Ini Dugaan Awal Terjadinya Kebakaran Pabrik Kemoceng Di Solokan Jeruk

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Bandung, Hilman Kadar, mengungkapkan pihaknya menerima laporan tersebut, sekitar pukul 12

Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Ravianto
damkar kab bandung
Kebakaran di pabrik kemoceng, di Jalan Raya Rancaekek Majalaya, Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung, Senin (25/9/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Berawal dari adanya tetesan cairan yang mudah terbakar, dua gedung pabrik kemoceng PT Vavite Indonesia, di Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung Senin (25/9/2023) hangus terbakar.

Akhirnya api berhasil dipadamkan setelah dua jam lebih, oleh puluhan personel pemadam kebakaran, dengan menggunakan 12 mobil pemadam.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Bandung, Hilman Kadar, mengungkapkan pihaknya menerima laporan tersebut, sekitar pukul 12.34 WIB.

"Kami langsung menuju ke lokasi ini, dengan respon time 10 menit, dan memang api sudah cukup besar," ujar Hilman.

Hilman mengungkapkan, sehingga pihaknya menurunkan, bantuan dari posko lainnya.

Baca juga: Pabrik Kemoceng Di Solokan Jeruk Terbakar, Damkar Masih Berusaha Menjinakkan Api

"Ada 9 unit mobil pemadam diturunkan dengan satu mobil resque. Ditambah dua unit bantuan dari PT Polipin dan Kahatex," kata Hilman.

Hilman menjelaskan, adapun personel pemadam kebakaran yang diturunkan pihaknya, sebanyak 36 orang. 

Dari informasi yang didapat, kata Hilman, diduga api berawal dari spoiler.

"Jadi ada tetesan tetesan cairan yang mudah terbakar," ujar dia.

Hilman mentakan, saat kejadian itu para pekerja, kebetulan sedang istirahat karena jam istirahat.

"Sehingga pada saat kejadian kebakaran tak langsung bisa terpantau, sehingga api cepat menyebar dan akhirnya terjadilah kebakaran cukup besar yang menghabiskan dua bangunan gedung," tuturnya.

Hilman mengatakan, pabrik yang terbakar ini berada di area KH Group, dan memproduksi kamoceng.

"Kemoceng ini berbahan dasar bulu domba, dan memang bahan-bahan itu sangat mudah resisten terbakar, apabila terkena api rambatan apinya cepat menyebar," katanya.

Menurut Hilman, tak ada korban jiwa dalam kejadian kebakaran tersebut karena pada saat kejadian, pekerja sedang beristirahat istirahat. 

"Untuk kerugian belum dapat kami simpulkan, masih perlu data dan informasi lainnya yang lengkap," ujar Hilman.

Tak ada kendala dalam proses pemadaman, kata Hilman, sebab pihaknya langsung menurunkan beberapa unit, dan hidran atau sumber air memadai, hingga proses pemadaman berjalan lancar.

"Yang kami lokalisir awalnya area yang berbatasan dengan penduduk, itu yang diprioritaskan," kata dia.

Hilman mengaku bersyukur, api tak sampai merambat ke permukiman warga.

"Dua jam lebih kami melakukan pemadaman, sekarang kami sedang melakukan pendinginan," ucapnya.

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved