Terjadi Penikaman oleh Anak Korban Bullying di Baleendah, Begini Rencana Bupati Bandung

Bupati Bandung Dadang Supriatna meminta kepada dinas pendidikan, mengundang semua kepala sekolah, jadi sejak dini, sekolah ini harus antisipasi.

Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/Lutfi Ahmad Mauludin
Bupati Bandung Dadang Supriatna saat diwawancara di Kantor Kelurahan Baleendah, Jumat (6/10/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Di Baleendah, Kabupaten Bandung, terdapat anak di bawah umur korban bullying teman-temannya di tempatnya mondok dan di luar ia menusuk pemilik warung hingga meninggal dunia.

Seperti yang telah diberitakan, anak berusia 16 tahun itu tersinggung oleh pemilik warung karena dirasa menatapnya dengan sinis.

Anak tersebut menghampiri pemilik warung, Abdul Kahar Hutaraja (41), dan menghunjamkan pisau yang dibawanya kepada Abdul Kahar.

Korban meninggal dunia dan anak tersebut diamankan jajaran Polresta Bandung.

Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan, akibat di-bully karakteristik anak ini terganggu.

"Hanya merasa trauma, merasa tidak nyaman, dan selalu menganggap orang yang lawan bicaranya ini, menjadi penilaiannya negatif," ujar Dadang di Kantor Kelurahan Baleendah, Jumat (6/10/2023).

Menurut Dadang, ini persoalan yang tentunya merupakan persoalan serius, makanya program muatan lokal, pendidikan Pancasila, bahasa Sunda, dan hafalan Quran di sekolah sangat penting.

"Artinya anak-anak yang SD, SMP ini harus mengikuti program ini, agar karakternya terbangun sejak dini," kata Dadang.

Dadang berharao, tak ada lagi bullying dan ia juga merasa khawatir.

"Mendapat berita seperti di Baleendah ada kejadian anak yang di-bully melakukan hal yang tidak etis sampai menewaskan orang. Semoga ini tidak terjadi lagi, dan terakhir di Kabupayen Bandung," tuturnya.

Maka, kata Dadang, pihaknya meminta kepada dinas pendidikan, mengundang semua kepala sekolah, jadi sejak dini, sekolah ini harus antisipasi.

"Nanti kami akan undang semuanya dengan Kemenag karena (madarasah atau pesantren) di bawah Kemenag."

"Maka saya juga akan mengundang untuk sama-sama membahas, sama-sama membuat suatu aturan, yang tentunya untuk mengurangi angka bullying yang ada di sekolah masing-masing," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved