Puluhan Pelajar yang Tawuran dI Cipatat Ternyata Bukan Karena Bermusuhan, 2 Pelajar Diduga Dalangnya

rombongan pelajar gabungan asal Bekasi, Cileungsi, Jonggol Bogor itu terlibat tawuran dengan pelajar asal Cipatat

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ravianto
Dok warga
Suasana pelajar yang melakukan tawuran di KBB saat diamankan sejumlah warga, Sabtu (16/9/2023). 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Puluhan pelajar SMK dari empat sekolah yang tawuran di Jalan Raya Cipatat, Desa Citatah, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) dipastikan tak saling bermusuhan.

Seperti diketahui, rombongan pelajar gabungan asal Bekasi, Cileungsi, Jonggol Bogor itu terlibat tawuran dengan pelajar asal Cipatat hingga menyebabkan dua unit motor rusak dan sejumlah pelajar babak belur.

Kapolsek Cipatat AKP Kusmawan mengatakan, tawuran itu terjadi secara spontanitas saat rombongan pelajar asal Bekasi dan Bogor itu pulang jalan-jalan dari Gedung Sate, Kota Bandung dengan cara nebeng beberapa truk, kemudian dicegat pelajar asal Cipatat.

"Gak ada catatan satu sekolah dengan sekolah lainnya bermusuhan. Mungkin, karena (pelajar Cipatat) melihat rombongan pelajar Bekasi naik mobil truk jadi langsung dicegat," ujarnya saat dihubungi, Senin (18/9/2023).

Akibat terlibat aksi tawuran tersebut, kata Kusmawan, pihaknya mengamankan 82 pelajar dari empat sekolah tersebut, namun 79 pelajar di antaranya sudah dipulangkan dan sisanya masih ditahan di Mapolsek Cipatat.

"Tiga masih ditahan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut karena mereka berperan mencegat pelajar lain yang naik truk," kata Kusmawan.

Dari tiga orang yang masih ditahan itu, kata Kusmawan, dua di antaranya pelajar asal Cipatat dan satu orang alumni karena mereka diduga menjadi pemicu tawuran sehingga mereka diperiksa dan diberikan pembinaan.

"Ke depannya kita gencarkan sosialisasi ke sekolah agar tak ada lagi aksi tawuran. Langkah antisipasi lainnya, kita akan berhentikan apabila menemukan pelajar naik truk karena membahayakan dan memicu keributan," ucapnya.

Sebelumnya, tawuran tersebut bermula saat rombongan pelajar gabungan asal Bekasi, Cileungsi, dan Jonggol pulang dari Kota Bandung dengan menumpangi mobil truk, lalu dicegat oleh pelajar lain di sekitar Citatah pada 16 September 2023.

"Pelajar asal Bekasi itu bermain, jalan-jalan ke Gedung Sate berangkat Jumat, mereka nginep semalam tidur di jalan. Nah, pulangnya dicegat pelajar asal Cipatat, lalu turun dari truk dan terjadilah bentrokan," kata Kusmawan.

Aksi bentrokan tersebut, kata Kusmawan, dipicu karena pelajar asal Cipatat yang saat itu melihat rombongan asal Bekasi yang naik mobil truk dengan jumlah banyak tiba-tiba melakukan pengejaran dengan menggunakan sepeda motor.

"Pelajar itu gabung dan numpang dengan menggunakan beberapa truk. Pemicunya karena tiba-tiba mereka yang melintas ramai-ramai dihadang saja sama pelajar yang ada di situ, kemudian mereka tawuran," ujar Kusmawan.(Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved