cukup untuk dipakai 100 petugas. Perasaan tak nyaman juga muncul tatkala seorang petugas yang dalam aksi memadamkan api harus mengenakan baju yang baru saja dipakai petugas lain. 

"APD yang ini baru tahan panas. Seharusnya satu orang satu APD tahan panas. Memang yang APD tahan api harganya mahal, paling tidak yang demikian satu UPT Damkar satu APD tahan api," kata Cece bercerita keidealan Damkar. 

Sayangnya, pada APBD Sumedang tahun 2023 tak ada alokasi ke Damkar. 

"Mungkin nanti  ada di anggaran perubahan," katanya. 

Cece kembali berbicara pakaian seragam harian yang selama bertahun-tahun tak diganti. Dia merasa Damkar dibeda-bedakan dengan OPD lain. Jelasnya, dengan Satpol PP di mana Damkar bernaung. 

"Kepada Satpol PP sudah dua kali (dapat seragam), Damkar belum. Kalau tidak dikejar, bagaimana? Pak Pj Bupati (Herman Suryatman) waktu sidak kemari menyebutkan seragam harus ganti," katanya.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved