Canggihnya Teknologi Jadi Tantangan, Tak Semua Pekerjaan Dinilai Bisa Digantikan oleh AI

Teknologi AI dinilai tidak bisa menggantikan pekerjaan yang sifatnya bersentuhan langsung dengan manusia

Tribun Jabar/ Putri Puspita
Direktur Pengembangan dan Kerja Sama Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB), Maclaurin Hutagalung 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kemajuan teknologi membuat perubahan yang drastis akan kehidupan. Teknologi baru yang marak menjadi perbincangan adalah munculnya kecerdasan buatan atau dikenal dengan Artificial Intelligence (AI).

Hadirnya AI memberikan dampak kemudahan sekaligus tantangan bagi masa depan karena dianggap akan merebut pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh manusia.

Direktur Pengembangan dan Kerja Sama Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB), Maclaurin Hutagalung menyebutkan bahwa tidak semua pekerjaan yang dilakukan manusia bisa digantikan oleh AI.

Maclaurin mengatakan, teknologi AI tidak bisa menggantikan pekerjaan yang sifatnya bersentuhan langsung dengan manusia.

"Pekerjaan yang tidak akan tergerus oleh AI tentu yang sifatnya berhubungan sesama manusia karena AI itu nggak punya jiwa," ujarnya saat ditemui di sela acara wisuda ITHB di Hotel Harris & Convention, Festival Citylink, Sabtu (16/9/2023).

Baca juga: Ridwan Kamil di IDC AMSI: Rumus Hidup di Era Disrupsi Digital, Bisa Adaptasi dengan Teknologi AIĀ 

Proses pengambilan keputusan tertentu membutuhkan pemahaman kontekstual, kecerdasan emosional, dan pertimbangan etika yang sulit ditiru oleh AI.

Beberapa pekerjaan yang tidak bisa digantikan oleh AI, kata Maclaurin adalah guru, dosen, perawat, dan dokter.

"Mengajar jadi guru dan dosen mungkin terbantu dengan adanya chat Generative Pre-training Transformer (GPT) tetapi nggak bisa digantikan dengan AI," tuturnya.

Dalam upaya memenuhi kebutuhan perusahaan yang semakin besar akan tenaga digital yang berkualitas, ITHB pun memainkan peran penting dalam menjembatani kesenjangan antara pencari kerja dan perusahaan.

Dengan permintaan yang terus meningkat di sektor teknologi, perusahaan-perusahaan di seluruh Indonesia semakin membutuhkan pekerja yang memiliki standar kualitas yang diakui secara internasional.

"Tahun ini ITHB meluluskan 291 wisudawan sarjana tahun ini dan sebanyak 65,6 persen wisudawan telah berhasil memperoleh pekerjaan sebelum diwisuda. Ini adalah bukti nyata bahwa ITHB telah membekali mahasiswanya dengan keterampilan teknologi yang sangat dicari oleh industri," ujarnya.

Selain itu, Maclaurin mengatakan ITHB merayakan pencapaian besar lainnya pada tahun ini dengan meluluskan mahasiswa Magister Manajemen (MM).

Program MM ini kata Maclaurinbaru pertama kali dibuka tahun lalu, telah mengalami pertumbuhan paling pesat sejak dibuka.

Baca juga: Diprediksi Terus Tumbuh, Teknologi AI Percepat Transformasi Bisnis, Harus Didukung Keamanan Ciber

Hal ini disebabkan oleh program yang dirancang sesuai kebutuhan, dengan durasi hanya satu tahun, dapat diikuti secara online, dan jadwal yang fleksibel sesuai jam kerja.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved