Program Pertamina CoRE ITB Resmi Dibuka, Dukung Mahasiswa Ciptakan Inovasi Bisnis Energi
Program Pertamina CoRE ITB resmi dibuka untuk mendukung mahasiswa menciptakan inovasi bisnis energi
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Program Pertamina CoRE ITB secara resmi dibuka. Pembukaan dilakukan langsung Rektor ITB Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D. bersama dengan Vice President Stakeholder Relations & Management PT. Pertamina (Persero), Rifky Rakhman Yusuf, di Gedung Aula Barat ITB, Senin (18/9/2023).
Hadir pada kesempatan tersebut, Ir. R. Sugeng Joko Sarwono, M.T., Ph.D. (Ketua LPIK ITB), Dr. Irwan Gumilar, S.T., M.Si (Sekbid Kewirausahaan dan Inkubasi Bisnis LPIK ITB), dan Probo Prasiddhahayu (Manager Non-Government Relations PT. Pertamina (Persero)).
Selain acara pembukaan, juga dilakukan seremoni penyerahan kontrak kerjasama antara ITB dan Pertamina terkait program Pertamina CoRE ITB.
Baca juga: Antusiasme Massa Kampus Meriahkan ITB Showcase
Program Pertamina CoRE ITB dirancang untuk memberikan manfaat besar di bidang pendidikan dan inovasi di Indonesia.
Program Pertamina CoRE ITB yang merupakan program pendidikan wirausaha inisiasi Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (LPIK) ITB dan didanai oleh PT. Pertamina (Persero) ini dapat menjadi gagasan baru dalam upaya memajukan pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia dalam sektor energi dan turunannya.
Dr. Irwan Gumilar, S.T., M.Si, Ketua Pelaksana Program, beliau mengatakan, program pilot project ITB dan Pertamina tahun ini, setelah melewati masa pendaftaran selama satu bulan, dan telah dinyatakan diterima sebanyak 306 mahasiswa yang berasal dari 25 perguruan tinggi yang masih di dominasi di area Sumatera dan Jawa.
“Ini merupakan potensi, mudah-mudahan tahun depan bisa diadakan kembali dengan jumlah peserta yang lebih banyak dengan cakupan perguruan tinggi yang lebih luas” katanya.
Sementara itu, Rektor ITB, dalam sambutannya menyampaikan agar Pertamina CoRE ITB dapat memberikan kesempatan bagi ITB untuk membantu membangun ekosistem inovasi dan entrepreneurship juga menghasilkan produk-produk inovatif di bidang energi dan aplikasinya agar memiliki nilai bagi masyarakat Indonesia.
Menurutnya persoalan energi yang ada saat ini, menjadi tantangan nyata di mana semua pihak harus ambil bagian. Beliau juga mengapresiasi dukungan yang telah diberikan PT. Pertamina (Persero) untuk mewujudkan kegiatan ini.
“Kolaborasi ITB dengan Pertamina adalah contoh nyata bagaimana kolaborasi antara dunia akademik dan bisnis dapat menciptakan peluang dan solusi inovatif," katanya.
Baca juga: Ikatan Alumni ITB Angkatan 78 Dukung Wujudkan SDM Mumpuni Menuju Indonesia Emas 2045
Selain seremonial, mata acara lain dalam agenda pembukaan program Pertamina CoRE ITB juga dimeriahkan dengan entrepreneur-talk dan kuliah umum perdana. Talkshow kali ini menghadirkan para panelis dari unicorn startup Indonesia; Ksatriya Anantayutya (Head of Business Development - eFishery), startup alumni LPIK ITB; Yulian Widodo (CEO & Founder - Khaira Energy); dan perwakilan dosen ITB; Dr. Dina Dellyana yang membahas bagaimana inovator muda dari kalangan mahasiswa mampu untuk membentuk masa depan energi.
Buka Peluang Penciptaan Bisnis di Bidang Energi
Vice President Stakeholder Relations & Management PT. Pertamina (Persero), Rifky Rakhman Yusuf mengatakan, Pertamina CoRE ITB merupakan sebuah komprehensif program mulai dari proses pre-inkubasi hingga inkubasi melalui pendekatan problem based learning yang dapat dikonversi sks. Program CoRE (Co-creation Research of Entrepreneurship) sendiri merupakan inisiasi program dari LPIK ITB yang telah berjalan sejak tahun 2022 lalu.
"Program ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat wirausaha kepada mahasiswa di seluruh Indonesia dengan empat sub rangkaian program yang saling berkelanjutan dan berkesinambungan satu sama lain," Katanya.
Adapun rangkaian program tersebut antara lain:
| Wakaf Salman Siap Sediakan MCK dan Tempat Wudhu untuk Ponpes Tarbiyatul Ummah |
|
|---|
| Turbin Angin Hibrida Tenaga Surya dari Limbah Alam, Solusi Penerangan Jalan Ramah Lingkungan |
|
|---|
| Pengguna QRIS di Jawa Barat Terus Meningkat, Sudah Jadi Lifestyle: Tinggal Pindai, Beres! |
|
|---|
| Taufik Nurrohim Sebut Pesantren Maju dan Adaptif terhadap Zaman |
|
|---|
| Bupati Sumedang Minta Inspektorat Awasi Sejak Perencanaan, Kadis Cek Ricek Hasil Pembangunan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.