Penyebab Keracunan Murid SDN 3 Jati Baru Diketahui 3 Hari Kemudian, Tunggu Hasil Uji Laboratorium

Neneng, guru di SDN 3 Jati, mengaku sempat melihat murid-muridnya membeli cimin kepada pedagang makanan yang berjualan di sekitar SD.

Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
Murid SDN Jati 3, Desa Saguling, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB), yang mengalami keracunan saat dirawat di Puskesmas Saguling, Kamis (28/9/2023). 

TRIBUNJABAR.ID - Neneng, guru di SDN 3 Jati, mengaku sempat melihat murid-muridnya membeli cimin kepada pedagang makanan yang berjualan di sekitar SD.

Namun, cimin itu, ujar Neneng, sepertinya adalah jajanan baru yang dijajakan pedagang tersebut.

"Biasanya pedagangnya jualan (makanan) kaya sarang laba-laba gitu, nah waktu itu anak-anak pada jajan cimin itu," ujarnya saat ditemui di Puskesmas Saguling, kemarin.

Ia mengaku tak curiga karena para siswanya terlihat baik-baik saja setelah mengonsumsi makanan tersebut.

Baca juga: Korban Keracunan Cimin Hanya Bertahan 2 Jam di RS Dustira, Puluhan Murid di KBB Juga Jadi Korban

Baru keesokan harinya ia mendapat laporan bahwa banyak siswa yang tidak masuk sekolah karena sakit.

"Ada juga anak yang tetap sekolah tapi bilangnya lemes, ada juga yang pusing juga," katanya.

Kapolres Cimahi AKBP Aldi Subartono mengatakan sudah mengamankan pedagang cimin yang diduga beracun tersebut.

"Pedagang yang menjual cimin sedang kami periksa," ujarnya, kemarin.

Baca juga: FAKTA-fakta Puluhan Murid SD di Bandung Barat Keracunan Cimin, 1 Tewas, Bahan Baku Dibawa ke Lab

Pemeriksaan, ujar Kapolres, mereka lakukan untuk menggali informasi dari pedagang terkait terjadinya peristiwa keracunan massal yang dialami oleh puluhan siswa hingga satu di antaranya meninggal dunia.

Selain melakukan pemeriksaan terhadap pedagang cimin itu, pihaknya juga sudah mengambil sampel makanan tersebut untuk dilakukan uji laboratorium di Labkesda Jabar.

"Kami dari Polres Cimahi dan Polsek Batujajar, mengambil langkah-langkah. Pertama mengambil sampel makanan yang dijual oleh pedagang dan pedagang yang menjual sedang kita lakukan pemeriksaan," ucap Aldi.

Kepala Puskesmas Saguling, Burhan mengatakan sampel yang diambil untuk diuji laboratorium tersebut totalnya ada 7 item yakni terigu (bahan baku), bahan cabai kering, penyedap rasa, bumbu bawang, cimin siap goreng, bumbu keju, dan dan bahan baku cimin tepung singkong tapioka.

Baca juga: Pedagang yang Jualannya Diduga Bikin Keracunan 34 Siswa SD di Bandung Barat Diperiksa Polisi

"Tadi sudah diambil sampel bahan olahan cimin dan bumbunya termasuk bumbu pedasnya (untuk diuji laboratorium)," ujarnya, kemarin.

Pihaknya belum bisa memastikan penyebab 34 siswa itu mengalami keracunan karena harus menunggu hasil uji laboratorium keluar.

Namun, dari dugaan awal mereka keracunan setelah mengonsumsi cimin yang dijual oleh pedagang keliling.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved