Atasi Stunting, Dosen Kedokteran Maranatha Jelaskan Daun Kelor Sebagai Solusi Lewat Sebuah Buku

Stunting atau gagal tumbuh pada anak menjadi pekerjaan rumah bersama baik pemerintah pusat maupun daerah, termasuk di Jawa Barat.

Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/MUHAMAD NANDRI PRILATAMA
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Maranatha Bandung, dr Theresia Monica Rahardjo atau disapa Dok Mo, menjelaskan dalam bukunya "Daun Kelor", bahwa ada formula tepat yang bisa mengatasi stunting, yakni daun kelor. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Stunting atau gagal tumbuh pada anak menjadi pekerjaan rumah bersama baik pemerintah pusat maupun daerah, termasuk di Jawa Barat.

Bayang-bayang stunting bisa memupuskan harapan mewujudkan Indonesia emas 2045, jika dari sekarang tak segera ditangani preventif.

Ada sebanyak 6,3 juta anak di Indonesia atau 21,6 persen mengalami stunting.

Pada Januari lalu, mantan gubernur Jabar, Ridwan Kamil pernah mengatakan 20,2 persen atau sekitar 1,2 juta anak yang mengalami stunting berasal dari Jabar.

Salah satu penyebabnya ialah anemia yang dialami ibu ketika mengandung, dan kekurangan gizi dampak dari ketidakmampuan masyarakat dalam memenuhi asupan protein dan kurangnya informasi akan pentingnya makanan kaya gizi di awal pascalahir.

Baca juga: Pj Bupati Sumedang Kumpulkan Semua Kepala Puskesmas, Ingatkan Target Nol Kasus Stunting Baru

Tak heran, pemerintah baik pusat hingga daerah sangat menggencarkan sosialisasi konsumsi makanan tinggi protein, salah satunya telur.

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Maranatha Bandung, dr Theresia Monica Rahardjo atau disapa Dok Mo menjelaskan bahwa ada formula tepat yang bisa mengatasi stunting.

Selain mudah didapat dan murah, katanya, efektif dalam menuntaskan gagal tumbuh pada anak, yakni daun kelor.

Lewat buku yang ditulisnya berjudul "Daun Kelor", stunting dan ketahanan nasional diharapkan dapat mengedukasi masyarakat, bahwa dengan tumbuhan bernama ilmiah Moringa oleifera, kans menuju Indonesia Emas 2045 terbuka sangat besar.

"Saat ini stunting di Indonesia 21,6 persen dan ditargetkan turun menjadi 14 persen di 2024. Ini sangat memungkinkan dengan daun kelor," ujar Dok Mo, Rabu (18/10/2023) di Kopo.

"Dari riset, daun kelor paling banyak manfaatnya untuk mengatasi stunting dan dijadikan suplemen. Daun kelor dapat menurunkan stunting berat ke sedang, sedang ke ringan, dan ringan ke sembuh," ucapnya.

Baca juga: GEMAR DASHAT, Upaya Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting di Kelurahan Karsamenak Tasikmalaya

"Jadi, lewat buku yang saya tulis ini, dibahas semua apa itu daun kelor, khasiat, dan kandungannya," katanya.

Direktur Klinik Utama Permata Hati ini menambahkan, selain mampu mengatasi stunting, daun kelor juga memiliki khasiat untuk penyakit lain, salah satunya seperti Diabetes Melitus.

"Kalau masif, maka dapat membantu perekonomian masyarakat luas. Tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi, memelihara kesehatan, tetapi juga menjadi sumber penghasilan," ucap Dok Mo.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved