Keracunan Massal di Cianjur

Kasus Keracunan Massal di Cianjur, Dinkes Tetapkan Status KLB Tingkat Kecamatan, Ini Alasannya

Dinkes Kabupaten Cianjur menetapkan kejadian luar biasa (KLB) tingkat kecamatan karena kasus puluhan warga mengalami keracunan. 

Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Giri
Tribun Jabar/Fauzi Noviandi
Korban keracunan saat diperiksa tenaga kesehatan di musala di Desa Ciharashas, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Senin (2/10/2023). 

Laporan Kontributor Tribunjabar Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi 

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur menetapkan kejadian luar biasa (KLB) tingkat kecamatan karena kasus puluhan warga mengalami keracunan

Warga di Kampung Kebon Manggu RT 04/07, Desa Ciharashas, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, keracunan diduga setelah menyantap kotak nasi setelah mengikuti acara Maulid Nabi, Minggu (1/10/2023). 

Kabid Pencagahan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Cianjur, Frida Laila Yahya, mengatakan, penetapan KLB tingkat kecamatan karena kejadiannya terlokalisasi hanya di satu tempat.

"Karena kejadian keracunan korbannya lebih dari 10 orang dan terlokalisasi di Kecamatan Cilaku saja. Sehingga ditetapkan sebagai KLB tingkat kecamatan," ucapnya. 

Frida mengatakan, korban yang dirawat di rumah sakit sudah mulai membaik.

"Jumlah korban keracunan belum ada penambahan lagi, masih 78 orang. Tujuh di antaranya masih menjalani perawatan, dan sisanya sudah dipulangkan," kata dia. 

Frida menambahkan, sejumlah korban yang sudah membaik dan dizinkan pulang akan tetap diperhatikan petugas kesehatan dari Dinkes dan puskesmas. 

Baca juga: Puskesmas Penuh, Sebagian Korban Keracunan Massal Nasi Kotak di Cianjur Dirawat di Musala

Sampel dikirim ke lab

Sejumlah sampel makanan yang diduga mengakibatkan puluhan warga keracunan dikirim ke Labotarium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat. 

Frida mengatakan, sampel makanan itu akan diuji untuk mengetahui apakah tercemar zat berbahaya atau tidak. 

 "Sampel yang kami bawa yaitu makanan dari nasi kotak, terdiri atas nasi, bihun, telur bumbu. Selain itu juga muntahan dari korban," kata Frida saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (2/10/2023).  

"Hasilnya akan keluar sekitar satu hingga dua minggu," kata dia. 

Maka, untuk mendapatkan kepastian penyebab keracunan massal itu, pihaknya akan menunggu hasil dari laboratorium.

Baca juga: BREAKING NEWS Puluhan Warga di Cianjur Alami Keracunan Massal, Alami Muntaber usai Makan Nasi Kotak

30 anak-anak

Sofiyah, bidan Desa Ciharashas, mengatakan, dari 78 warga yang keracunan, sebanyak 30 di antaranya adalah anak-anak.

"Penanganan warga yang mengalami keracunan sempat dilakukan di musala atau madrasah di sekitar lokasi kejadian karena jarak ke puskesmas dan rumah sakit jauh," kata Sofiyah, Senin.

"Hingga pagi tadi korban yang sempat pulang kembali lagi ke musala karena kembali mengalami gejala mual pusing, dan muntaber. Jadi korban yang masih ditangani di musala ada tiga orang," katanya.

Ia mengatakan, puluhan warga yang mengalami keracunan tersebut rata-rata rasakan gejala mual, pusing, dan muntaber, hingga dehidrasi.

"Saat ini beberapa korban yang masih menjalani penanganan dan perawatan kondisinya sudah mulai membaik," kata dia. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved