Gunung Papandayan dan Kamojang di Garut Berpotensi Terbakar seperti Gunung Guntur, Ini Antisipasinya
Kemarau panjang di Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyebabkan 19 kecamatan mengalami kekeringan dan sejumlah lahan kering terancam mengalami kebakaran.
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Kemarau panjang di Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyebabkan 19 kecamatan mengalami kekeringan dan sejumlah lahan kering terancam mengalami kebakaran.
Peristiwa terakhir, area seluas 59,24 hektare di Gunung Guntur, Garut, terbakar pada Kamis (7/9/2023).
Kepala Seksi Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah V, Dodi Arisandi, mengatakan, ada sejumlah kawasan yang berpotensi mengalami kebakaran di musim kemarau saat ini.
"Selain Gunung Guntur kemarin, ada kawasan Kamojang dan Gunung Papandayan yang saat ini berpotensi mengalami kebakaran," ujarnya saat dihubungi Tribunjabar.id, Rabu (20/9/2023).
Ia menuturkan, saat ini pihaknya dibantu masyarakat dan aparat penegak hukum sedang berpatroli untuk melakukan pencegahan.
Dodi juga mengimbau agar masyarakat tidak menggunakan api untuk melakukan pembersihan lahan di dekat kawasan yang dilindungi.
"Kalaupun ada aktivitas di batas kawasan atau di dalam kawasan, tidak diperkenankan membawa api," ucapnya.
Ia menjelaskan, setelah kejadian kebakaran di Gunung Guntur yang menghanguskan puluhan hektare lahan gambut dan pohon pinus, pihaknya saat ini tengah aktif melakukan upaya pencegahan.
Di Gunung Guntur sendiri, pihaknya menggandeng Masyarakat Pencinta Api (MPA) yang beranggotakan masyarakat sekitar untuk melakukan patroli pencegahan kebakaran.
"Kondisi Gunung Guntur saat ini sudah aman, api sudah berhasil dipadamkan, sudah terkendali," ungkapnya.
Kapolsek Tarogong Kaler Iptu Sona Rahadian mengatakan, pihak kepolisian juga terus memantau kondisi terkini Gunung Guntur setelah mengalami kebakaran hebat.
Pihaknya rutin menerjunkan anggota ke kawasan kaki Gunung Guntur untuk memastikan tidak ada warga yang beraktivitas dengan menyalakan api.
"Ini akan terus kita pantau, kita rutin terjunkan anggota, memastikan agar tidak ada masyarakat yang bermain api yang bisa menimbulkan kebakaran," ujarnya saat dihubungi Tribunjabar.id.
Terkait dengan kekeringan yang melanda Garut ini, Pemkab Garut telah menetapkan status tanggap darurat hingga 24 September 2023.
Bupati Garut Terbitkan Edaran Keamanan Pangan Menyusul Bertambahnya Pelajar yang Keracunan MBG |
![]() |
---|
Ribuan Siswa Keracunan Program Makan Bergizi Gratis, Pakar Kesehatan Soroti Kegagalan Sistemik |
![]() |
---|
Ratusan Siswa di Cianjur hingga Garut Keracunan Usai Santap MBG, Pemprov Jabar Minta Maaf |
![]() |
---|
Kukang Jawa Dilestarikan Lewat Program Biodiversity di Hutan Karacak Garut |
![]() |
---|
Kasus Ratusan Pelajar Keracunan MBG, Bupati Garut Akui Pengawasan Belum Ideal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.