Ini Dia Dampak dan Bahaya dari Gabungan Polusi dan Sinar UV pada Kesehatan Kulit

Kombinasi polusi dan radiasi UV menyebabkan produksi radikal bebas, yang menyebabkan stres oksidatif dan peradangan pada kulit.

Healthista
Ilustrasi - Cuaca yang panas terik saat siang hari membuat masyarakat semakin memproteksi diri untuk menjaga kulitnya dari paparan sinar matahari secara langsung. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Cuaca yang panas terik saat siang hari membuat masyarakat semakin memproteksi diri untuk menjaga kulitnya dari paparan sinar matahari secara langsung.

Di era perubahan iklim, dampak merugikan polusi dan radiasi ultraviolet (UV) pada kesehatan kulit menjadi perhatian yang semakin meningkat.

Dokter spesialis kulit lulusan Harvard, dr. Arini Astasari Widodo, MS, SpKK pun menjelaskan bahaya potensial yang disebabkan oleh kombinasi faktor ini, dengan menekankan perlunya peningkatan kesadaran dan langkah-langkah perlindungan.

Polusi telah lama diakui sebagai ancaman terhadap kesehatan kulit.

Baca juga: Cuaca Panas Terik, Kulit Wajah dan Badan Perlu Perhatian Khusus, Sesuaikan dengan Kebutuhan

Namun, kata dokter Arini penelitian terbaru telah mengungkap bahwa interaksi antara polusi dan radiasi UV memperburuk efek merugikan pada kulit.

Kombinasi polusi dan radiasi UV menyebabkan produksi radikal bebas, yang menyebabkan stres oksidatif dan peradangan pada kulit.

Radikal bebas adalah molekul yang sangat reaktif yang merusak komponen seluler, termasuk DNA, protein, dan lipid.

"Kerusakan ini dapat menyebabkan penuaan dini, melemahnya barrier kulit, peningkatan sensitivitas kulit, dan risiko lebih tinggi kambuhnya masalah kulit sebelumnya seperti jerawat, eksim/dermatitis, rosacea," kata dokter Arini saat ditemui di Trans Convention Center, Sabtu (14/10/2023)

Ia menjelaskan, yang menjadi perhatian khusus adalah pembentukan smog, campuran polutan dan radiasi UV.

Smog adalah sumber radikal bebas yang kuat, yang memperkuat efek negatifnya pada kulit. Peningkatan indeks UV yang terkait dengan perubahan iklim lebih meningkatkan dampak polusi pada kesehatan kulit.

"Perubahan iklim menyebabkan peningkatan yang mengkhawatirkan pada indeks UV dan tingkat polusi, yang merupakan ancaman serius bagi kulit kita," kata dokter Arini.

Kombinasi polusi dan radiasi UV, kata dia, menciptakan lingkungan yang lebih merugikan bagi kulit, bahkan daripada polusi atau UV nya saja secara individual.

Baca juga: Cuaca Panas Terik, Kulit Wajah dan Badan Perlu Perhatian Khusus, Sesuaikan dengan Kebutuhan

Kombinasi ini menyebabkan lebih tingginya dampak negatif radikal bebas yang menjadi berkali lipat.

Untuk melindungi kulit dari dampak gabungan polusi dan radiasi UV, dr. Arini menekankan pentingnya mengadopsi rutinitas perawatan kulit yang komprehensif dan langkah-langkah pencegahan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved